Demi Bayar Biaya Rumah Sakit, Seorang Ayah di China Rela Jadi Badut

Menurut laporan, putrinya masuk rumah sakit China dan membutuhkan banyak biaya setelah bagian belakang kepalanya terbentur karena jatuh dari tempat tidur.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 09 Jun 2019, 18:35 WIB
Ilustrasi Badut (pixabay.com)

Liputan6.com, Zhengzhou - Seorang ayah di China rela mengenakan setelan badut dan menjual balon di jalanan untuk mendapatkan uang demi melunasi tagihan medis sang putri yang sedang terbaring di rumah sakit.

Tu Xiancheng dari Zhengzhou menjalani kehidupan ini setelah putrinya menderita cedera otak parah pada Oktober 2018, demikian dikutip dari laman AsiaOne, Minggu (9/6/2019).

Menurut laporan media China, putrinya masuk rumah sakit setelah bagian belakang kepalanya terbentur karena jatuh dari tempat tidur.

Dia mengalami pendarahan di otak dan kemudian didiagnosis menderita cerebral palsy. Anak itu juga menjadi lumpuh sebagian dan mengalami kebutaan.

Dokter memberi tahu Tu bahwa putrinya membutuhkan rehabilitasi jangka panjang. Itu artinya tagihan medis yang harus dilunasinya pun tak sedikit. Dia pun tak mampu membayarnya.

Meskipun keluarganya tidak mampu, Tu telah menghabiskan 200.000 yuan untuk perawatan medis putrinya sejak kecelakaan itu.

Sayangnya, Tu sendiri memiliki masalah kesehatan -- ankylosing spondylitis -- suatu bentuk artritis yang mempengaruhi tulang belakang.

Ketika dia melihat putrinya menderita, pria itu memutuskan untuk melepaskan perawatannya sendiri sehingga dia bisa mendapatkan bantuan medis.

Rasa sakit mencegahnya melakukan pekerjaan berat, jadi Tu berpikir untuk menjual balon di jalanan.

Untuk membantu meringankan beban keuangan keluarga, penggalangan dana telah disiapkan oleh 9958 Pusat Darurat Anak dan Asosiasi Anak-Anak China amal di Weibo.

2 dari 2 halaman

Sumbangan Sudah Menyentuh 92.000 Yuan

Ilustrasi ruang operasi (iStock)

Sejauh ini, anggota masyarakat telah menyumbangkan lebih dari 92.000 yuan.

Selama berbulan-bulan, teman-teman dan anggota keluarga Tu memintanya untuk berhenti merawat putrinya, mengatakan bahwa dia adalah "penyebab masalah".

Tetapi ayah yang putus asa menolak untuk mendengarkan mereka, mengatakan bahwa dia tidak akan menyerah pada putrinya selama dia masih hidup.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya