Sukses

Intip Harga Saham BBCA saat Rayakan HUT ke-66 Hari Ini 21 Februari 2023

BCA memasuki usia ke- 66 tahun pada Selasa, 21 Februari 2023. Lalu bagaimana pergerakan saham BBCA?

Liputan6.com, Jakarta - Bank Central Asia Tbk (BBCA) atau BCA genap menginjak usia 66 pada 2023. Dalam rangka merayakan HUT ke-66 BCA, perseroan menawarkan beragam promo menarik bagi nasabahnya yang akan berlangsung pada 21 hingga 22 Februari 2023.

BCA mulai beroperasi pada 21 Februari 1957 dan berkantor pusat di daerah Asemka, Jakarta. Kantor tersebut merupakan cabang BCA pertama berdiri. Beroperasinya BCA sebagai bank swasta sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia no.42855/U.M.II tertanggal 14 Maret 1957 perihal izin melakukan usaha bank.

BCA tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 31 Mei 2000. Dalam rangka penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO), perseroan melepas 662,4 juta saham dengan nilai nominal Rp 62 per saham.

Harga pelaksanaan dipatok sebesar Rp 1.400 per saham. Sehingga perseroan saat itu berhasil menghimpun dana Rp 927,36 miliar dari IPO.

Pada perdagangan saham hari ini, Selasa 21 Februari 2022, harga saham BBCA terpantau berada di zona merah. Harga saham BBCA ditutup turun 0,57 ke posisi 8.700. BBCA dibuka pada posisi 8.775 dan bergerak pada rentang 8.700—8.800.

Melansir data RTI, total frekuensi perdagangan saham BBCA tercatat sebanyak 7.335 kali dengan volume saham yang ditransaksikan mencapai 25.39 lembar senilai Rp 221,69 miliar. Dalam sepekan, harga saham BBCA terkoreksi 2,79 persen. Namun dalam satu tahun terakhir, harga saham BBCA masih tumbuh 11,54 persen. Kapitalisasi pasarnya saat ini mencapai Rp 1.072,49 triliun.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

BCA Optimistis Target 2023, Sektor Ini Jadi Sorotan

Sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) optimistis terkait target 2023. Hal ini seiring total kredit BCA naik sebesar 12,6 persen secara tahunan per September 2022.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), Jahja Setiaatmadja optimistis untuk target 2023. Meski demikian, tantangan pasti ada dan tidak mudah bagi BCA untuk memilah-milah sektor mana karena sulit diperkirakan.

"Target 2023, kami cukup optimis melihat pada tahun ini, kami bisa yoy naik kredit 12,6  persen. Tetapi, sektor konsumsi akan selalu dibutuhkan 260 juta orang di Indonesia butuh makan, perlu fashion juga. Itu akan selalu ada kebutuhan-kebutuhan itu,” kata Jahja dalam konferensi pers, Kamis (20/10/2022).

Dia juga berharap, daerah-daerah wisata antara lain Bali, Lombok, Toraja, Danau Toba bisa kembali lagi seperti normal.

"Otomatis ini bisa lebih resiprokal. Kita harapkan daerah wisata kalau saya dengar ini mungkin  Jepang buka wisatawan Indonesia.  Sudah dibuka China hopefully awal tahun depan,  daerah wisata dibuka betul-betul, Bali, Lombok, Toraja, Danau Toba dan lainnya back to normal,” kata dia. 

Dengan demikian, harapan dengan catatan tidak ada lagi varian baru COVID-19 secara tiba-tiba maupun hal aneh yang tidak diharapkan terjadi pada 2023.

"Tetapi, secara umum melihat 2023 cukup optimis melihat situasinya meskipun tetap harus berhati-hati dan prihatin,” imbuhnya.

 

3 dari 4 halaman

Kinerja BCA

Sebelumnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan entitas anak melanjutkan tren pertumbuhan kinerja hingga sembilan bulan pertama 2022, dengan membukukan peningkatan total kredit sebesar 12,6 persen secara tahunan per September 2022.

Laba bersih BCA dan entitas anak mencapai Rp 29 triliun atau meningkat 24,8 persen pada kuartal III 2022, atau tumbuh 24,8 persen secara tahunan.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja menuturkan, dari sisi pendanaan, dana giro dan tabungan (CASA) naik 15,1 persen secara tahunan, ditopang oleh tingginya frekuensi transaksi dan peningkatan basis nasabah. 

"Pertumbuhan kredit BCA terjadi di seluruh segmen sejalan dengan pemulihan yang semakin luas di berbagai sektor ekonomi. Kredit korporasi meningkat 13,4 persen secara tahunan mencapai Rp 306,1 triliun pada September 2022, sedangkan kredit komersial dan UKM naik 12,6 persen secara tahunan mencapai Rp203,5 triliun,” kata Jahja Setiaatmadja dalam keterangan resminya, Kamis (20/10/2022).

Sementara itu, KPR tumbuh 10,4 persen secara tahunan menjadi Rp105,0 triliun, dan KKB naik 9,2 persen secara tahunan menjadi Rp43,8 triliun. Saldo outstanding kartu kredit juga tumbuh 15,8 persen secara tahunan menjadi Rp13,0 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 10,4 persen secara tahunan menjadi Rp165,0 triliun. 

 

4 dari 4 halaman

Total Kredit

Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 12,6 persen secara tahunan menjadi Rp682,0 triliun. Sehubungan dengan penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan, portofolio BCA tumbuh 18,6 persen secara tahunan menjadi Rp172,7 triliun per September 2022, atau berkontribusi hingga 25,1 persen terhadap total portofolio pembiayaan BCA.

"Pertumbuhan kredit BCA diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan portofolio kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal. Rasio loan at risk (LAR) turun ke 11,7 persen pada sembilan bulan pertama  2022, dibandingkan 17,1 persen pada tahun sebelumnya,” kata dia.

Rasio kredit bermasalah (NPL) terjaga sebesar 2,2 persen, sementara rasio pencadangan NPL dan LAR berada pada level yang solid, masing-masing sebesar 247,9 persen dan 49,9 persen.

Di sisi pendanaan, CASA naik 15,1 persen secara tahunan mencapai Rp830,4 triliun per September 2022, berkontribusi hingga 81 persen dari total dana pihak ketiga. 

Pertumbuhan CASA menjadi penopang utama bagi kenaikan total dana pihak ketiga mencapai Rp1.026 triliun, atau tumbuh 11,0 persen secara tahunan. Sejalan dengan capaian tersebut, total aset BCA naik 10,2 persen secara tahunan menjadi Rp1.289 triliun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.