Sukses

Nasib Saham Starbucks Corp di Tengah Isu Boikot Produk Israel

Berikut gerak saham Starbucks Corp di tengah seruan boikot produk Israel.

Liputan6.com, Jakarta - Boikot terhadap perusahaan-perusahaan yang diduga terkait dengan Israel diserukan di media sosial antara lain TikTok, Instagram, Facebook. Aksi ini juga disebut gerakan Boycott, Divestment and Sanctions (BDS).

BDS adalah gerakan pro-Palestina yang bertujuan mendorong Israel supaya patuh pada hukum internasional dengan melakukan boikot, divestasi dan sanksi terhadap negara itu. Seruan aksi boikot tersebut ramai sejak akhir Oktober 2023.

Sejumlah merek dari perusahaan Amerika Serikat yang diduga terkait Israel pun terkena dampak. Salah satunya Starbucks. Beberapa di antaranya memboikot Starbucks setelah perusahaan menggugat serikat pekerja pada Oktober 2023 atas akun media sosial serikat pekerja yang mengunggah dukungan untuk warga Palestina.

Selain itu, dari dalam negeri, Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan Fatwa Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan Terhadap Perjuangan Palestina. Fatwa ini menggarisbawahi kewajiban umat Islam untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina dan mengecam agresi Israel.

Fatwa tersebut, yang dibacakan oleh Ketua MUI Bidang Fatwa, KH Asrorun Niam Sholeh, merekomendasikan umat Islam untuk menghindari transaksi dan penggunaan produk yang terafiliasi dengan Israel, serta yang mendukung penjajahan dan zionisme. Pernyataan ini menjadi bagian integral dari upaya solidaritas umat Islam global terhadap perjuangan rakyat Palestina.

Saham Starbucks Corp

Di tengah seruan boikot produk Israel, bagaimana laju saham Starbucks Corp yang tercatat di bursa saham Amerika Serikat?

Saham Starbucks Corp yang memiliki kode saham SBUX melemah 0,79 persen pada Senin, 13 November 2023 ke posisi USD 103,51. Demikian berdasarkan data Google.

Saham Starbucks Corp berada di level tertinggi USD 104,23 dan level terendah USD 102,96. Seiring koreksi saham Starbucks Corp itu, kapitalisasi pasar saham tercatat USD 118,27 miliar.

Sepanjang lima hari terakhir, saham Starbucks Corp susut 0,66 persen menjadi USD 103,51.  Sedangkan selama satu bulan terakhir, saham Starbucks Corp melonjak 10,53 persen.

Sepanjang 2023,saham Starbucks Corp justru cenderung menguat. Saham Starbucks Corp melesat 2,66 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Saham MAPI dan MAPB

Lalu bagaimana gerak saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) yang menjadi induk usaha dari PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) yang menjadi pengelola gerai Starbucks di Indonesia?

Berdasarkan data RTI, saham MAPI merosot 4,45 persen ke posisi Rp 1.610 per saham pada perdagangan saham Senin, 13 November 2023. Nilai transaksi saham MAPI sebesar Rp 39,44 miliar. Sedangkan volume perdagangan 24,38 juta saham. Total frekuensi perdagangan 4.578 kali.

Dalam satu minggu terakhir, saham MAPI melemah terbatas 0,63 persen. Namun, selama satu bulan terakhir, saham MAPI cenderung tertekan. Saham MAPI turun 14,20 persen. Secara year to date, saham MAPI melonjak 10,38 persen.

Sementara itu, saham MAPB terpangkas 2,76 persen ke posisi Rp 1.935 per saham pada Senin, 13 November 2023. Nilai transaksi saham MAPB tercatat Rp 4,14 juta dengan total frekuensi perdagangan saham sebanyak lima kali.

Selama satu minggu terakhir, saham MAPB melemah tipis 0,25 persen. Sedangkan selama sebulan terakhir, saham MAPB melonjak 4,2 persen. Secara year to date, saham MAPB naik 4,75 persen.

3 dari 5 halaman

Perusahaan Barat Hadapi Kontroversi di Tengah Perang Israel-Hamas

Sebelumnya diberitakan, Starbucks, McDonald’s dan perusahaan-perusahaan besar lainnya telah memicu kontroversi terkait dengan perang Israel-Hamas. Hal ini menjadi contoh tantangan perusahaan yang ditimbulkan oleh konflik berisiko tinggi dan bermuatan politik.

Dikutip dari laman ABC News, ditulis Rabu (1/11/2023), Starbucks menggugat serikat pekerjanya, Starbucks Workers United pada awal Oktober setelah organisasi buruh itu menggugah pesan yang menyatakan solidaritas terhadap warga Palestina di platform X yang dahulu bernama Twitter. Namun, pesan itu sudah dihapus.

Pesan dari serikat pekerja itu memicu seruan untuk memboikot Starbucks, saat beberapa pihak tampaknya salah mengira posisi serikat pekerja sebagai posisi perusahaan.

Starbucks Workers United, serikat pekerja yang mewakiliki sekitar 9.000 pekerja hapus tweet awal yang mengatakan solidaritas terhadap warga Palestina. Pekan lalu, serikat pekerja itu mengunggah pernyataan tambahan mengenai platform X yang berdiri di pihak Palestina sambil mengutuk kematian warga sipil yang tidak bersalah.

"Kami menentang kekerasan, dan setiap kematian yang terjadi akibat kekerasan adalah sebuah tragedi,”

 

4 dari 5 halaman

Serikat Pekerja Ajukan Gugatan Balik

Serikat pekerja mengajukan gugatan balik terhadap Starbucks, menyebut gugatan itu sebagai upaya merusak serikat pekerja dan melemahkan upaya pengorganisasiannya.

Sementara itu, di McDonald’s, sebuah waralaba yang berbasis di Israel mengumumkan makanan gratis untuk anggota militer Israel yang memicu reaksi balik dari konsumen dan pesan dari waralaba lain untuk tidak melakukan aksi serupa.

Sementara itu, ratusan karyawan Google mengedarkan petisi yang mempermasalahkan surat publik yang dikeluarkan oleh CEO Sundar Pichai yang dianggap mendukung Israel, demikian dilaporkan the Washington Post.

"Kami sangat tidak setuju dengan pandangan yang diungkapkan oleh Workers United, termasuk afiliasi lokalnya, pengurus serikat pekerja dan mereka yang identifikasi diri sebagai anggota Starbucks Workers United. Tidak satu pun dari kelompok ini yang mewakili Starbucks Coffee Company dan tidak mewakili pandangan perusahaan kami, posisi dan keyakinan,” ujar Executive Vice President dan Chief Partner Officer Starbucks, Sara Kelly.

Sementara itu, kepada ABC News, Juru Bicara McDonald’s menuturkan, fokus utama perusahaan adalah menjamin kesehatan karyawan. Untuk mendukung masyarakat di wilayah tersebut, McDonalds memberikan sumbangan USD 1 juta atau sekitar Rp 15,95 miliar (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.951). Sumbangan itu dibagi rata antara Palng Merah dan Program Pangan Dunia.

 

5 dari 5 halaman

Perusahaan Dapat Pukulan Keras

Ketidaksepakatan yang tajam secara nasional mengenai perang Israel-Hamas terlihat dari tanggapan terhadap pernyataan yang dibuat perusahaan-perusahaan besar dan sering kali perusahaan terkemika. Perusahaan-perusahaan mendapatkan pukulan keras dari pendukung kedua belah pihak karena sikap yang dianggap kurang bersimpati terhadap Israel dan Palestina.

Sementara itu, sejumlah eksekutif telah mengundurkan diri di tengah reaksi keras dan beberapa calon karyawan mendapatkan tawaran pekerjaan yang dibatalkan karena pernyataannya.

Kelompok militan Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober yang telah menyebabkan sedikitnya 1.400 orang tewas dan 4.600 orang terluka di Israel, menurut pihak berwenang Israel.

Di Gaza, lebih dari 5.000 orang tewas dan 15.200 orang terluka, menurut Otoritas Kesehatan Palestina.

Beberapa hari setelah serangan Hamas, tanggapan dari beberapa perusahaan besar sangat cepat.

"Serangan terhadap warga Sipil di Israel sangat mengejutkan dan menyaksikan untuk disaksikan. Berharap perdamaian dapat terwujud sesegera mungkin,” ujar CEO Amazon Andy Jassy pada 9 Oktober 2023.

Namun, beberapa pendukungnya menegur perusahaan-perusahaan yang tetap diam dalam beberapa hari setelah serangan tersebut.

“Berbicara tidak mengharuskan perusahaan untuk mengambil sikap terhadap konflik Israel-Palestina atau ikuti seminar mengenai politik Timur Tengah,” ujar CEO the Anti-Demation League, Jonathan Greenblatt.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.