Liputan6.com, Manchester - Menjadi pemain top tentu menjadi impian bagi semua pesepak bola di dunia. Imbasnya, sang pemain akan mendapatkan bayaran yang menggiurkan. Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi adalah contoh pemain yang sudah membuktikannya.
Ronaldo, bintang Real Madrid, hampir selalu menempati urutan teratas daftar atlet berpenghasilan tertinggi. Begitu juga dengan Messi, mesin gol andalan Barcelona, yang selalu menguntit Ronaldo dalam daftar tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Dalam beberapa tahun terakhir, perputaran uang di jagat sepak bola sudah di luar akal sehat. Terkini adalah keputusan Manchester United memecahkan rekor transfer dunia saat merekrut Paul Pogba dari Juventus di musim panas 2016.
"Saya mendengar agen Pogba, Mino Raiola, mengatakan suatu saat nanti akan ada rekor transfer 200 juta pounds. Saya pikir ia benar. Begitu pula dengan gaji. Lewis Hamilton mendapatkan 1 juta pounds (setara Rp 16 M) setelah kali melangkah ke mobil F1. Jadi, mengapa pesepak bola tidak," kata Jon Smith, mantan super agen pesepak bola.
Smith yakin nilai jual sepak bola akan semakin tinggi. Apalagi, masih banyak faktor yang belum dimaksimalkan untuk menghasilkan uang. Karenanya, ia pun menilai seorang pemain layak mendapatkan upah besar karena telah menjadi aktor utama dalam industri sepak bola.
"Pemain adalah jantung dari permainan. Mereka harus mendapatkan bagian dari 'harta rampasan. Kita punya banyak cara untuk berkembang sebelum mencapai titik jenuh," tutur Smith.
"Ada perusahaan teknologi besar di luar sana, seperti Google, Amazon, dan Facebook, yang bisa menulis cek 10 miliar pounds untuk mendapatkan hak siar Liga Inggris tanpa harus mengedipkan mata. Sepak bola adalah industri yang menarik."
