Sukses

Daftar Harga Pangan Hari Ini: Cabai dan Minyak Goreng Kompak Turun, Beras Masih Mahal

Sejumlah harga pangan masih bergerak naik di atas harga acuan penjualan (HAP) maupun harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta Mayoritas bahan pangan per 17 Maret 2024 terpantau mengalami tren penurunan harga seperti harga beras, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, daging sapi, daging ayam, telur, minyak goreng, jagung dan tepung terigu.

Meskipun begitu, sejumlah harga pangan masih bergerak naik di atas harga acuan penjualan (HAP) maupun harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. 

Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) memutuskan untuk menerapkan relaksasi Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium. Ini diberlakukan sementara mulai 10 Maret sampai 23 Maret.

Adapun relaksasi HET beras premium yang diberlakukan sementara ini menyasar pada 8 wilayah. HET disesuaikan menjadi adanya selisih lebih Rp 1.000 per kilogram (kg) dibandingkan HET sebelumnya.

Pada wilayah Jawa, Lampung, dan Sumatera Selatan diberlakukan relaksasi HET beras premium menjadi Rp 14.900 per kg dari HET sebelumnya di Rp 13.900 per kg.

Melansir data Badan Pangan Nasional, rata-rata harga nasional beras kualitas premium pada Minggu, 17 Maret 2024 pukul 10.00 WIB, terpantau turun 0,30% menjadi Rp 16.380 per kilogram. Sedangkan harga beras kualitas medium hari ini turun 0,77% menjadi Rp 14.190 per kilogram. 

Harga Minyak Goreng

Kemudian, harga rata-rata minyak goreng kemasan sederhana hari ini turun 0,67% menjadi Rp 17.660 per liter. Sementara minyak goreng curah harganya turun 2,95% menjadi Rp 15.460 per liter.

Selain itu pangan sumber protein hewani terpantau turut melemah. Rata-rata harga daging sapi murni turun 1,82%  menjadi Rp 134.780 per kilogram. Kemudian harga daging ayam ras turun 1,57% menjadi Rp 38.160 per kilogram. Selain itu, harga telur ayam ras juga turun 0,62% menjadi Rp 32.070 per kilogram.

Harga cabai rawit merah turun cukup signifikan yaitu 5,85% menjadi Rp 62.340 per kilogram. Begitupun cabai merah keriting harganya turun 9,84% menjadi Rp 60.940 per kilogram. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rincian Harga Pangan Hari Ini

Harga bawang merah juga turun 2,38% menjadi Rp 33.590 per kilogram. Begitupun bawang putih bonggol harganya turun 1,16% menjadi Rp 40.730 per kilogram. 

Sedangkan, komoditas yang mengalami kenaikan ada gula konsumsi yang naik 0,34% menjadi Rp 17.830 per kg. Kemudian garam halus beryodium naik 0,44% jadi Rp 11.480 per kg.

Daftar Harga Pangan Hari Ini

Berikut daftar harga pangan rata-rata nasional dikutip dari panel harga Badan Pangan Nasional:

  • Beras Premium Rp 16.380 per kg
  • Beras Medium Rp 14.190 per kg
  • Bawang putih bonggol Rp 40.730 per kg
  • Bawang merah Rp 33.590 per kg
  • Cabai merah keriting Rp 60.940 per kg
  • Cabai rawit merah Rp 62.340 per kg
  • Kedelai biji kering Rp 13.140 per kg
  • Daging sapi murni Rp 134.780 per kg
  • Daging ayam ras Rp 38.160 per kg
  • Telur ayam ras Rp 32.070 per kg
  • Gula konsumsi Rp 17.830 per kg
  • Minyak goreng kemasan sederhana Rp 17.660 per liter
  • Minyak goreng curah Rp 15.460 per liter
3 dari 4 halaman

Satgas Pangan Polri Bakal Ciduk Toko yang Jual Mahal Harga Beras Bulog

Ombudsman RI memiliki sejumlah dugaan kenapa harga beras masih mahal, meskipun Perum Bulog sudah menggelontorkan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Salah satunya, dugaan penyalahgunaan beras SPHP yang dikemas ulang sebagai beras komersil dan dijual di atas ketetapan harga.

Padahal, ketentuan harga beras SPHP kemasan 5 kg punya acuan berbeda dari harga eceran tertinggi (HET) beras premium yang naik Rp 1.000 per kg. Dengan rincian, Rp 10.900 per kg untuk Zona 1, Rp 11.500 per kg untuk Zona 2, dan Rp 11.800 per kg untuk Zona 3.

Menyikapi situasi tersebut, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memastikan, beras SPHP tetap dilepas ke pasar dengan HET beras medium sesuai zonasi. "Kalau beras SPHP tidak Rp 13.900 per kg, tetapi Rp 10.900 per kg, itu harus ya," jelasnya dalam pernyataan tertulis, Sabtu (16/3/2024).

Apabila masyarakat menemukan ketidaksesuaian, Arief minta segera laporkan outlet dimaksud. "Teman-teman di Satgas Pangan Polri nanti akan mengontrol di lapangan, membantu kita bersama-sama," ungkapnya. 

"Jadi kalau ada beras SPHP dijual lebih dari Rp 10.900 per kg untuk wilayah DKI Jakarta dan beberapa tempat yang zona 1, mohon bisa disampaikan karena kita akan tegur atau kita setop kemitraan dengan outlet itu," tegasnya.

Oleh karenanya, ia meminta semua penjual wajib mentaati patokan harga beras SPHP yang dikemas per 5 kg. Jika tidak mematuhinya, Arief mengancam bakal memasukan toko tersebut ke dalam daftar black list. 

"Semua tokonya terdaftar by name by address by outlet. Verifikasi oleh dinas urusan pangan di setiap daerah. Jadi setiap outlet yang ada itu harus menjual dengan harga yang ditentukan, khusus beras SPHP," terangnya.

Menurut catatan Bapanas, hingga 13 Maret 2024, penyaluran beras SPHP terus digenjot ke daerah-daerah dan telah berada di angka 440 ribu ton. Adapun daerah penyaluran terbesar ada di wilayah DKI Jakarta & Banten, Jawa Timur, serta Jawa Barat. Sementara beras SPHP yang dikucurkan melalui retail modern dan pasar tradisional telah capai 14 ribu ton.

 

4 dari 4 halaman

Mendag Sebut Harga Beras Turun saat Panen Raya

Sebelumnya diberitakan, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan terus memantau pergerakan harga pangan di pasaran. Kali ini, Mendag meninjau stok sejumlah komoditas pokok di Pasar Keramat Jati, Jakarta Timur, salah satunya harga beras.

Di sana, mendag berinteraksi dengan sejumlah pedagang di antaranya pedagang cabai merah, daging sapi, telur ayam, hingga pedagang beras.

Soal harga beras lokal yang masih mahal, Mendag mengungkapkan hal ini terjadi karena belum masa panen raya yang akan terjadi pada April 2024. Harga beras lokal mencapai Rp95.000 per 5 kg dari sebelumnya Rp90.000 per 5 kg.

“Beras, memang yang beras lokal karena panen rayanya belum, belum turun (harganya), harganya masih tinggi, tapi kan ada alternatif, ada beras dari Bulog yang Rp11.000 sekilo, atau yang premium Rp14.000 satu kilo. Karena memang musim panennya bergeser, panennya bergeser, bulan depan baru panen agak banyak, bulan April panen raya,” kata Mendag dikutip dari Antara, Jumat (15/3/2024).

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini