Sukses

Facebook Enggan Buru-Buru Tinjau Pelarangan Donald Trump di Platformnya

Sebelumnya pada 6 Januari 2021, akun Donald Trump ditangguhkan dan ia dilarang kembali ke Facebook usai kasus kerusuhan di Capitol Hill, Washington DC.

Liputan6.com, Jakarta - Facebook tidak mau buru-buru meninjau keputusannya melarang Donald Trump dari platformnya. Menurut laporan Politico, keputusan Facebook itu sudah bulat, meski nantinya Donald Trump kembali mengikuti Pilpres.

Mengutip The Verge, Kamis (18/8/2022), dalam wawancara Politico dengan presiden global affairs Meta, Nick Clegg, menyebut perusahaan akan tetap menggunakan 7 Januari 2023 untuk mencapai keputusan apakah akan mengaktifkan kembali akun Donald Trump atau tidak.

Meta pun kembali mengkonfirmasi kepada The Verge, jadwal tersebut tidak akan berubah.

Berita tersebut muncul ketika Donald Trump diperkirakan akan mencalonkan diri lagi sebagai presiden AS pada tahun 2024. Donald Trump dikabarkan akan mengumumkan pencalonannya sebelum pemilihan, yaitu pada November ini.

Pengumuman lebih awal bisa memperumit penyelidikan yang tengah dilakukan oleh FBI dan komite terhadap kasus kerusuhan di Capitol Hill, Washington DC, AS, 6 Januari tahun lalu.

Selain itu, jika pengumuman dilakukan sebelum 7 Januari, hal tersebut bisa menempatkan Facebook dalam posisi yang canggung untuk mempertahankan larangannya terhadap calon presiden dari partai besar.

Sekadar informasi, Donald Trump telah dilarang menggunakan Facebook dan Instagram sejak serangan mematikan di Capitol Hill pada 6 Januari 2021.

Pada saat itu, Facebook menyebut, unggahan di akun Facebook Donald Trump menjelang dan selama kerusuhan berlangsung telah melanggar kebijakan perusahaan terkait hasutan untuk melakukan kekerasan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Akun Twitter Donald Trump Dihapus Permanen

Sebagian platfrom medsos, termasuk Twitter, pun menghapus akun resmi Donald Trump di minggu yang sama. Dalam unggahan blog, Twitter menyebut, penangguhan yang dilakukan ke akun Donald Trump bersifat permanen. Sementara, YouTube mengatakan akan menghapus larangan ke Trump, jika risiko kekerasan yang terinspirasi oleh akun Trump berkurang jumlahnya.

Komentar Nick Clegg ini muncul ketika Meta tengah merilis rencananya untuk mengatasi misinformasi pemilu di seluruh platform medsos dan bisnis periklanannya.

Rencana Meta sebagian besar mencerminkan protokolnya yang dipakai sepanjang pemilu 2020, mulai dari menghapus misinformasi terkait tanggal, lokasi, dan waktu pemungutan suara. Clegg juga mengatakan, Facebook tengah bersiap memerangi konten terkait dengan integritas sistem pemilihan AS.

"Meskipun ada beberapa tantangan di 2020, kami sekali lagi siap untuk menanggapi konten yang membahas integritas pemilu dengan menerapkan label yang menghubungan pengguna dengan informasi yang bisa dipercaya," kata Nick.

Ia juga menyebut, sepanjang 2020, pihaknya mendapat feedback dari pengguna bahwa label misinformasi tersebut dipakai secara berlebihan. "Jadi, jika kami menerapkannya lagi, kami akan melakukan dengan cara yang strategis," katanya.

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

3 dari 4 halaman

Donald Trump Bikin Medsos Sendiri

Aplikasi media sosial besutan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Truth Social, hadir dalam  versi web browser-nya di penghujung bulan Mei 2022.

Hal ini seperti diungkap oleh Chief Executive dari Truth, Devin Nunes pada Senin awal pekan ini. Selain itu, dia juga mengatakan mereka berencana meluncurkan Truth untuk perangkat Android.

Meski begitu, seperti dikutip dari Gadgets 360, Jumat (6/5/2022), menurut politikus Partai Republik itu, aplikasi Truth untuk Android masih menunggu persetujuan dari Google.

"Akhir Mei kami akan meluncurkan PWA (Web Browser) ini akan memungkinkan akses dari perangkat apa pun," kata Nunes melalui unggahan di Truth Social.

"Setelah itu kami akan meluncurkan aplikasi Android... menunggu persetujuan dari Google," imbuhnya.

Aplikasi Truth Social sendiri dirancang sebagai layanan media sosial untuk Donald Trump, yang sebelumnya diblokir di Facebook, Twitter, hingga Google, di bawah perusahaan induk, Truth Social Trump Media & Technology.

Sebelumnya, Mantan Presiden AS Donald Trump diblokir dari media sosial dan perusahaan teknologi setelah dituding turut mengajak pendukungnya terlibat kerusuhan di Gedung Capitol, AS.

Di App Store AS, Truth Social dirilis pada 21 Februari lalu, dan sempat menjadi aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di toko aplikasi milik Apple itu.

Trump sendiri mengunggah unggahan pertamanya (yang mereka sebut sebagai "truth" atau "kebenaran") pada 14 Februari, dan baru mengunggah lagi pada Kamis malam pekan ini.

4 dari 4 halaman

Ogah Balik ke Twitter

Meski begitu, seperti dikutip dari Gadgets 360, Jumat (6/5/2022), menurut politikus Partai Republik itu, aplikasi Truth untuk Android masih menunggu persetujuan dari Google.

"Akhir Mei kami akan meluncurkan PWA (Web Browser) ini akan memungkinkan akses dari perangkat apa pun," kata Nunes melalui unggahan di Truth Social.

"Setelah itu kami akan meluncurkan aplikasi Android... menunggu persetujuan dari Google," imbuhnya.

Aplikasi Truth Social sendiri dirancang sebagai layanan media sosial untuk Donald Trump, yang sebelumnya diblokir di Facebook, Twitter, hingga Google, di bawah perusahaan induk, Truth Social Trump Media & Technology.

Sebelumnya, Mantan Presiden AS Donald Trump diblokir dari media sosial dan perusahaan teknologi setelah dituding turut mengajak pendukungnya terlibat kerusuhan di Gedung Capitol, AS.

Di App Store AS, Truth Social dirilis pada 21 Februari lalu, dan sempat menjadi aplikasi gratis yang paling banyak diunduh di toko aplikasi milik Apple itu.

Trump sendiri mengunggah unggahan pertamanya (yang mereka sebut sebagai "truth" atau "kebenaran") pada 14 Februari, dan baru mengunggah lagi pada Kamis malam pekan ini.

(Tin/Ysl)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini