Sukses

Kupas Tuntas Cara Kerja Algoritma Instagram, Ini Penjelasan Langsung dari Sang CEO

Instagram menggunakan algoritma yang terbagi atas pemeringkatan setiap jenis konten, yaitu feeds, stories, explore, dan reels.

Liputan6.com, Jakarta - Bagi setiap media sosial, algoritma menjadi unsur yang penting untuk menampilkan konten di halaman (feed) utamanya. Namun, masing-masing mereka tentu memiliki algoritma yang berbeda, termasuk Instagram.

Untuk dapat menyuguhkan foto dan video yang sesuai dengan preferensi pengguna, Instagram menggunakan algoritma yang terbagi atas pemeringkatan setiap jenis konten, yaitu feeds, stories, explore, dan reels.

Beberapa waktu lalu, CEO Adam Mosseri pun menjelaskan cara kerja dari algoritma ini. Melalui blog resmi perusahaan, ia ingin meluruskan kesalahpahaman sistem algoritma Instagram yang masih diyakini sejumlah pengguna. 

“Kami ingin menjelaskan lebih banyak tentang cara pemeringkatan di Instagram untuk membantu pengguna memaksimalkan pengalaman dan membantu content creator memahami bagaimana konten mereka dapat ditampilkan,” tulis Mosseri, dikutip pada Selasa (6/6/2023).

Menurut Adam, pemeringkatan di Instagram tersebut didasari pada konten unggahan pengguna yang dianggap menarik dan berpotensi dilihat oleh lebih banyak pengguna. 

Algoritma di Instagram Feeds

Instagram feed merupakan halaman utama, di mana unggahan akun yang pengguna ikuti atau akun lain yang sesuai dengan preferensi pengguna akan ditampilkan. 

Instagram menentukan konten yang mungkin disukai pengguna berdasarkan berbagai faktor, seperti akun yang diikuti, disukai, atau dilibatkan melalui tag, mention, dan komen.

Dari informasi tersebut, aplikasi Instagram selanjutnya membuat serangkaian prediksi tentang seberapa besar kemungkinan pengguna akan berinteraksi dengan suatu postingan. Semakin banyak interaksi yang pengguna lakukan, maka feed pengguna akan semakin sering menampilkan konten serupa. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Algoritma di Instagram Stories

Instagram Stories merupakan cara untuk berbagi momen sehari-hari. Stories yang pengguna lihat berasal dari akun-akun yang diikuti dan iklan. 

Sama seperti feed, Instagram juga menentukan cerita yang potensial berdasarkan riwayat aktivitas pengguna. Instagram memprioritaskan stories dari akun yang menurutnya tidak ingin pengguna lewatkan. 

Ini juga termasuk seberapa sering pengguna mengirimkan like atau mengomentari Instagram Stories suatu akun. 

Platform ini juga melihat bagaimana intensitas kedekatan dan interaksi pengguna dengan akun yang ceritanya akan ditampilkan. 

Di samping  itu, mereka akan dengan tegas menghapus stories apapun yang melanggar Community Guideline Instagram.

3 dari 4 halaman

Algoritma di Instagram Explore

Sementara halaman Explore dirancang untuk membantu pengguna menemukan hal-hal baru. Halaman ini berisi rekomendasi foto dan video dari akun yang belum pengguna ikuti.

Langkah pertama yang dilakukan platform adalah menentukan kumpulan postingan untuk diberi peringkat. Untuk menemukan foto dan video yang mungkin diminati, Instagram lagi-lagi melihat aktivitas postingan yang mengundang respons pengguna. 

Setelah dikumpulkan, Instagram mengurutkannya berdasarkan informasi tentang postingan, aktivitas pengguna sebelumnya di halaman Explore, dan informasi terkait akun pengunggah. Instagram juga akan melihat seberapa populer postingan tersebut.

Kendati demikian, Instagram juga memiliki Recommendation Guidelines untuk menghindari kemungkinan pengguna melihat konten yang tidak diinginkan. 

Untungnya, pengguna juga diberikan kontrol untuk menyortir jenis rekomendasi konten yang tidak disukai dengan opsi “Not Interested” di samping postingan.

4 dari 4 halaman

Algoritma di Instagram Reels

Sama seperti Explore, sebagian besar konten yang muncul di Reels berasal dari akun yang tidak pengguna ikuti. Maka, Instagram menggunakan proses yang sangat mirip dengan pemeringkatan Explore. 

Untuk menemukan Reels yang menghibur, Instagram melakukan survei dan menanyakan apakah partisipan menganggap Reels tertentu layak untuk mengisi waktu luang mereka.

Berdasarkan umpan balik yang didapat, media sosial populer ini memberi peringkat Reels berdasarkan riwayat aktivitas pengguna, informasi konten, dan pengunggah. Selain itu, Recommendation Guidelines juga berlaku halaman ini.

Pada keterangannya, Mosseri juga mengungkapkan beberapa jenis konten Reels yang tidak begitu ditampilkan Instagram. 

Adapun Reels tersebut meliputi konten dengan resolusi rendah dan memiliki watermark, tidak memiliki audio, hanya berisi teks, fokus pada masalah politik, atau telah diunggah sebelumnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.