Sukses

Mark Zuckerberg: Data Pengguna Facebook Cuma Senilai 10 Sen

Berbagai informasi mengejutkan tentang jejaring sosial terbesar di dunia inipun terungkap gara-gara dokumen tersebut.

Liputan6.com, Jakarta - Dokumen internal Facebook yang sifatnya rahasia, akhirnya dipublikasikan oleh Parlemen Inggris.

Dokumen ini diperoleh bulan lalu dari sebuah perusahaan developer aplikasi yang menggugat Facebook.

Berbagai informasi mengejutkan tentang jejaring sosial terbesar di dunia ini pun terungkap gara-gara dokumen tersebut.

Salah satunya adalah, sang CEO Facebook Mark Zuckerberg ternyata pernah bilang kalau data seorang pengguna nilainya cuma US$ 0,10 alias 10 sen (Rp 1.456).

Mengutip laman Business Insider Singapura, Jumat (6/12/2018), informasi ini diungkapkan oleh Zuck pada 2012.

Kala itu Facebook meminta bayaran sebesar Rp 1.456 per user untuk per tahun kepada para developer yang hendak menggunakan data pengguna.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Developer Dapat Banyak Akses Data di Facebook

Tidak hanya itu, dengan bayaran yang teramat murah itu, developer juga bisa mengakses daftar teman dan informasi personal milik pengguna. Demikian dalam cache email internal Facebook.

Dalam email internal itu, Zuckerberg tengah mendiskusikan cara-cara yang bisa dilakukan Facebook untuk membuat bisnis dari platform mereka.

"Saya banyak berpikir tentang model bisnis platform (Facebook), akhir pekan ini. Jika kita membuatnya sedemikian rupa, pengembang bisa memberi pendapatan bagi kita dengan cara berbeda. Hal itu bisa membuatnya lebih mudah diterima dan menagih mereka lebih banyak lagi, karena menggunakan platform (Facebook)," katanya dalam email tertanggal 7 Oktober 2012.

Dalam email tersebut, Zuckerberg melanjutkan, ada cara lain yang bisa dilakukan untuk membebankan bayaran lebih banyak pada developer dan mungkin terstruktur.

3 dari 5 halaman

10 Sen Per User

"Masuk dengan Facebook selalu gratis. Namun, membaca apapun, termasuk (daftar) teman, bisa menghasilkan banyak uang. Mungkin dengan bayaran US$ 0,10 per pengguna per tahunnya," katanya.

Zuckerberg mengatakan, para developer bisa membayar biaya itu langsung pada Facebook.

"Secara default mereka bisa menutupi biaya tersebut dengan membeli iklan di jejaring sosial mereka, menjalankan iklan dari aplikasi mereka, menggunakan sistem pembayaran mereka, atau menjual items di tokonya," kata Zuckerberg.

"Ide dasarnya adalah, pendapatan apapun yang diterima (pengembang) dari Facebook menghasilkan kredit terhadap hal apapun di Facebook yang kamu pakai. Bagi sebagian pengembang, mungkin ini akan sepenuhnya menutupi biaya," katanya.

4 dari 5 halaman

Data Internal Disita dari Pengembang

Sekadar diketahui, informasi internal ini merupakan bagian dari dokumen yang disita oleh parlemen Inggris dari pembesut aplikasi Facebook Six4Maker, bulan lalu.

Anggota parlemen Damian Collins menyebut, perintah untuk penyitaan dokumen internal ini diterbitkan setelah orang nomor satu di Facebook itu menolak memberikan keterangan jelas tentang masalah penyalahgunaan data jutaan pengguna Facebook dalam kasus Cambridge Analytica.

Dalam keterangan tertulis yang dikeluarkan Facebook setelah dokumen ini diungkap, Zuckerberg mengakui, perusahaan mempertimbangkan untuk membebankan biaya kepada pengembang sebagai bayaran karena mereka telah mengakses platform Facebook.

5 dari 5 halaman

Zuck: Kami Tak Pernah Jual Data

Kendati demikian, Zuckerberg berpendapat, hal tersebut berbeda dengan pernyataan 'membebankan biaya ke pengembang demi mengakses data pengguna'.

Suami Priscilla Chan ini malah menjelaskan, metode tersebut serupa saat para pengembang dibebankan biaya karena menggunakan layanan cloud seperti Amazon Web Services.

"Kami tak pernah menjual data milik siapapun," kata Zuckerberg.

Dua tahun belakangan, Facebook memang telah mengalami situasi kritis. Terlebih dalam enam bulan terakhir, saat berita tentang penyalahgunaan data pengguna Facebook dalam kasus Cambridge Analytica ramai diberitakan oleh media.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.