Sukses

Pengelola Ancol Tebar Dividen 2023 Rp 32 per Saham

Pembagian dividen PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada akhir Februari 2024.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) akan membagikan dividen untuk tahun buku 2023 sebesar Rp 51,19 miliar.

Mengutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) ditulis Rabu (28/2/2024), pembagian dividen yang dibagikan Pembangunan Jaya Ancol tersebut setara Rp 32 per saham. Adapun pembagian dividen itu sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 23 Februari 2024.

Pembangunan Jaya Ancol membagikan dividen 2023 mempertimbangkan data keuangan per 31 Desember 2023 antara lain laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 235,17 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp 1,29 triliun dan total ekuitas sebesar Rp 1,66 triliun.

Berikut jadwal pembagian dividen Perseroan:

Tanggal efektif pada 23 Februari 2024

Tanggal cum dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 4 Maret 2024

Tanggal ex dividen di pasar regular dan pasar negosiasi pada 5 Maret 2024

Tanggal cum dividen di pasar tunai pada 6 Maret 2024

Tanggal ex dividen di pasar tunai pada 7 Maret 2024

Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen tunai pada 6 Maret 2024 pukul 16.00

Pada penutupan perdagangan sahamm 27 Februari 2024, saham PJAA di posisi Rp 945 per saham atau turun 1,05 persen. Total frekuensi perdagangan saham 249 kali dengan volume perdagangan 812 rb saham. Nilai transaksi Rp 767,85 juta.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Direktur Pengelola Ancol Beli 10 Ribu Saham PJAA

Sebelumnya diberitakan, Direktur PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) Cahyo Satriyo Prakoso menambah kepemilikan saham PJAA pada akhir Januari 2024.

Dikutip dari keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (4/2/2024), Direktur PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk Cahyo Satriyo Prakoso menambah 10.000 lembar saham PJAA senilai Rp 950 per saham.Nilai transaksi pembelian saham Rp 9,5 juta pada 30 Januari 2024.

“Tujuan dari transaksi menabung saham, status kepemilikan saham langsung,” tulis Cahyo

Setelah transaksi pembelian saham itu, Cahyo mengenggam 25 ribu lembar saham PJAA dari sebelumnya 15 ribu lembar saham.

Pada penutupan perdagangan saham Jumat, 4 Februari 2024, saham PJAA stagnan di posisi Rp 990 per saham. Saham PJAA dibuka naik lima poin ke posisi Rp 995 per saham. Saham PJAA berada di level tertinggi Rp 1.030 dan terendah Rp 985 per saham. Total frekuensi perdagangan 610 kali dengan volume perdagangan 30.104 saham. Nilai transaksi Rp 3 miliar.

Sebelumnya diberitakan, emiten pengelola Ancol, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebanyak Rp 2 triliun pada 2024. Ini mengingat, Pembangunan Jaya Ancol tengah melebarkan sayap bisnisnya. 

 

3 dari 3 halaman

Belanja Modal

Direktur Utama Pembangunan Jaya Ancol Winarto menuturkan, terdapat dua bisnis yang dimiliki oleh Ancol. Pertama recurring income dari usaha rekreasi yang telah berjalan optimal dan kedua pengembangan properti, serta update perkembangan properti Ancol.

"Perseroan ke depan, menyiapkan pengembangan lahan untuk mendorong pendapatan perusahaan dari bidang usaha properti dan rekreasi, dalam bentuk land development," kata Winarto dalam keterbukaan informasi, ditulis Kamis 28 Desember 2023.

Dia bilang, pengembangan lahan membutuhkan belanja modal sekitar Rp2 triliun, yang dapat dibiayai sendiri maupun membuka kesempatan kemitraan. Bahkan, tahun ini pun Ancol pun turut aktif mengikuti investor forum di dalam negeri maupun di luar negeri.

PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) mencatatkan pendapatan sebesar Rp 1,12 triliun hingga November 2023. Angka itu naik 36% dari raihan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Hingga November 2023, PJAA berhasil membukukan laba bersih Rp 198,6 miliar. Raihan itu mengalami peningkatan 44% dari periode November 2022. 

Sementara itu, total liabilitas mencapai Rp 2,05 triliun. Hasil ini mengalami penurunan dari 12% dari periode yang sama tahun sebelumnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini