Liputan6.com, Karakas: Presiden Venezuela Hugo Chavez Ahad (4/3) menyambut kemenangan Vladimir Putin dalam pemilihan presiden Rusia, dan berikrar untuk memperdalam hubungan "strategis" antara kedua negara.
Satu pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Venezuela mengatakan, Chavez secara pribadi mengucapkan selamat kepada Perdana Menteri Putin, dan menyebut dia "kekuatan pendorong bagi hubungan kerja sama strategis antara Venezuela dan Rusia."
Chavez menggarisbawahi "hubungan persahabatan yang kuat" antara dia dan pemimpin Rusia. "Semoga Presiden Putin dan timnya semua yang terbaik, pemerintah Venezuela menegaskan kembali komitmen kuat untuk memperdalam hubungan strategis antara kedua negara," kata Kementerian Luar Negeri.
Putin memenangkan hampir 64 persen suara dalam pemilihan presiden memimpin dengan mantap atas saingan terdekatnya, Pemimpin Partai Komunis Gennady Zyuganov, yang meraih 17,18 persen.
Pada Ahad pagi, Chavez mengakui secara terbuka untuk pertama kalinya bahwa penyakit kankernya kambuh kembali dan mengatakan dia menghadapi babak baru pengobatan radioterapi setelah setelah tumor ganas kedua disirnakan di Kuba. Pemimpin Venezuela itu telah berkuasa sejak tahun 1999.(ANT/AFP/MEL)
Satu pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Venezuela mengatakan, Chavez secara pribadi mengucapkan selamat kepada Perdana Menteri Putin, dan menyebut dia "kekuatan pendorong bagi hubungan kerja sama strategis antara Venezuela dan Rusia."
Chavez menggarisbawahi "hubungan persahabatan yang kuat" antara dia dan pemimpin Rusia. "Semoga Presiden Putin dan timnya semua yang terbaik, pemerintah Venezuela menegaskan kembali komitmen kuat untuk memperdalam hubungan strategis antara kedua negara," kata Kementerian Luar Negeri.
Putin memenangkan hampir 64 persen suara dalam pemilihan presiden memimpin dengan mantap atas saingan terdekatnya, Pemimpin Partai Komunis Gennady Zyuganov, yang meraih 17,18 persen.
Pada Ahad pagi, Chavez mengakui secara terbuka untuk pertama kalinya bahwa penyakit kankernya kambuh kembali dan mengatakan dia menghadapi babak baru pengobatan radioterapi setelah setelah tumor ganas kedua disirnakan di Kuba. Pemimpin Venezuela itu telah berkuasa sejak tahun 1999.(ANT/AFP/MEL)
