Lulung: Ahok Maju Independen, Potong Kuping Saya

Lulung yakin Ahok akan lebih memilih bergabung partai politik ketimbang independen dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 25 Jun 2016, 21:57 WIB
Abraham "Lulung" Lunggana memberikan pidato politik saat deklarasi Rumah Relawan Suka Haji Lulung di Jakarta, Rabu (30/3/2016). Deklarasi terkait pencalonannya sebagai bakal calon Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2017. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana tak yakin dengan capaian satu juta KTP, yang dikumpulkan relawan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, TemanAhok.

Dia bahkan mengatakan Ahok akan lebih memilih bergabung dengan partai politik, ketimbang maju secara independen dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Saya mau iris ini kuping saya kalau dia mau maju independen. Bohong, itu retorika propaganda, enggak mungkin dia berani," janji politikus PPP yang akrab disapa Lulung, di R2R Cafe Jakarta, Sabtu (25/6/2016).

"Selama dia mau pendaftaran kalau dia daftar independen, nih gua potong nih kuping sampai putus dua-duanya, enggak loncat dari Monas," sambung dia.

Alasan utamanya, kata Lulung, pengumpulan satu juta KTP hal yang sulit. Verifikasinya pun tidak akan mudah dan pasti banyak bermasalah.

"Kalau saya pikir sah-sah saja propaganda itu dari segi politik. Tapi ini kan ada pembohongan terhadap publik, mengajak publik untuk menipu publik," ujar dia, tanpa menyebutkan maksud pembohongan.

Ini bukanlah kali pertama politisi PPP tersebut menyatakan akan mengiris kupingnya. Pada April 2016, Lulung juga mengumbar janji akan memotong kupingnya, jika Ahok menuntut Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) ke pengadilan, terkait laporan BPK tentang pengadaan tanah RS Sumber Waras, Jakarta Barat.

"Dulu saya bilang waktu BPK ngaco, iris kuping gua," pungkas Lulung.

Sejumlah partai politik belakangan ini mendukung Ahok untuk pencalonan Pilkada DKI Jakarta, meski dia tetap memilih jalur independen. Partai yang telah resmi menyatakan dukungan yakni Partai Nasdem, Partai Hanura, dan Partai Golkar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya