Sukses

Eddy Wijaya Ungkap Isu Kasus Penculikan Di program EdShareOn

Eddy Wijaya seorang pengusaha yang menjadi content creator di YouTube.

Liputan6.com, Jakarta Sosok Eddy Wijaya dikenal sebagai pengusaha yang juga aktif dalam dunia kemanusiaan yang terjun ke dunia dunia digital dengan giat menjadi seorang content creator di YouTube. Namun, berbeda dengan banyak konten asal-asalan, Eddy Wijaya menetapkan standar kualitas tinggi untuk menyajikan kontennya di platform digital tersebut. 

Proyeknya dimulai dengan peluncuran video berjudul 'Fokus Jalani Hidup,' yang berhasil menarik perhatian lebih dari dua ribu penonton YouTube. Eddy Wijaya memutuskan untuk fokus pada pembuatan konten motivasi, menginspirasi dan memberikan nilai positif kepada penontonnya.

"Salah satu kunci kesuksesan adalah fokus pada apa yang sedang dikerjakan. Terlalu sering menyibukkan diri dengan urusan orang lain, merasa iri, atau bahkan membenci, hanya akan membuang-buang waktu," ungkap Eddy Wijaya melalui kutipan yang diungkapkan di kanal YouTube-nya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rutin

Eddy Wijaya menjadwalkan obrolan rutin sepekan sekali melalui program EdShareOn, dengan tokoh-tokoh seperti Agum Gumelar, Fachrul Razi, mantan Menteri Agama dan yang terbaru adalah Dahnil Anzar Simanjuntak. 

"Karena memang program EdShareOn, Eddy Sharing and Discussion itu rutin sepekan sekali," ungkap Eddy Wijaya.

Dalam edisi terbaru di kanal Youtubenya, Eddy Wijaya menyadikan konten wawancara dengan juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak. Dalam kesempatan itu, Dahnil menilai  isu penculikan yang kerap dialamatkan kepada Prabowo dalam pemilu presiden, sengaja dimunculkan oleh lawan politiknya untuk menyerang Prabowo. 

“Kasus penculikan ini selalu diulangulang setiap pemilu seperti halnya kaset rusak,” kata Dahnil saat ngobrol bareng Eddy Wijaya di podcast EdshareOn.

 

3 dari 4 halaman

Pertanggungjawaban

Menurut Dahnil, Prabowo sudah mempertanggungjawabkan dirinya dalam kasus tersebut dengan berhenti sebagai perwira TNI. Walaupun dalam putusan sidang Mahkamah Militer, kata Dahnil, Prabowo dinyatakan tidak terlibat secara langsung. Prabowo diberhentikan karena bertanggung jawab terhadap pasukan yang diduga terlibat dalam kasus ini. 

“Inilah yang saya sebut sebagai loyalitasnya beliau. Kadang yang bukan tanggung jawab beliau secara langsung, tapi beliau mau mengembannya demi menjaga kepentingan bangsa dan negara,” ujar Dahnil.

 

4 dari 4 halaman

Teman Dekat

Sikap Prabowo tersebut, Dahnil melanjutkan, membuat banyak orang yang dulu berhadapan dengannya pada akhirnya menjadi teman dekat. Bahkan bergabung menjadi barisan pendukung Prabowo dalam perpolitikan nasional. 

“Sebelum Pak Budiman Sudjatmiko (eks politikus PDIP), ada banyak aktivis yang kemudian mendukung Pak Prabowo seperti Pius Lustrilanang, almarhum Desmond Junaidi Mahesa dan Haryanto Taslam,” kata Dahnil.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.