Sukses

BTPN Syariah Tebar Dividen Rp 70,15 per Saham, Cek Jadwal Pembagiannya

PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) akan membagikan dividen untuk tahun bulu 2023 sebesar Rp 540,39 miliar. Simak jadwal pembagian dividennya.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2023 sebesar Rp 70,15 per saham.

Pembagian dividen itu setara Rp 540,39 miliar yang telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 20 Maret 2024. Demikian dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (22/3/2024).

Pertimbangan BTPN Syariah membagikan dividen tersebut berdasarkan data keuangan per 31 Desember 2023 antara lain laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 1,08 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 5,89 triliun, dan total ekutias sebesar Rp 8,77 triliun.

Jadwal Pembagian Dividen

Berikut jadwal pembagian dividen untuk tahun buku 2023:

  • Tanggal efektif pada 20 Maret 2024
  • Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 28 Maret 2024
  • Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 1 April 2024
  • Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 2 April 2024
  • Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 3 April 2024
  • Tanggal daftar pemegang saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai pada 2 April 2024
  • Tanggal pembayaran dividen pada 19 April 2024

Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan Jumat, 22 Maret 2024, saham BTPS melemah 0,73 persen ke posisi Rp 1.360 per saham. Saham BTPS dibuka stagnan di posisi Rp 1.370 per saham. Saham BTPS berada di level tertinggi Rp 1.380 dan terendah Rp 1.350 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.583 kali dengan volume perdagangan 274.646 saham. Nilai transaksi Rp 37,2 miliar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

BTPN Syariah Tebar Dividen 2023

Sebelumnya diberitakan, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT BTPN Syariah Tbk (BTPS) menyetujui pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2023 sebesar Rp 70,15 per saham.

Jumlah dividen yang dibagikan itu setara Rp 540,40 miliar atau 50 persen dari laba bersih kinerja 2023. Mengutip keterangan resmi Perseroan, Rabu (20/3/2024), pembagian dividen dilakukan sebagai bentuk komitmen BTPN Syariah terhadap seluruh pemangku kepentingan (stakeholders), khususnya investor.

"Sebagai wujud komitmen kepada investor, Bank membagikan dividen sebesar Rp 70,15 per lembar saham. Bank juga senantiasa loyal memberdayakan masyarakat inklusi di berbagai pelosok Indonesia demi memberikan kesempatan tumbuh bersama dan membuat segmen ultra mikro memiliki hidup yang lebih berarti,” ujar Direktur Kepatuhan merangkap Corporate Secretary BTPN Syariah, Arief Ismail.

Di tengah kondisi yang menantang, BTPN Syariah tetap memberikan upaya terbaik dalam memberikan pendampingan yang lebih intensif kepada nasabah sebagai bentuk komitmen dalam loyal memberdayakan masyarakat inklusi.

Salah satunya dengan melibatkan lebih banyak generasi muda dalam mendampingi segmen ultra mikro melalui program Bestee (Berdaya Bersama Sahabat Tepat Indonesia) yang bekerja sama dengan Kampus Merdeka.

 Saat ini, sudah lebih dari 49 ribu ibu-ibu nasabah yang mendapatkan pendampingan dari 1.821 fasilitator dalam memajukan usahanya di lebih dari 827 kecamatan di Indonesia. Dari sisi kinerja, BTPN Syariah membukukan laba bersih sebesar Rp1,08 triliun dan menyalurkan pembiayaan untuk masyarakat inklusi sebesar Rp11,38 triliun sepanjang 2023.

Tak hanya itu, rasio keuangan Bank juga tercatat sehat dan kuat, seperti Return on Asset (RoA) 6,3% dan rasio kecukupan modal (CAR) 51,6%. RUPST juga menyetujui laba ditahan sebesar Rp 520,10 Miliar untuk menunjang bisnis Bank ke depan.

 

3 dari 4 halaman

BTPN Syariah Kantongi Laba Rp 1,08 Triliun, Ini Penopangnya

Sebelumnya diberitakan, sepanjang 2023, BTPN Syariah mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,08 triliun disertai rasio keuangan yang sehat dan kuat dengan return of asset (RoA) 6,3% dan rasio kecukupan modal (CAR) 51,6% sepanjang 2023.  Bank juga terus menyalurkan pembiayaan untuk masyarakat inklusi sebesar Rp11,38 triliun.

Fachmy Achmad, Direktur BTPN Syariah mengatakan, raihan ini masih dicatatkan perusahaan meski kondisi belum sepenuhnya pulih pasca pandemi covid-19. BTPN Syariah senantiasa memperkuat kapasitas masyarakat inklusi dengan memberikan akses pengetahuan dan pendampingan agar nasabah tetap tumbuh.

"Terbukti, di tengah kondisi yang masih menantang, Bank tidak meninggalkan atau mengurangi berbagai program yang digulirkan untuk segmen ultra mikro," ujar dia.

Sejak awal berdiri 2010, Bank secara sadar memilih segmen ultra mikro dalam menciptakan kesempatan tumbuh bersama dan mewujudkan hidup yang lebih berarti. Artinya, lebih dari satu dekade BTPN Syariah telah menjalankan komitmennya kepada masyarakat inklusi.

Program unggulan yang dimiliki Bank saat ini salah satunya program Bestee, ditujukan untuk membuat usaha nasabah lebih berkembang. Program Bestee melibatkan ribuan mahasiswa dalam memberdayakan masyarakat inklusi dengan pendampingan dan berbagai pelatihan.

"Bank memberikan program pendampingan yang naik kelas melalui program Bestee yang melibatkan mahasiswa. Sejauh ini, sudah lebih dari 49 ribu ibu-ibu nasabah yang mendapatkan pendampingan dari 1.821 mahasiswa dalam memajukan usahanya di lebih dari 827 kecamatan di Indonesia," ungkap dia

Selain itu, Bank juga memberikan berbagai program reward dimana salah satunya nasabah akan mendapatkan insentif jika rutin hadir di kumpulan atau Pertemuan Rutin Sentra (PRS). 

 

4 dari 4 halaman

Program Pemberdayaan

Semua program tersebut merupakan upaya Bank agar masyarakat inklusi bertahan dan tetap tumbuh di tengah kondisi yang masih menantang seperti sekarang. Adapun, berbagai program pemberdayaan BTPN Syariah ini telah berdampak langsung terhadap ibu-ibu nasabah.

Berdasarkan hasil survei Poverty Probability Index (PPI) terhadap nasabah yang sudah bergabung dalam lima tahun terakhir, tercatat bahwa jumlah keluarga yang memiliki tempat tinggal layak meningkat menjadi 94,6%, memiliki toilet layak meningkat menjadi 85,3%, serta jumlah keluarga dengan anak bersekolah terus meningkat menjadi 92,5%. 

Tak hanya itu, survei Lembaga Demografi Universitas Indonesia (LDUI) menunjukkan bahwa nasabah BTPN Syariah mengalami penurunan kemiskinan ekstrem sebesar 7,4% setelah 3 tahun menjadi nasabah.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.