Sukses

7 Film Indonesia Tampil di International Film Festival Rotterdam 2023 di Belanda

7 film Indonesia terpilih untuk dapat tayang pada International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2023 di Belanda.

Liputan6.com, Jakarta Pada awal tahun 2023, perfilman Indonesia kembali menorehkan prestasinya di  kancah internasional. Setelah sebelumnya tujuh film pendek Indonesia tampil pada ajang Clermont Ferrand International Short Film Festival 2023, di Paris, Prancis, pada 30 Januari 2023, kini tujuh film Indonesia terpilih untuk dapat tayang pada International Film Festival Rotterdam (IFFR) 2023 di Belanda.

Ketujuh film tersebut adalah Like & Share karya Gina S. Noer, Sri Asih karya Joko Anwar, Deadly Love Poem  (Puisi Cinta yang Membunuh) karya Garin Nugroho, "Mayday! May Day! Mayday!" karya Yonri Revolt, The  Myriad of Faces of The Future Challengers karya Yuki Aditya dan I Gde Mika, Evacuation of Mama Enola karya  Anggun Priambodo, serta Marsiti dan Sapi Sapi karya Wisnu Surya Pratama.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Hilmar Farid mengatakan kehadiran tujuh film ini membuat Indonesia menjadi negara  yang filmnya paling banyak terpilih pada festival yang telah ada sejak 1972 tersebut. Hilmar juga mengatakan  keberadaan tujuh film ini merupakan suatu prestasi membanggakan dan istimewa bagi Indonesia maupun para pembuat film tanah air. 

"Pembuat film Indonesia mendapat posisi istimewa di IFFR karena tujuh film kita diundang di festival ini. Ini  menjadikan Indonesia sebagai negara yang filmnya terbanyak terpilih oleh IFFR," ujar Hilmar Farid yang  menghadiri IFFR secara langsung di Belanda, baru-baru ini.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Berbagai Macam

Pada kesempatan lain, Festival Director IFFR 2023, Vanja Kaludjercic menuturkan Indonesia menayangkan berbagai macam film yang menunjukan keadaan masyarakatnya masa kini. 

"Film-film yang ditayangkan, seperti  dari Indonesia, menunjukkan keragaman dari film box office hingga film yang menunjukkan masyarakat  kontemporernya saat ini," ujarnya.

Sebagai bentuk apresiasi, pemerintah melalui Kemendikbud Ristek mendukung kehadiran para sineas pada IFFR  2023. Kemendikbud Ristek juga melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan juga membuka beberapa peluang kerja  sama dengan pemerintah Belanda, seperti pada bidang produksi, dokumenter, hingga pemutaran khusus di  tanah air bagi film Indonesia yang tayang di festival luar negeri. 

"Pastinya, kami (pemerintah) akan terus mendukung dan memperkuat ekosistem perfilman Indonesia dengan  membuka berbagai peluang kerja sama. Salah satu contohnya adalah bagaimana film-film Indonesia yang  tayang di festival luar negeri akan kami putarkan secara khusus di tanah air," ujar Hilmar. 

 

3 dari 4 halaman

Selalu Hadir

Hal senada juga disampaikan Direktur Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbud Ristek, Ahmad Mahendra menegaskan bahwa Kemendikbud Ristek akan selalu hadir bagi perfilman Indonesia, termasuk dukungan kepada  para sineas dan film-film yang tayang di festival luar negeri. 

"Tentunya ini menjadi prestasi yang membanggakan bagi kita semua. Untuk itu, kita pasti akan terus hadir dan  mendukung karya para sineas baik di mancanegara maupun internasional," ujar Mahendra.

 

4 dari 4 halaman

Membuka Peluang

Untuk diketahui, Direktorat Jenderal Kebudayaan melalui Direktorat Perfilman, Musik, dan Media  Kemendikbud Ristek tengah membuka peluang guna melakukan kerja sama di bidang produksi perfilman dengan  Belanda bersama Netherland Film Fonds. Kerja sama ini berupa pilot project co-development dokumenter  pendek yang akan dimulai pada tahun 2023. 

Selain itu, kunjungan ini juga membuka peluang kerja sama antar Festival Film Indonesia (FFI) dengan IFFR  (International Film Festival) dan IDFA (International Documentary Festival Amsterdam) yang mana keduanya  merupakan festival bergengsi di negeri kincir angin tersebut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini