Sukses

Syakir Daulay Tak Kunjung Pulang, Garap Proyek Film dan Sibuk di Majelis Nurul Musthofa

Syakir Daulay akhirnya pulang ke rumah dan bersimpuh dengan orangtuanya.

Liputan6.com, Jakarta Syakir Daulay akhirnya pulang ke rumah. Dirinya tak ingin memperpanjang masalah, dan lebih memilih mendatangi keluarga dan bersimpuh di hadapan kedua orang tua. Selain itu, Syakir Daulay juga mengungkap alasannya tak kunjung pulang.

Diakui oleh Adik Zikri Daulay ini, dirinya sempat mengungkap bahwa kesibukannya di dunia film membuatnya tak kunjung pulang. Saat ini, dirinya memang sibuk menggarap sebuah film.

"Kemarin Syakir sangat sibuk banget jadi sutradara dan produser untuk film Imam Tanpa Makmum. Bintangnya ada Cut Mini, Lukman Sardi, dan Syakir Daulay sendiri. Memang filmnya disiapkan tayang after Lebaran di bulan Mei," ujar Syakir Daulay kepada wartawan di kawasan Jagakarsa, baru-baru ini.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Ujian

Syakir mengakui dirinya memang tidak memberikan informasi kepada orangtuanya. Namun ia menganggap semua itu sebagai sebuah pembelajaran.

"Sebagai anak, seperti anak anak di luar sana dan orang tua di luar sana di tiap keluarga memiliki ujiannya masing-masing itulah proses kedewasaannya. Syakir kalau ada dosa mau minta maaf buat ayah dan ibu. Syakir di sini nggak mau bilang siapa yang salah siapa yang benar. Bagi Syakir ridho ortu itu sangat penting dan itu kita tau semua," ujar Syakir.

 

 

3 dari 4 halaman

Minta Maaf

Dalam kesempatan itu, Syakir Daulay juga meminta maaf kepada fans dan juga semua orang pihak di majelis "kita bersama", Majelis Nurul Musthofa dan Habib Ja'far Assegaf yang selama ini selalu mendidik anak-anak di Jakarta untuk berbakti kepada orang tuanya.

Kembali ke film yang dikerjakan Syakir Daulay, dirinya menceritakan bahwa film garapannya dilakukan selama sebulan lebih. Namun, untuk proses dan persiapannya memakan waktu setahun.

"Kalau keterlibatan pemain senior sebagai pemberi warna dalam film dan nilai jual. Dengan kehadiran pemain senior film ini akan lebih berwarna," ujarnya. 

4 dari 4 halaman

Kesulitan

Syakir menceritakan kesulitan menggarap sebuah film. Pasalnya semua ini dilakukannya untuk pertama kali. Hal ini yang membuatnya sibuk dan tak pulang ke rumah.

"Kesulitan pertama jadi seorang sutradara dan produser itu pusing harus mikirin adegan, keuangan, jadi pemain juga. Makanya banyak menghabiskan waktu untuk film ini. Belum lagi aktif di Majelis Nurul Musthofa. Tapi kita ambil berkahnya mumpung masih muda kapan lagi dapat kesempatan seperti ini," pungkasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.