Sukses

DBD Serbu Banyuwangi, Satu Orang Meninggal

Puluhan orang di Banyuwangi terjangkit demam berdarah dengue (DBD).

Liputan6.com, Banyuwangi - Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat menyatakan, sepanjang Januari 2022 ada 25 pasien demam berdarah dengue (DBD) di daerahnya. Satu di antaranya meninggal dunia.

“Satu orang kemarin meninggal dunia, kasus pasien DBD meninggal dunia ini merupakan kasus yang pertama di Banyuwangi pada 2022,” kata Amir, Sabtu (29/1/2022).

Sedangkan untuk sebaran kasus DBD di Banyuwangi hampir merata di seluruh kecamatan. Namun yang terbanyak yaitu di wilayah kecamatan kota Banyuwangi.

Setiap tahunya kasus DBD di Banyuwangi masih cukup tinggi, pada tahun 2021 lalu sekitar 58 orang terjangkit DBD, sedangkan pada tahun 2020 tercatat ada sekitar 219 kasus.

“Ini sepertinya saat -saat yang berat bagi kabupaten/kota di Jawa Timur, karena meningkat. Di Banyuwangi juga telah mengalami peningkatan. Jadi hingga saat ini ada 25 kasus demam berdarah, satu yang sudah meninggal,”tambah Amir Hidayat Sabtu (29/2/22)

Amir menambahkan, Banyuwangi merupakan daerah endemis demam berdarah. Artinya  setiap tahun di Banyuwangi ada kasus demam berdarah, meski tidak ada lonjakan yang signifikan . Untuk itu warga dihimbau tetap waspada terutama  memasuki puncak musim hujan saat ini.

“Hampir merata di seluruh kecamatan tapi nampaknya yang paling banyak di kecamatan kota Banyuwangi, dan yang meninggal dunia kemarin dari kecamatan kota,”ujar Amir

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kenali Gejalanya

Basyarakat juga diminta untuk mengenali gejala atau tanda-tanda terkena penyakit demam berdarah dengue (DBD). Sehingga nantinya jika ada gejala DBD bisa segera mengatasinya dan tidak sampai terlambat sehingga berujung pada kematian.

Adapun gejala awal penyakit DBD mirip dengan masalah Kesehatan lain yang ringan misalkan flu biasa, lalu disertai dengan demam  tinggi  yang terjadi secara mendadak. Demam pada DBD bisa mencapai 40 drajad Celcius.

“Namun, demam ini tidak diikuti dengan  gejala lainya, seperti pilek, hidung tersumbat atau batuk.Biasanya demam ini akan terjadi antara dua hingga tujuh hari lamanya,”kata Amir

Gejala lainya, terkena penyaki DBD pada beberapa bagian tubuh terasa nyeri. Misalnya otot, tulang sendi, dan belakang mata. Dan biasanya gejala ini akan  diikuti dengan tubuh yang berkeringat dan menggigil. Durasi terjadinya antara 4 hingga 10 hari.

“Selain itu beberapa jam setelah demam gejala berikutnya yang muncul adalah sakit kepala yang muncul di sekitar dahi. Sakit kepala ini juga biasanya disertai juga dengan rasa nyeri dibagian belakang mata. Kondisi ini merupakan gejala umum  yang sering terjadi pada orang yang terkena DBD,”papar Amir

Gejala berikutnya yaitu, mual dan muntah. Gejalah ini juga termasuk dalam masalah pencernaan yang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada perut dan pungung. Masalah ini dapat terjadi selama dua  hingga empat hari.

“Demam disertai nyeri otot dan masalah pencernaan yang terjadi pada pengidap DBD dapat membuat nafsu makan menurun. Akibatnya dapat membuat nafsu makan menurun. Tubuh menjadi kelelahan karena kurangnya asupan makanan dan system imun tubuh yang melemah,”tambahnya

Munculnya  ruam merah juga salah satu gejalah DBD. Ruam pada DBD biasanya berwarna kemerahan  atau merah muda  pucat yang muncul di wajah, dada, tangan dan kaki. Gejalah DBD ini biasanya dimulai pada hari ketiga dan berlangsung selama 2-3 hari.

“Jika terjadi tanda- tanda itu, silahkan langsung dibawa ke rumah sakit, agar bisa mendapatkan pertolongan intensif. Karena jika terlambat akibatnya sangat fatal,”pungkas Amir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.