Sukses

9 Saham Menjanjikan di Pekan Aksi Jual IHSG

IHSG sepekan ini berharap rilis data ekonomi di awal pekan dapat lebih baik agar mengurangi tekan jual.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona merah sepanjang sepekan kemarin. Pada minggu kedua Desember ini, belum terlihat adanya Santa rally datang dimana IHSG masih mendekam di zona merah sering adanya sentimen negatif. 

Sentimen negatif terutama berasal dari semakin membaiknya data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang memberikan peluang penguatan dolar AS yang berimbas pada laju nilai tukar rupiah yang tak kunjung membaik.

Pelaku pasar sepekan kemarin juga dihadapkan pada keputusan Bank Indonesia (BI) yang tetap mempertahankan level BI rate di level 7,5%. Namun keputusan bank sentral ini belum dapat mengeluarkan IHSG dari jalur merahnya.

"Sungguh ironis, ketika banyak pihak berharap agar BI tidak menaikkan level BI ratenya agar pasar saham dapat membaik namun, kenyataan yang tinggal ilusi dimana tidak ada perubahan pada laju IHSG yang terus melemah karena tidak diimbangi perbaikan pada laju Rupiah," kata Kepala Riset PT Trust Securities, Reza Priyambada dalam ulasannya, Senin (16/12/2013)

Trust Securities mencatat, sepanjang pekan kemarin, asing kembali menurun aksi jual hingga senilai Rp 413 miliar atau lebih rendah dari pekan sebelumnya senilai Rp 1,15 triliun.

IHSG selama sepekan kembali mengalami penurunan 5,96 poin (0,14%) atau lebih baik dari pekan sebelumnya yang melemah 75,65 poin (1,78%). Pelemahan ini juga diikuti indeks utama lainnya yang mayoritas juga turun antara lain ISSI yang melemah 0,47% diikuti indeks DBX yang turun 0,21%.

Di sisi lain, laju indeks sektoral mayoritas bergerak variatif dimana indeks keuangan dan indeks konsumer memimpin penguatan dengan kenaikan masing-masing 0,92% dan 0,83%. Begitu pun dengan indeks properti dan indeks perkebunan yang masing-masing turun 1,70% dan 1,63%.

Reza menjelaskan, positifnya laju bursa saham Asia di awal pekan kemarin yang terimbas pergerakan bursa saham AS pada pekan sebelumnya, memberikan tambahan sentimen positif bagi laju IHSG. Akan tetapi, penguatan yang terjadi, terutama dari dukungan aksi beli asing, belum terlalu besar seiring masih wait & see-nya pelaku pasar jelang dirilisnya BI rate.

"Adanya rilis Paket Kebijakan Ekonomi lanjutan dari MenKo Perekonomian, turut memberikan sentimen positif yang diikuti pula dengan penguatan tipis laju rupiah," ujar Reza.

IHSG masih melanjutkan pergerakan positifnya seiring dengan respon positif terhadap laju bursa saham AS yang menghijau dengan turunnya indeks VIX-nya. Akan tetapi, laju penguatan tersebut terjadi di tengah variatifnya laju bursa saham Asia, kembali melemahnya nilai tukar rupiah, hingga kembalinya asing melakukan aksi jual. A

ksi profit taking pun terjadi sehingga mengubah arah IHSG menjadi melemah meskipun sempat mengalami kenaikan tipis. Kondisi ini terjadi berbarengan dengan pelemahan mayoritas bursa saham Asia dan kembalinya rupiah di level Rp 12.000-an. Rilis BI rate yang tetap di level 7,5% belumlah cukup membawa IHSG ke zona hijau hingga akhir pekan. Ditambah lagi, laju bursa saham Asia yang kurang mendukung seiring imbas sentimen pembahasan anggaran AS dan tappering off stimulus The Fed.

Reza memperkirakan, gerak IHSG pada pekan ketiga Desember ini akan berada pada rentang support 4.144-4.169 dan resisten 4.265-4.335. IHSG membentuk pola menyerupai four black crows mendekati lower bollinger bands. MACD bergerak turun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic masih menunjukkan penurunannya.

"IHSG gagal bertahan di kisaran target support (4195-4238) meskipun sempat juga masuk dalam kisaran resisten (4289-4367) sehingga masih memberikan gambaran aksi jual masih terjadi seiring belum kondusifnya konsisi pasar," katanya.

Peluang pelemahan IHSG masih dimungkinkan terjadi meski indeks juga menawarkan entry level yang cukup menarik. Diharapkan rilis data-data ekonomi di awal pekan dapat lebih baik untuk mengurangi tekanan jual namun, tetap mewaspadai potensi pembalikan arah.

Adapun saham-saham yang layak diperhatikan sepekan ini antara lain:
1.  BMRI,
2.  INDF,
3.  SMGR,
4.  LPKR,
5.  AISA,
6.  MAPI,
7.  KLBF,
8.  INTP,
9.  TAXI,
10. AKRA, dan
11. ULTJ.
(Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini