Sukses

Baim Wong Apes, Jadi Korban Penipuan dengan Modus Phising Malware yang Dikirim Lewat Aplikasi Chat

Minggu lalu, Baim Wong menerima pesan aplikasi chat WhatsApp dari nomor yang tidak dikenal. Pengirim pesan tersebut mengaku sebagai kurir paket dan mengirim foto berupa file yang tampak seperti foto paket sedang ditunggu oleh Baim.

Liputan6.com, Jakarta Baim Wong baru-baru ini menjadi korban penipuan yang menggunakan modus malware melalui WhatsApp. Kejadian ini menjadi peringatan bagi semua tentang bahaya penipuan di era digital, terutama melalui platform pesan populer seperti WhatsApp.

Kabar tak menyenangkan ini disampaikan melalui sebuah video yang diunggah Baim Wong di Instagram pada Selasa (31/10/2023). Minggu lalu, Baim Wong menerima pesan WhatsApp dari nomor yang tidak dikenal. Pengirim pesan tersebut mengaku sebagai kurir paket dan mengirim foto berupa file yang tampak seperti paket yang sedang ditunggu Baim.

Sebagai seorang yang aktif dalam transaksi online, Baim mengklik file tersebut tanpa banyak berpikir. Namun, setelah mengklik file tersebut, Baim hanya melihat tampilan loading beberapa saat, dan saat itulah dia mulai merasa curiga.

“Nah saya itu enggak ngeh, main klik aja karena saya memastikan paket saya dan anehnya yang muncul adalah tampilan loading beberapa saat. Saya itu agak curiga sebenarnya,” kata Baim Wong.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Notifikasi Transaksi

Namun, karena dia memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan, dia memilih untuk mengabaikan kecurigaan tersebut dan melanjutkan aktivitasnya. Beberapa hari setelah insiden itu, Baim Wong mendapati dirinya menerima notifikasi transfer bank yang mencurigakan.

“Tapi setelah berlalu-lalu, berhari-hari akhirnya kemarin saya dikagetkan dengan beberapa notifikasi transfer bank yang saya terima. Sejumlah uang telah ditransfer dari salah satu rekening saya ke rekening lain yang tidak saya kenal dan di situ saya langsung menghubungi pihak bank dan memutuskan untuk memblokir rekening saya,” ujarnya.

Setelah melakukan pencarian di internet, Baim semakin yakin bahwa dia telah menjadi korban modus penipuan yang sering terjadi melalui WhatsApp. Modus penipuan ini melibatkan pengiriman malware melalui fitur pesan dengan file yang mengatasnamakan pengiriman paket atau promosi.

Beberapa pelaku penipuan bahkan mengaku sebagai instansi pemerintah dengan mengirim file surat tilang elektronik yang sebenarnya adalah malware.

3 dari 4 halaman

Konsultasi

Baim Wong telah mengambil langkah-langkah untuk mengamankan keuangannya dengan memblokir semua rekening dan mengganti semua password aplikasi keuangan di ponselnya. Dia juga telah berkonsultasi dengan pihak berwenang di Bareskrim terkait kasus penipuan yang menimpanya.

“Saya periksa kembali satu persatu aplikasi layanan keuangan yang ada di handphone, dan saya mengganti semua password. Oke sekarang buat para bosque di rumah, teman-teman juga jangan sampai musibah yang menimpa saya termasuk sejumlah kerugian finansial. Berapa pun uangnya, kerugiannya, terjadi pula pada teman teman saya,” harapnya.

“Kemarin saya juga sudah konsultasi ke teman di Bareskrim. Dia membenarkan memang sekarang marak sekali terjadi penipuan lewat WhatsApp,” tambah Baim Wong.

4 dari 4 halaman

Jadi Pelajaran

Untuk menghindari penipuan semacam ini, sangat penting untuk berhati-hati terhadap pesan WhatsApp yang mencurigakan, termasuk pesan dengan kode rahasia OTP, pesan promosi, notifikasi yang mencurigakan, atau permintaan kode password.

Semoga pengalaman Baim Wong dapat menjadi pelajaran berharga bagi semua orang agar dapat terhindar menjadi korban penipuan serupa di masa depan.

“Saya enggak ingin masalah ini berlarut-larut. Dan saya juga tidak mau menyalahkan pihak-pihak tertentu. Saat ini saya ingin kembali fokus ke pekerjaan, musibah tentunya datang untuk menjadi peringatan saya agar ke depannya bisa menjadi lebih baik. Mudah-mudahan pelajaran ini ada, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,” tutup Baim Wong.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini