Ilmuwan Jerman Sukses Panen Sayuran di Antartika

Ilmuwan Jerman berhasil memanen sayuran untuk pertama kali pertama di Antartika.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 09 Apr 2018, 07:30 WIB
Sulit menemukan sayuran segar di Antartika, sebuah wilayah yang berada di bagian paling selatan bumi. (Foto: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Sulit menemukan sayuran segar di Antartika, sebuah wilayah yang berada di bagian paling selatan bumi. Namun, ilmuwan Jerman berhasil memanen sayuran untuk pertama kali pertama di Antartika.

Beberapa sayuran yang berhasil dipanen yaitu mentimun, daun selada, dan lobak mini warna merah (radish) di sebuah lab rumah kaca.

"Kami sudah mencobanya, rasanya seperti hasil panen di kebun sendiri," kata sebuah manajer lembaga riset Jerman di Antartika Neumayer Station III, Bernhard Gropp mengutip Live Science, Senin (9/4/2018).

Rumah kaca tersebut diinstalasi pada Februari lalu di atas lahan 400 meter. Kehadiran lab sengaja dihadirkan untuk menyuplai sayuran segar untuk peneliti, seperti Gropp, yang sedang terisolasi di Antartika.

Fasilitas lab percobaan ini dipimpin German Aerospace Center yang dirancang melakukan penelitian pertumbuhan sayuran di luar angkasa.

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

2 dari 2 halaman

Kondisi seperti di luar angkasa

Ilmuwan Jerman berhasil memanen sayuran yang ditanam tanpa tanah atau sinar matahari di Antartika. (German Aerospace Centre)

Kondisi Antartika mirip dengan luar angkasa. Tak ada tanah dan sinar matahari. Sehingga harus dibuat pencahayaaan buatan. Serta perlu perawatan intensif.

Salah satu ilmuwan Paul Zabel yang ikut ke Antartika menghabiskan waktu 3-4 jam merawat tanaman-tanaman tersebut. Sudah memanen 3,6 kg daun selada, 70 lobak mini merah dan 18 mentimun.

Mereka juga menanam beberapa tanaman herbal. Seperti daun peterseli, basil, dan ketumbar. Bila Mei nanti rumah kaca sudah bisa beroperasi penuh, diprediksi sekitar 5 kg sayuran segar per minggu bisa diproduksi di sini.

"Kami telah belajar banyak dalam beberapa minggu. Jelas Antartika adalah bidang uji yang ideal untuk penelitian kami," kata manajer proyek Daniel Schubert.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya