Sukses

Jelang RUPS Telkom Indonesia Usul Bagi Dividen hingga 80 Persen dari Laba Bersih

Kepastian pembagian dividen Telkom Indonesia akan disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan digelar pada 30 Mei 2023.

Liputan6.com, Jakarta Emiten telekomunikasi BUMN, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) mengusulkan pembagian dividen tunai dengan rasio sekitar 70 sampai dengan 80 persen dari laba bersih tahun berjalan 2022.
 
Kepastian pembagian dividen ini akan disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang akan digelar pada 30 Mei 2023. 
 
VP Investor Relations Telkom Indonesia Edwin Sebayang menyatakan, rasio pembagian dividen telah disesuaikan dengan kondisi kas yang kuat seiring penurunan utang perusahaan.
 
"Karena kita kan punya cash kuat, lalu juga kita punya utang semakin turun," kata Edwin di sela Media Gathering, Kamis (25/5/2023).
 
Di sisi lain, ia juga berharap terdapat kenaikan EBITDA maupun pendapatan setiap tahunnya. "Harapan kami adalah kenaikan daripada ebitda ataupun revenue setiap tahunnya,” kata dia.
 
Sebelumnya, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau disebut Telkom Indonesia membukukan kinerja keuangan beragam pada 2022. Telkom mencatat pertumbuhan pendapatan, tetapi laba merosot.
 
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (25/3/2023), Tekom meraup pendapatan Rp 147,30 triliun sepanjang 2022. Pendapatan perseroan naik 2,86 persen dari periode 2021 sebesar Rp 143,2 triliun.
 
Perseroan mencatat kenaikan beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi naik menjadi Rp 38,18 triliun dari periode 2021 sebesar Rp 38,13 triliun.
 
Beban penyusunan dan amortisasi naik menjadi Rp 33,25 triliun pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 31,81 triliun.
 
Beban umum dan administrasi Telkom Indonesia naik menjadi Rp 5,85 triliun pada 2022 dari periode 2021 sebesar Rp 5,01 triliun.
 
 
 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kinerja

 
Beban pemasaran bertambah menjadi Rp 5,44 triliun pada 2022 dari periode 2021 sebesar Rp 5,18 triliun. Namun, beban karyawan susut menjadi Rp 14,90 triliun hingga 2022 dari 2021 sebesar Rp 15,52 triliun.
 
Selain itu, perseroan mencatat kerugian yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi sebesar Rp 6,43 triliun pada 2022 dari 2021 untung Rp 3,43 triliun.
 
Di sisi lain, perseroan mencatat laba selisih kurs naik menjadi Rp 256 miliar pada 2022 dari 2021 sebesar Rp 50 miliar.
 
Sementara itu, laba usaha tercatat Rp 39,58 miliar pada 2022. Laba usaha perseroan merosot 16,7 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 47,56 miliar.
 
Selain itu, laba tahun berjalan susut 18,46 persen dari Rp 33,94 miliar pada 2021 menjadi Rp 27,68 miliar pada 2022.
 
 
3 dari 3 halaman

Laba

Telkom Indonesia mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk merosot 16,18 persen menjadi Rp 20,75 triliun pada 2022 dari periode 2021 sebesar Rp 24,7 triliun.
 
Dengan melihat kondisi itu, perseroan mencatat laba per saham dasar turun menjadi 209,49 pada 2022 dari periode sama tahun sebelumnya 249,94.
 
Telkom Indonesia mencatat ekuitas Rp 149,26 triliun pada 2022 dari 2021 sebesar Rp 145,39 triliun. Liabilitas perseroan susut menjadi Rp 125,93 triliun pada 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 131,78 triliun.
 
Telkom mencatat aset susut menjadi Rp 275,19 triliun pada 2022 dari periode 2021 sebesar Rp 277,18 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 31,94 triliun pada 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 38,31 triliun.
 
 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.