Tunawisma Penganut 'Agama Jedi' Bekerja Memunguti Sampah

Ace Venom merupakan penganut 'agama Jedi' yang tak punya tempat tinggal. Ia pun berfokus pada berbuat kebaikan.

oleh Indy Keningar diperbarui 21 Des 2015, 16:30 WIB
Ace Venom merupakan penganut 'agama Jedi' yang tak punya tempat tinggal. Ia pun berfokus pada berbuat kebaikan.

Liputan6.com, Portland - Ace Venom menyebutkan dirinya sebagai Jedi, namun ia tidak hidup "pada suatu hari di galaksi yang jauh, jauh disana..."

Pria berusia 32 tahun ini hidup dalam sebuah mobil bersama tunangannya, di jalanan Portland, Orlando.

"Beberapa waktu lalu, biaya sewa naik," ungkap Venom pada pembuat film Christopher Stoudt di film dokumenter pendek terbaru, dikutip Huffington Post, Senin (21/12/2015). "Kami berdua punya pekerjaan dan menghasilkan uang yang cukup. Namun akhir-akhir ini sangat mahal menghuni sebuah apartemen."

Ace Venom dan tunangannya tinggal di mobil mereka karena tak mampu membayar tagihan apartemen. (foto: Christopher Stoudt)

Hidup memang sulit bagi Venom--yang mengganti namanya secara resmi pada 2007--namun pelajaran yang diambilnya dari Star Wars membantunya walau 'The Force' sepertinya melakukan perlawanan.

Venom bergabung Jediisme, agama yang menganut kepercayaan 'The Force' dari Star Wars.

"Sebelum menganut Jediisme, saya orang yang egois. Saya adalah apa yang disebut Sith. Jadi, saya mulai mengeksplor Jediisme," ungkap Venom.

Venom kini menjadi anggota aktif di Temple Of The Jedi Force, 'rumah ibadah' internet yang membantu para fans Star Wars belajar dari film dan mengaplikasikannya ke dunia nyata.

"Semua ini mengenai niat di dalam diri. Apa kau melihat kebaikan dalam hidup, atau melihat sisi buruknya? Seperti yang Qui-Gon Jonn katakan di prekuel (Star Wars Episode 1: The Phantom Menace), 'fokus Anda menentukan realitas'."

Sebagai bagian dari kepercayaannya, Venom menyatakan ia sengaja menempatkan dirinya dalam situasi dimana ia bisa membantu orang-orang banyak.

Venom memnguti sampah para tetangganya. (foto: Christopher Stoudt)

"Sekarang ini saya memunguti sampah," ucapnya. "Saya berjalan di rute ini sambil melayani komunitas, sehingga bisa membantu seseorang, sementara orang lain tidak perlu melakukannya. Saya membuat dampak besar dari bersikap menolong, seperti yang mereka suka katakan di South dan tempat-tempat lain."

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya