Sukses

Touch Screen Galaxy S23 Bermasalah Setelah Update One UI, Samsung Salahkan Google

Samsung menyalahkan Google atas gangguan di layar HP Galaxy S23 setelah pembaruan One UI 6.1. Aplikasi Google Discover menjadi penyebab masalah tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Baru-baru ini, pengguna ponsel Samsung Galaxy S23 mengeluhkan gangguan pada layar sentuh setelah pembaruan One UI 6.1. Disinyalir aplikasi dari Google Discover menjadi penyebab masalah ini.

Bug tersebut membuat banyak pengguna merasa tidak nyaman karena memaksa pengguna untuk mengetuk beberapa kali agar dapat mengklik di layar.

belakangan Samsung menemukan masalah tersebut berasal dari aplikasi Google Discover Feed. 

Menurut siaran pers Samsung, sebagaimana dikutip dari Gizmochina, Minggu (8/4/2024) perusahaan telah bekerja sama dengan Google untuk mengatasi bug ini dan memberikan perbaikan menyeluruh.

Saat ini, terdapat solusi sementara yang bisa dilakukan pengguna Samsung Galaxy S23, yakni menghapus data aplikasi Google di Pengaturan.                                                                                                                                                                                                                                                                    Cara ini seharusnya bisa mengembalikan fungsionalitas layar sentuh normal, meski bukan perbaikan yang bersifat permanen.

Bicara tentang bug, insiden ini merupakan salah satu kasus di mana aplikasi yang tampaknya tidak terkait dapat memicu masalah yang tidak terduga.

Hal ini mengingatkan bahwa kolaborasi erat antara raksasa teknologi seperti Samsung dan Google sangat penting untuk kelancaran pengalaman pengguna.

Sembari menunggu pembaruan yang mengatasi masalah tersebut, ada baiknya pengguna Samsung Galaxy S23 untuk tidak memperbarui perangkatnya ke software One UI 6.1.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Samsung Galaxy S20 dan Galaxy Note 20 Tak Lagi Dapat Update

Sementara itu, ponsel flagship Samsung Galaxy S20 dan Galaxy Note 20 tidak akan lagi mendapatkan pembaruan bulanan. Hal ini terungkap dari buletin patch keamanan April 2024 yang dipublikasikan belum lama ini. 

Dalam buletin tersebut, semua model Galaxy S20 series, meliputi Galaxy S20, Galaxy S20 Plus, Galaxy S20 Ultra, dan Galaxy S20 GE hanya akan mendapatkan update keamanan per tiga bulan. Begitu juga dengan Galaxy Note 20 dan Galaxy Note 20 Ultra. 

Mengutip SamMobile, Samsung biasanya menurunkan jadwal update untuk perangkat berdasarkan kapan mereka mulai menjual perangkat. Namun, Samsung kini menurunkan jadwal Galaxy Note 20 dan Galaxy S20 FE bersamaan dengan Galaxy S20, S20 Plus, dan Galaxy S20 Ultra, meski Galaxy Note 20 dan S20 FE dirilis enam bulan setelah S20 series. 

Hal yang mengejutkan, Samsung akan terus mendukung seri Galaxy S20 untuk tahun kelima ponsel ini, meski secara resmi hanya memenuhi syarat untuk mendapatkan empat tahun update. 

Galaxy S20 FE, Galaxy Note 20, dan Note 20 Ultra disebut akan mendapatkan perpanjangan dukungan selama enam bulan.

3 dari 4 halaman

Samsung Setop Rilis Update One UI ke Galaxy Z Flip

Tak hanya seri Galaxy S, seri ponsel layar lipat Galaxy Z Flip tidak akan lagi mendapatkan pembaruan. Bahkan, smartphone tersebut tidak akan lagi mendapatkan update software dan keamanan apapun.

Menurut laporan dari Gizmochina, Samsung akan menghentikan dukungan perangkat lunak untuk  Galaxy Z Flip LTE generasi pertama.

Artinya, ponsel lipat pertama Samsung itu tidak akan lagi menerima Android versi terbaru atau patch keamanan reguler.

Penghentian dukungan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, seperti usia ponsel yang sudah uzur, kemampuan hardware yang tidak lagi mumpuni, dan keinginan Samsung terus berinovasi melalui ponsel layar lipat terbaru.

Penting untuk dicatat, Samsung memang belum memberikan dukungan jangka panjang di Galaxy Z Flip, sama seperti ponsel lainnya yang dirilis pada tahun 2020.

4 dari 4 halaman

Ponsel Lawas Samsung akan Jarang Dapat Pembaruan Software

Jarangnya pemberian dukungan software ke ponsel keluaran lama menjadi hal yang wajar mengingat usia dari smartphone lawas sudah memasuki masa akhirnya.

Di mana update jadi lebih jarang setelah masa update-nya berakhir. Pada akhirnya, ponsel tak lagi menerima update OS atau keamanan dari produsen.

Meski smartphone ini masih akan berfungsi, dengan update yang lebih jarang, smartphone menjadi lebih rentan terhadap ancaman dan malware terbaru. 

Selain itu, versi aplikasi yang lebih baru mungkin jadi kurang stabil dan bahkan bisa berhenti berfungsi sama sekali pada gadget yang lebih lama. 

Pada akhirnya, di suatu titik, pengguna smartphone lawas harus mempertimbangkan untuk upgrade ke smartphone yang lebih baru jika pengguna ingin memastikan gadget mereka aman dan semua aplikasi bisa berfungsi dengan baik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.