Liputan6.com, Semarang - Harga cabai rawit merah yang sempat melonjak tajam, kini berada di titik terendah. Bahkan di tingkat petani, harga per kilo gramnya hanya Rp 2.500. Penurunan yang fantastis ini diduga karena melimpahnya pasokan di pasaran efek panen raya sehingga para petani merugi, sebab hasil panen tidak sebanding dengan biaya produksi.
Untuk harga cabai keriting yang semula Rp 25 ribu hingga 35 ribu/kg merosot tajam menjadi Rp 4.000/kg. Menurut Baharudin, salah satu petani di Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, harga cabai saat ini terus menurun, termasuk cabai rawit yang penurunannya sangat ekstrem. Baharudin dan sejumlah petani lain mengaku terpaksa merugi dari pada hasil panen membusuk.
"Biaya produksi setiap 1.000 meter persegi minimal Rp 5 juta. Sementara, hasil panen saat dijual tidak sesuai dengan biaya produksi yang telah dikeluarkan," kata Baharudin, Jumat (30/5/2014).
Harga cabai turun sejak sebulan silam. Cabai keriting yang biasanya Rp 35 ribu turun menjadi Rp 4.000. Selain itu sayuran Unclang dari harga Rp 5.000 turun menjadi Rp 1.500 hingga 2.000. Cabai jenis Sret dari Rp 50 ribu - 60 ribu per kilo gramnya menjadi Rp 9-10 ribu per kilo gramnya.
"Cabai rawit malah parah, sempat mencapai Rp 70 ribu/kilogram, saat ini hanya Rp 2.500-Rp 3.500/kg," ujar Baharudin.
Sementara itu, di sejumlah pasar tradisional di Semarang, komoditas cabai rawit juga menonjol penurunannya. Di pasar Johar, harga tiap kilo gram cabai rawit merah sempat menembus Rp 90 ribu/kilo gram pada akhir April hingga awal Mei 2014, kini harganya hanya Rp 3.500 - Rp 4.000 tiap kilogramnya.
"Saya membeli tetap secukupnya saja, sesuai kebutuhan warung," kata Jumini, salah seorang pembeli.
Menurut Jumini, bukan hanya cabai rawit merah saja yang harganya turun, namun juga sejumlah sayuran lain. (Edhie Prayitno Ige/Amh)
Pasokan Melimpah, Harga Cabai Keriting Anjlok
Harga cabai keriting dari Rp 35 ribu per kilo gram menjadi Rp 4.000 per kilo gram di Semarang.
diperbarui 30 Mei 2014, 12:10 WIB Harga jual cabai merah keriting di sejumlah pasar di Palu, Sulawesi Tengah, kini mulai menurun.
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Potret Wendy Walters Jelajahi Annapurna Circuit, Seru Nikmati Pemandangan Alam
Bandingkan dengan Negara Lain, PDIP: Jumlah Kementerian di China Hanya 21, Amerika 15
Tokyo Vice adalah Drama Jurnalisme Investigasi, Jadi Akting Perdana Ansel Elgort
UMKM Menang Banyak, Transaksi Inabuyer Expo 2024 Tembus Segini
Casis Bintara Korban Begal Dapat Jalur Khusus, Sampaikan Terima Kasih Ke Kapolri
Aktivis HAM Nigeria Luncurkan Petisi Stop Kawin Paksa terhadap 100 Perempuan Muda
Ikuti Cara Mudah untuk Mendapatkan Lebih Banyak Vitamin D Saat Diet
Akhir Menyedihkan SPG Dealer Honda yang Tertawai Ibu-Ibu di Bioskop, Dipecat dari Kerjaannya
Thomas Tuchel Minta Munchen Gaet Bintang Manchester United sebagai Syarat Bertahan
Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Pedagang Jamu dan Gorengan Bernafas Lega
Melihat 6 Uji Ketahanan Oppo A60 di Pabrik Oppo Indonesia, Dijatuhkan Ribuah Kali hingga Disiksa di Suhu Ekstrem!
Catat, 6 Rekomendasi Tempat Makan Bakmi Enak di Jakarta