Sukses

Biang Kerok Harga Cabai Meroket, Mendag Zulhas: Hujan Terus, Panen Gagal

Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, cabai merupakan tanaman yang sangat bergantung pada cuaca. Untuk itu, pemerintah bersama pemangku kepentingan terkait harus bisa mengembangkan sistem pertanian yang dapat terus beradaptasi dalam berbagai kondisi cuaca.

 

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkapkan, selain terus memantau barang kebutuhan pokok (bapok) di pasar rakyat, Kementerian Perdagangan juga memastikan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.

Kebutuhan sandang dan pangan sangat cukup untuk menyambut Lebaran tahun ini. Masyarakat dapat berbelanja dengan harga lebih ekonomis dan terjangkau sehingga dapat menyambut Lebaran dengan baik, aman, lancar, dan bahagia.

Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan usai meninjau Pusat Perbelanjaan ITC Mangga Dua di Jakarta Utara, Jakarta, pada Minggu, (17/3/2024) kemarin. 

"Jadi, kalau hari kerja, kita ke pasar rakyat memperhatikan harga cabai, beras, ayam, telur dan lain-lain. Waktu hari libur, kami ke pusat perbelanjaan (grosir) karena Lebaran bagaimanapun terkait ketersediaan sandang dan pangan. Jadi, ada pangan. Namun, juga perlu pakaian dan di sini juga ramai serta harganya ekonomis," jelas Mendag Zulkifli Hasan.

"Mudah-mudahan Lebaran kali ini bisa berlangsung dengan baik, aman, lancar, dan masyarakatnya bahagia karena barang kebutuhannya ada, yaitu pangan dan sandang lengkap," lanjut dia.

Harga Cabai

Terkait kebutuhan pokok seperti harga cabai, Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, cabai merupakan tanaman yang sangat bergantung pada cuaca. Untuk itu, pemerintah bersama pemangku kepentingan terkait harus bisa mengembangkan sistem pertanian yang dapat terus beradaptasi dalam berbagai kondisi cuaca.

"Cabai sangat bergantung pada musim atau cuaca. Kalau hujan terus-menerus dan lebat, panennya gagal. Kalau panennya gagal, suplainya sedikit, permintaan banyak, harga naik. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian dan lainnya harus mengembangkan sistem pertanian, terutama cabai yang tidak begitu terpengaruh dengan cuaca," jelas Mendag Zulkifli Hasan.

Sementara untuk beras, Mendag Zulkifli Hasan kembali menyebut, pemerintah melalui Bulog telah menyediakan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dengan harga Rp10.900/kg dan beras premium dengan harga Rp14.000/kg.

Selain itu, pemerintah menjamin ketersediaan beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sementara itu, untuk harga telur dan ayam sudah mulai turun.

"Kalau yang disediakan pemerintah yaitu beras Bulog dengan kualitas bagus dan dijamin harganya tidak naik serta persediaannya lebih dari cukup. Selain itu, yang mau ber-Lebaran mau pakai baju, mukena, sarung baru, semua tersedia dan harganya ekonomis," tutup Mendag Zulkifli Hasan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Daftar Harga Pangan: Cabai dan Minyak Goreng Kompak Turun, Beras Masih Mahal

Kemarin, mayoritas bahan pangan per 17 Maret 2024 terpantau mengalami tren penurunan harga seperti harga beras, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, daging sapi, daging ayam, telur, minyak goreng, jagung dan tepung terigu.

Meskipun begitu, sejumlah harga pangan masih bergerak naik di atas harga acuan penjualan (HAP) maupun harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. 

Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) memutuskan untuk menerapkan relaksasi Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium. Ini diberlakukan sementara mulai 10 Maret sampai 23 Maret.

Adapun relaksasi HET beras premium yang diberlakukan sementara ini menyasar pada 8 wilayah. HET disesuaikan menjadi adanya selisih lebih Rp 1.000 per kilogram (kg) dibandingkan HET sebelumnya.

Pada wilayah Jawa, Lampung, dan Sumatera Selatan diberlakukan relaksasi HET beras premium menjadi Rp 14.900 per kg dari HET sebelumnya di Rp 13.900 per kg.

Melansir data Badan Pangan Nasional, rata-rata harga nasional beras kualitas premium pada Minggu, 17 Maret 2024 pukul 10.00 WIB, terpantau turun 0,30% menjadi Rp 16.380 per kilogram. Sedangkan harga beras kualitas medium hari ini turun 0,77% menjadi Rp 14.190 per kilogram. 

 

3 dari 4 halaman

Harga Minyak Goreng

Kemudian, harga rata-rata minyak goreng kemasan sederhana hari ini turun 0,67% menjadi Rp 17.660 per liter. Sementara minyak goreng curah harganya turun 2,95% menjadi Rp 15.460 per liter.

Selain itu pangan sumber protein hewani terpantau turut melemah. Rata-rata harga daging sapi murni turun 1,82%  menjadi Rp 134.780 per kilogram. Kemudian harga daging ayam ras turun 1,57% menjadi Rp 38.160 per kilogram. Selain itu, harga telur ayam ras juga turun 0,62% menjadi Rp 32.070 per kilogram.

Harga cabai rawit merah turun cukup signifikan yaitu 5,85% menjadi Rp 62.340 per kilogram. Begitupun cabai merah keriting harganya turun 9,84% menjadi Rp 60.940 per kilogram. 

 

4 dari 4 halaman

Daftar Harga Pangan

Harga bawang merah juga turun 2,38% menjadi Rp 33.590 per kilogram. Begitupun bawang putih bonggol harganya turun 1,16% menjadi Rp 40.730 per kilogram.

Sedangkan, komoditas yang mengalami kenaikan ada gula konsumsi yang naik 0,34% menjadi Rp 17.830 per kg. Kemudian garam halus beryodium naik 0,44% jadi Rp 11.480 per kg.

Daftar Harga Pangan Hari Ini

Berikut daftar harga pangan rata-rata nasional dikutip dari panel harga Badan Pangan Nasional:

  • Beras Premium Rp 16.380 per kg
  • Beras Medium Rp 14.190 per kg
  • Bawang putih bonggol Rp 40.730 per kg
  • Bawang merah Rp 33.590 per kg
  • Cabai merah keriting Rp 60.940 per kg
  • Cabai rawit merah Rp 62.340 per kg
  • Kedelai biji kering Rp 13.140 per kg
  • Daging sapi murni Rp 134.780 per kg
  • Daging ayam ras Rp 38.160 per kg
  • Telur ayam ras Rp 32.070 per kg
  • Gula konsumsi Rp 17.830 per kg
  • Minyak goreng kemasan sederhana Rp 17.660 per liter
  • Minyak goreng curah Rp 15.460 per liter

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini