Sukses

Dikritik Sana Sini, WhatsApp Luruskan Isu Kebijakan Privasi dan Jamin Enkripsi Pesan

Mendapatkan kritik dari banyak pihak, WhatsApp meluruskan mengenai kebijakan privasi barunya dan memastikan bahwa pesan pengguna tetap privat berkat adanya enkripsi end-to-end.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari setelah memperbarui kebijakan privasi WhatsApp, WhatsApp masih mendapat kritik dari banyak pihak.

Pasalnya, dalam kebijakan privasi barunya WhatsApp "memaksa" penggunanya untuk setuju mengintegrasikan data WhatsApp dengan Facebook.

Selain itu, pengguna hanya diberi opsi untuk menghapus akun, jika memang tidak setuju dengan kebijakan privasi baru WhatsApp.

Sadar akan ramainya pemberitaan dan perhatian warganet, WhatsApp melalui akun media sosial Twitter dan Instagram meluruskan sejumlah informasi yang berkembang terkait dengan kebijakan privasi baru tersebut.

Berikut penjelasan WhatsApp:

1. WhatsApp tidak bisa melihat pesan pribadi atau mendengarkan panggilan yang terjadi di aplikasi, begitu juga Facebook

"Apa pun yang kamu bagikan tetap antara kamu dengan teman atau keluarga. Karena pesan pribadi kamu dilindungi oleh enkripsi end-to-end," kata WhatsApp.

WhatsApp menekankan, pihaknya berkomitmen tidak akan memperlemah keamanan enkripsi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

2. WhatsApp tidak menyimpan riwayat panggilan atau pesan

WhatsApp memastikan, pihaknya tidak menyimpan riwayat panggilan atau pesan milik miliaran penggunanya.

Menurut perusahaan, menyimpan riwayat panggilan atau pesan milik miliaran pengguna akan memiliki risiko keamanan dan melanggar privasi pengguna. "Kami tidak melakukan hal itu," kata WhatsApp.

3 dari 7 halaman

3. WhatsApp tidak bisa melihat lokasi yang dibagikan, begitu pula dengan Facebook

Menurut WhatsApp, ketika pengguna berbagi lokasi mereka dengan pengguna lain via WhatsApp, tag lokasi tersebut terlindungi oleh enkripsi end-to-end.

"Artinya, tidak ada satu pun orang yang bisa melihat lokasi pengguna, kecuali mereka yang dibagikan lokasi ini," kata WhatsApp.

4 dari 7 halaman

4. WhatsApp tidak membagikan kontak pengguna dengan Facebook

Klaim keempat WhatsApp adalah pihaknya tidak membagikan daftar kontak pengguna dengan Facebook.

"Saat kamu memberikan izin kepada kami, kami hanya mengakses nomor telepon dari buku alamat (daftar kontak) untuk membuat perpesanan cepat dan dapat diandalkan. Kami tidak membagikan daftar kontak pengguna dengan aplikasi lain yang ditawarkan Facebook," kata WhatsApp.

5 dari 7 halaman

5. Grup WhatsApp tetap privat

WhatsApp mengklaim, grup WhatsApp bersifat tetap privat.

Perusahaan menyebut, pihaknya menggunakan keanggotaan grup untuk mengirimkan pesan dan melindungi layanan dari spam dan penyalahgunaan.

"Kami tidak membagikan data ini dengan Facebook untuk kebutuhan iklan. Kami tekankan lagi, pesan pribadi dilindungi oleh enkripsi end-to-end sehingga kami tidak bisa melihat konten di dalamnya," kata WhatsApp.

 

6 dari 7 halaman

6. Pengguna dapat mengatur pesan untuk menghilang otomatis

Untuk menambah level privasi, pengguna WhatsApp bisa memilih mengaktifkan pesan untuk menghilang otomatis, segera setelah dikirim. Caranya adalah:

- Buka chat WhatsApp

- Tap nama kontak

- Tap "Dissapearing Messages", tap "Continue"

- Pilih "ON"

7 dari 7 halaman

7. Pengguna bisa unduh data mereka

WhatsApp memastikan pengguna dapat mengunduh dan melihat informasi apa saja yang dimiliki pihak WhatsApp dari si pengguna.

Untuk meminta laporan data ini, pengguna bisa:

- Masuk ke WhatsApp Setting (Pengaturan WhatsApp) > pilih Account > Request Account Info (Minta Info Akun)

- Tap Request Report. Layar ponsel akan memberikan update berisi "Request Sent" atau permintaan akan laporan telah dikirimkan ke pihak WhatsApp.

(Tin/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini