Isak Tangis Iringi Proses Kremasi Bondan Winarno

Keinginan Bondan Winarno untuk dikremasi bila meninggal dunia diwujudkan pihak keluarga.

oleh Sapto Purnomo diperbarui 30 Nov 2017, 17:40 WIB
Peti mati berisi jenazah pakar kuliner Bondan Winarno disemayamkan di rumah duka kawasan Sentul, Bogor, Rabu (29/11). Sebelumnya, jenazah sempat disemayamkan di rumah duka RS Harapan Kita sebelum akhirnya dibawa pulang. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Keinginan Bondan Winarno untuk dikremasi bila meninggal dunia diwujudkan pihak keluarga. Setelah melangsungkan prosesi tutup peti di Rumah Sakit Sentra Medika, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Kamis (30/11/2017), jenazah langsung dimasukan ke oven besar untuk dikremasi

Tangis keluarga dan orang terdekat mengiringi prosesi kremasi pemilik jargon "maknyus". Sebagai anak, Eliseo Raket anak kedua Bondan Winarno, sempat memberikan kalimat penghantar di hadapan keluarga, kerabat, dan teman yang hadir sebelum jenazah ayahnya menjadi abu.

Foto dok. Liputan6.com

"Kita ada di sini untuk bersama-sama untuk yang terakhir kalinya. Banyak sekali kata-kata yang ingin saya sampaikan, bahwa kami sekeluarga ingin mengingat dia sebagai orang yang sangat berpengaruh dalam keluarga," ujar Eliseo Raket.

2 dari 2 halaman

Sederhana Meski Berkecukupan

Tak dimungkiri Eliseo Raket, ia sangat kehilangan sosok pria yang selama ini menjadi panutan dalam hidupnya. Terlebih semasa hidup, meski berkecukupan, Bondan Winarno selalu bersikap sederhana.

Foto dok. Liputan6.com

"Kita sekeluarga sangat kehilangan karena dia adalah orang yang sangat sederhana dan sangat menyukai kesederhanaan," ujar Eliseo.

Seperti diketahui, Bondan Winarno meninggal pada Rabu (29/11/2017) di Rumah Sakit Harapan Kita, Jakarta. Praktisi kuliner tersebut menghembuskan napas terakhirnya setelah melakukan operasi jantung untuk yang kedua kalinya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya