Sukses

Saham Andalan Lo Kheng Hong GJTL Ngacir Usai Umumkan Laba Rp 1,81 Triliun pada 2023

Sepanjang 2023, PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) membukukan penjualan Rp 16,97 triliun pada 2023. Penjualan itu turun 1,16 persen dibandingkan penjualan pada 2022 yang tercatat sebesar Rp 17,17 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Saham andalan Lo Kheng Hong, PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), ngacir usai umumkan kinerja kinclong untuk tahun buku 2023 yang berakhir pada 31 Desember 2023. Saham GJTL ditutup naik 10,36 persen ke posisi 1.385 pada Senin, 1 April 2024.

Penguatan berlanjut pada Selasa, 2 April 2024. Hingga sekitar pukul 9.50. WIB, saham GJTL naik 2,89 persen ke posisi 1.420. Saham Gajah Tunggal dibuka pada posisi 1.385 dan bergerak pada rentang 1.375-1.460.

Melansir data RTI, frekuensi perdagangan pada periode ini tercatat sebanyak 4.595 kali. Volume saham yang ditransaksikan sebanyak 34,26 juta lembar senilai Rp 49,17 miliar. Dalam sepekan, harga saham GJTL naik 15,38 persen. Dalam satu tahun terakhir, saham GJTL telah naik 124,41 persen.

Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (2/4/2024), perseroan membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 2023 mencapai Rp 1,81 triliun. Raihan itu berbalik dari rugi bersih yang dicatatkan pada 2022 sebesar Rp 181,39 miliar.

Sepanjang 2023, perseroan membukukan penjualan Rp 16,97 triliun pada 2023. Penjualan itu turun 1,16 persen dibandingkan penjualan pada 2022 yang tercatat sebesar Rp 17,17 triliun.

Meski begitu, perseroan juga berhasil menekan beban pokok penjualan pada 2023 menjadi Rp 13,24 triliun dari Rp 14,82 triliun pada 2022. Alhasil, laba kotor pada 2023 naik 58,70 persen menjadi Rp 3,73 triliun dari Rp 2,35 triliun pada 2022.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Aset

Sepanjang 2023, perseroan membukukan beban penjualan Rp 987,42 miliar, beban umum dan administrasi Rp 677,23 miliar, dan beban keuangan Rp 674,42 miliar.

Kemudian perseroan membukukan keuntungan kurs mata uang asing bersih Rp 85,04 miliar, bagian rugi bersih entitas asosiasi dan ventura bersama Rp 74,66 miliar, penghasilan bunga Rp 50,99 miliar, serta keuntungan dan kerugian lian-lain Rp 81,5 miliar.

Setelah dikurangi beban pajak, perseroan membukukan laba bersih tahun berjalan Rp 1,17 triliun. Berbalik dibandingkan raihan tahun sebelumnya, di mana perseroan membukukan rugi tahun berjalan sebesar Rp 190,57 miliar.

Aset perseroan sampai dengan akhir Desember 2023 susut menjadi RP 18,98 triliun dari RP 19,02 triliun pada 2022. Meksi begitu, liabilitas ikut turun menjadi Rp 6,03 triliun pada 2023 dibandingkan Rp 6,45 triliun pada 2022. Sementara ekuitas pada 2023 naik menjadi Rp 8,35 triliun dari Rp 7,23 triliun pada 2022.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.