Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo tidak menggubris pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli yang sesumbar bisa memperkuat nilai tukar rupiah dari cadangan emas PT Freeport Indonesia. Rizal mengatakan bahwa nilai tukar rupiah berpotensi menembus 5.000 per dolar Amerika Serikat (AS) dengan cadangan emas yang dimiliki oleh Freeport Indonesia.
"Saya belum bisa kasih komentar. Saya nanti coba mengkaji yang kamu sampaikan, tapi sekarang saya belum bisa kasih komentar," tegas Agus saat ditemui usai Rapat Forum Koordinasi Stabilitas Sistem Keuangan (FKSSK), Jakarta, seperti ditulis Jumat (23/10/2015).
Sebelumnya, Rizal Ramli mengatakan, ini saatnya bagi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk menulis ulang sejarah pengelolaan sumber daya alam Indonesia mengingat ada cadangan emas sangat besar sekitar 23 juta ons, begitu pula dengan cadangan tembaga.
"Kita tidak anti-asing, tapi bayar lebih fair dong. Kalau Freeport mau melakukan syarat itu, kita baru bersedia negosiasi. Kalau tidak, kembalikan tuh kontrak karya. Kita bisa kok masukkan cadangan emas (Freeport) ke cadangan Bank Indonesia (BI), rupiah dapat menguat 5.000 per dolar AS," tutur Rizal.
Rizal mengajukan persyaratan jika Freeport masih tertarik mengeruk kekayaan alam Indonesia di Papua dalam bentuk emas dan tembaga. Pasalnya selama ini, bangsa Indonesia tidak menikmati keuntungan dari perpanjangan kontrak dengan anak usaha Freeport McMoran yang berbasis di AS itu.
"Jangan bayar royalti 1 persen lagi, naikkan jadi 6-7 persen. Royalti tembaga juga harus lebih tinggi. Jangan buang limbah sembarangan tanpa diproses dan jangan cari-cari alasan tidak mau divestasi saham," ucap dia.
Rizal menambahkan, perusahaan tambang lain, seperti Newmont dan lainnya tidak ada yang seberani Freeport Indonesia. PT Newmont Nusa Tenggara dan perusahaan tambang lain, katanya, mengolah limbahnya sebelum dibuang ke sungai atau laut.
"Kenapa Freeport bisa berani? Mohon maaf itu karena pejabat kita mudah disogok. Kalau saya bicara lebih detail, bisa masuk ke New York Times, jadi mending kita simpan dulu," tandas dia. (Fik/Gdn)*
Gubernur BI Tak Mau Komentari Pernyataan Rizal Ramli soal Rupiah
Rizal Ramli mengatakan, ini saatnya bagi pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla untuk menulis ulang sejarah pengelolaan sumber daya alam RI.
diperbarui 23 Okt 2015, 07:42 WIBRizal Ramli menyatakan bahwa nilai tukar rupiah berpotensi menembus 5.000 per dolar Amerika Serikat (AS).
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hendropriyono Yakin Prabowo Lanjutkan Pembangunan IKN: Kalau Tidak, Semua Akan Menderita
VIDEO: Kompolnas: Audit Investigasi Diperlukan untuk Tangkap Pelaku Pembunuhan Vina
Bakal Ada 40 Kementerian di Era Prabowo-Gibran? Ekonom: APBN Keteteran
Pangeran William dan Raja Charles III Dikabarkan Mengamuk karena Kunjungan Harry dan Meghan Markle ke Nigeria
Trailer Assassin's Creed Shadows Mengungkap Dua Assassin Baru dan Tanggal Rilis!
Islam Perbolehkan Makan Sambil Berbicara, Ini Syaratnya
Tamara Bleszynski Pamer Foto Bareng Teuku Rassya Usai Diduga Menyindir, Singgung Cinta Tanpa Syarat
Luhut Ingatkan Prabowo: Jangan Ada Menteri Punya Rekam Jejak Tidak Bagus
Hadirkan Layanan Keuangan Terbaik, BRI Sabet Peringkat 1 Best Service di Euromoney Trade Finance Award 2024
VIDEO: Keluarga Vina Temui Pengacara Hotman Paris, Harapkan Keadilan Kasus Tragis Pembunuhan
Ada Kereta Cepat Whoosh, Kawasan Ini Cocok jadi Tujuan Investasi Properti
Honda dan IBM Kolaborasi Bikin Teknologi Canggih Kendaraan Masa Depan