Sukses

Bukan Hanya RI, Pengetatan Likuiditas Dapat Nyetrum Bursa Efek Mana Saja

Menkeu Sri Mulyani menyebut tahun ini mestinya jadi tahun pemulihan ekonomi banyak negara maju.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan dampak dari pengetatan likuiditas terhadap bursa efek,. Bukan hanya bursa efek di Indonesia, tetapi juga bursa efek di negara-negara lain.

Sebagai gambaran, Menkeu Sri Mulyani menyebut tahun ini mestinya jadi tahun pemulihan ekonomi banyak negara maju. Namun sebaliknya, banyak negara maju yang justru alami pelemahan ekonomi. Bahkan terjadi revisi pertumbuhan ekonomi yang signifikan di negara besar seperti Amerika Serikat (AS), Eropa, Inggris, Jepang, hingga China.

Bersamaan dengan itu, kondisi geopolitik yang berlangsung saat ini sebabkan disterupsi dari sisi supply yang menjadi makin akut usai oandemi COVID-19. Sri Mulyani menilai, hal itu sebabkan kompleksitas dari para pemangku kebijakan di seluruh dunia untuk hadapi dilema kenaikan inflasi yang tinggi.

"Kompelsksitas ini timbulkan dampak yang pasti di BEI terasa langsung karena respons kebijakan secara global adalah kenaikan suku bunga untuk tidak memperparah kenaikan inflasi dan perang terhadap inflasi jadi front line battle,” kata Menkeu dalam Peresmian Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia Tahun 2022, Jumat (30/12/2022).

Menghadapi kondisi itu, Bank Sentral AS, The Fed mengambil kebijakan untuk menaikkan suku bunga acuan dan pengetatan likuiditas. Kondisi ini disebut menekan pasar modal di banyak negara karena beberapa sektor ekonomi juga akan terimbas atas kebijakan tersebut.

"Ini adalah battleground dari bursa efek di mana saja. Maka tak ayal semuanya mengalami merah karena tidak ada yang tidak terpengaruh saat battleground ada pada puncak peperangan, yaitu kenaikan suku bunga tinggi dan pengetatan likuiditas, pasti akan berimbas pada bursa efek di mana saja,” imbuh Menkeu.

Meski begitu, Sri Mulyani cukup lega lantaran pasar modal Indonesia masih mencatatkan pertumbuhan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada posisi 6.850,62 pada perdagangan terakhir di 2022. Secara year to date, IHSG naik 2,78 persen.

"Kita masih mengalami hijau. Mungkin tidak setinggi yang diharapkan. Kita masih memiliki breakthru untuk jumlah IPO, kita juga tumbuhkan investor utamanya individu dan anak muda yang excited untuk mulai investasi,” pungkas Menkeu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penutupan IHSG pada 30 Desember 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada penutupan perdagangan terakhir 2022, Jumat (30/12/2022). Koreksi IHSG ini juga terjadi di tengah pemerintah mencabut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Mengutip data RTI, IHSG melemah tipis 0,14 persen ke posisi 6.850,61. Indeks LQ45 merosot 0,29 persen ke posisi 937,17. Sebagian besar indeks acuan melemah. Pada Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.888,73 dan terendah 6.838,58. Sebanyak 224 saham menguat dan 287 saham melemah. 197 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 950.384 kali dan volume perdagangan 18,4 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.645.

Mayoritas indeks sektor saham menguat dan melemah hampir berimbang. Sektor saham energi melemah 0,17 persen, sektor saham basic turun 0,64 persen, sektor saham industri tergelincir 0,13 persen, sektor saham teknologi dan sektor saham nonsiklikal masing-masing terpangkas 0,89 persen.

Mengutip kanal News Liputan6.com, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mencabut Pembatasan Pergerakan Kegiatan Masyarakat atau PPKM di Indonesia. Menurutnya, ini dilakukan setelah melalui kajian dalam waktu cukup panjang.

Jokowi menyampaikan, tingkat kasus di Indonesia telah masuk pada kategori yang rendah. Sehingga, keputusan untuk mencabut PPKM adalah hal yang tepat.

"Kita ini mengkaji sudah lebih dari 10 bulan, dan lewat pertimbangan-pertimbangan yang berdasarkan angka-angka yang ada, maka pada hari ini pemerintah memutuskan untuk mencabut PPKM yang tertuang dan Instruksi mendagri Nomor 50 dan 51 tahun 2022,"kata dia dalam konferensi pers, Jumat, 30 Desember 2022.

"Jadi tidak ada lagi pembatasan kerumunan dan pergerakan masyarakat," ia menambahkan.

3 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers pada 30 Desember 2022

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham BCIC melambung 34,88 persen

-Saham SINI melambung 24,86 persen

-Saham TFAS melambung 24,50 persen

-Saham CLAY melambung 24,14 persen

-Saham RELI melambung 22,73 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham ISAP merosot 10 persen

-Saham KIOS merosot 6,91 persen

-Saham PLAN merosot 6,90 persen

-Saham OMRE merosot 6,90 persen

-Saham BSBK merosot 6,88 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

-Saham NZIA tercatat 31.117 kali

-Saham GOTO tercatat 28.553 kali

-Saham BCAP tercatat 24.643 kali

-Saham PADA tercatat 23.644 kali

-Saham BSBK tercatat 23.640 kali

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

-Saham BBRI senilai Rp 897,9 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 383,4 miliar

-Saham ADRO senilai Rp 376.4 miliar

-Saham TLKM senilai Rp 300,4 miliar

-Saham GOTO senilai Rp 260,7 miliar

4 dari 4 halaman

Bursa Saham Asia pada 30 Desember 2022

Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan terakhir 2022 setelah wall street menghijau. Indeks Hang Seng Hong Kong bertambah 0,52 persen. Di China, indeks Shanghai naik 0,6 persen ke posisi 3.092,6. Indeks Shenzhen mendaki 0,27 persen ke posisi 11.025,28. Indeks ASX 200 menguat 0,26 persen ke posisi 7.038,7. Di Jepang, indeks Nikkei 225 mendatar di posisi 26.094,5. Yen Jepang menguat ke posisi 132,42 terhadap dolar AS.

Bursa saham Korea Selatan libur tahun baru dan dijadwalkan buka perdagangan pada 2 Januari 2022, dan dua jam lebih lambat dari pembukaan perdagangan.

Adapun di Amerika Serikat, pengajuan pengangguran meningkat pekan lalu, berdasarkan data Departeman Tenaga Kerja. Rata-rata indeks acuan di wall street masih menuju tahun terburuk sejak 2008.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.