Niat Diet, 10 Tahun Hanya Makan Telur, Pria Ini Jadi Mengerikan

Tetapi usaha diet ekstrimnya itu, ia dijauhi oleh orang-orang sekitar karena dampak diet tersebut membuatnya berwujud mengerikan

oleh Azwar Anas diperbarui 08 Jan 2017, 11:15 WIB
Diet telur bikin penampilan pria ini mengerikan

Liputan6.com, Jakarta Diet sepertinya sudah menjadi ritual tersendiri bagi siapa saja yang ingin menurunkan berat badan. Jika diartikan, sepertinya diet adalah seleksi makanan bagi orang-orang dengan latar belakang tertentu.

Misalnya, sesorang yang mengidap penyakit diabetes, dia harus melakukan diet, dengan tujuan mengatur pola makan untuk menjaga agar kadar gula tetap terkendali. Bahkan berbagai macam diet bisa dilakukan, dari yang ringan hingga ekstrim dengan tujuan agar memotivasi niat mereka.

Jika diet dilakukan dengan mengurangi makanan yang mengandung lemak atau dengan menutrisi dengan makan sayur-sayuran. Kali ini, diet dilakukan berbeda oleh seorang pria di Amerika Serikat. Anehnya ia melakukan diet dengan makan 9 telur setiap dua minggu sekali.

Dilansir Metro.co.uk, Nigella Lawson, pria tersebut mengklaim bahwa diet tersebut memungkinkan protein akan tetap masuk ke dalam tubuh walaupun tanpa daging, buah-buahan, dan sayuran.

Sebenarnya diet telur tersebut mengkhawatirkan. Pasalnya, di situs pro-anoreksia mengatakan bahwa diet telur dipercaya sebagai cara cepat untuk menurunkan berat badan.

Pada tahun 2008, ada banyak cara untuk pola makan telur dengan baik. “Saat itu, aku diet tidak makan apa-apa hanya telur dan irisan roti panggang,” ujarnya.

Ketika Lawson berusia 20 tahun ia berpikir membutuhkan diet dengan waktu yang cepat. “Aku butuh diet yang ekstrim,” katanya.

Sampai akhirnya, munculah ide diet telur itu. Diet telur itu bermula karena Lawson percaya atas segala suatu saran yang dikatakan oleh internet yang ia percaya.

Lawson berniat diet telur setiap minggu. Dua minggu sekali ia rutin merebus tiga butir telur. Karena tidak menyukai telur, ia menahannya agar tidak sampai muntah.

Setiap dua minggu sekali ia melakukan aktivitas rutin tersebut, hingga pada minggu ke-7 timbangannya turun 15 kg. Tetapi di balik usaha diet ekstrimnya itu, ternyata Lawson dijauhi oleh orang-orang sekitar karena dampak diet tersebut.

Lawson setelah diet ekstrem telur

Hal ini karena setiap telur yang ia makan tidak mengandung karbohidrat dan membuat dirinya berada dalam keadaan ketosis. Efek dari ketosis adalah memiliki napas yang berbau, kuku rapuh, rambut pecah-pecah, dan kulit yang kering.

“Saya sampai membeli semprotan wewangian untuk diri saya, bahkan itu tetap tidak membantu,” Kata Lawson.

Telur memang bisa dikatakan baik dan memiliki protein yang sangat tinggi, seperti yang dikatakan oleh dr. Bruce Griffn bahwa telur meruapakn gizi dan keamanan pangan yang baik dan memberikan kontirbusi gizi.

Anna Denny, ahli nutrisi di British Heart Foundation mengatakan bahwa diet berbasis telur sangat membatasi untuk menjadi sehat. Hasilnya, mereka yang diet telur seperti itu akan cepat lelah, pusing, dan rentan pingsan.

Jadi bagaimana menurut Anda, apakah diet telur bisa menjadi progam diet yang ampuh? 

 

Penulis:

Wenti Ayu Apsari

Politeknik Negeri Jakarta

 

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya