Sukses

Intip Laju Saham BBRI Sesi I Hari Ini 29 Desember 2022

Saham BBRI naik tipis 0,21 persen ke posisi Rp 4.830 per saham pada penutupan perdagangan sesi pertama, Kamis, 29 Desember 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan sesi pertama, Kamis (29/12/2022). Penguatan saham BBRI di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang fluktuatif.

Mengutip data RTI, saham BBRI naik tipis 0,21 persen ke posisi Rp 4.830 per saham. Saham BBRI dibuka stagnan di posisi Rp 4.820 per saham. Saham Bank Rakyat Indonesia berada di level tertinggi Rp 4.830 dan terendah Rp 4.800 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.935 kali dengan volume perdagangan saham 354.098 saham. Nilai transaksi Rp 170,4 miliar.

Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil berbalik arah ke zona hijau. IHSG naik tipis 0,08 persen ke posisi 6.855,75. Indeks LQ45 naik tipis 0,13 persen ke posisi 934,90. Pada sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 6.863,69 dan terendah 6.786,98.

Sebanyak 211 saham menguat dan 276 saham melemah. 194 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 582.796 kali. Total volume perdagangan 18,1 miliar saham. Nilai transaksi Rp 15,2 triliun.

Secara indeks sektor saham, mayoritas sektor saham melemah. Sektor saham basic melemah 0,25 persen, sektor saham nonsiklikal susut 0,78 persen, sektor saham siklikal merosot 0,57 persen. Kemudian sektor saham keuangan tergelincir 0,81 persen, sektor saham properti terpangkas 0,90 persen dan sektor saham transportasi susut 0,60 persen.

Selain itu, sektor saham energi naik 0,46 persen, sektor saham industri menanjak 0,08 persen, sektor saham kesehatan mendaki 0,42 persen, sektor saham teknologi menanjak 1,84 persen dan catat penguatan terbesar, dan sektor saham infrastruktur menguat 0,06 persen.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Himbara Setor Rp 64 Triliun ke Kantong Negara, BRI Terbanyak

Sebelumnya, kontribusi Himpunan Bank Negara (Himbara) tercatat sebesar Rp 64 triliun pada Kuartal III-2022. Setoran ini terdiri dari pajak dan dividen dari bank pelat merah tersebut.

Asisten Deputi Bidang Jasa Keuangan Kementerian BUMN, Muhammad Khoerur Roziqin mengatakan kalau angka ini menunjukkan peningkatan sekitar 19,3 persen dari periode yang sama di tahun lalu dengan catatan Rp 53,6 triliun setoran ke negara.

Pada sisi dividen, Himbara menyetor setidaknya Rp 24,6 triliun per kuartal III tahun ini. Nilai ini setara 61,8 persen dari total dividen yang disetor BUMN pada tahun Anggaran 2022. Mengacu keseluruhan, nilainya adalah Rp 39,7 triliun.

"Kontribusi Himbara sendiri 61,8 persen terhadap keseluruhan (dividen) yang dibayarkan kepada negara sebesar Rp 39,7 triliun," ujarnya dalam Mesia Briefing di Kementerian BUMN, Kamis (15/12/2022).

Rinciannya, PT BRI mencatatkan setoran dividen paling banyak dengan Rp 14 triliun, diikuti PT Bank Mandiri dengan Rp 8,7 triliun, PT BNI Rp 1,6 triliun, dan PT BTN senilai Rp 143 miliar.

Dari sisi pajak, setoran dari Himbata sebesar Rp 39,4 triliun per kuartal III-2022. Bank BRI juga masih menempati setoran paling besar dengan Rp 16,1 triliun. Diikuti Bank Mandiri Rp 15,1 triliun, Bank BNI senilai Rp 5,7 triliun, serta Bank BTN Rp 2,3 triliun.

Sementara itu, dari sisi laba Himbara, Roziqin menyampaikan kalau laba bersih yang tercatat hingga kuartal III 2022 mencapai Rp 85,9 triliun. Angka ini meningkat 80,7 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 47,6 triliun.

Dia mengatakan kalau sumbangan laba Himbara mencatatkan porsi sebesar 55 persen dsri total laba BUMN senilai Rp 155 triliun per kuartal III 2022.

"Ini mungkin pertumbuhan tertinggi sepanjang sejarah Himbara dari semua aspek kinerja," sambung Roziqin.

3 dari 4 halaman

Laba BUMN

Menteri BUMN Erick Thohir mengemukakan laba konsolidasi BUMN mencapai Rp155 triliun (belum diaudit) hingga triwulan III 2022 yang menunjukkan hasil positif atas kinerja transformasi BUMN.

"Artinya, sudah terjadi konsolidasi, efisiensi dan fokus pembangunan ekosistem," kata Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI dikutip dari Antara, Senin (5/12/2022).

Erick menjelaskan laba BUMN secara konsolidasi sebesar Rp155 triliun itu meningkat dari laba konsolidasi pada tahun 2021 yang sebesar Rp125 triliun dan meroket dari capaian tahun 2020 yang hanya Rp13 triliun.

Capaian tersebut pun dinilainya turut mendorong kontribusi BUMN bagi negara berupa pajak, bagi hasil, dividen dan PNBP.

"Sampai kuartal III 2022, untuk tiga tahun terakhir pada saat COVID-19, kontribusi total BUMN mencapai Rp1.198 triliun kepada negara yang terdiri dari pajak, bagi hasil dan dividen. Artinya lebih tinggi Rp68 triliun dari kumulatif tiga tahun (2017-2019) yang sebesar Rp1.130 triliun," ungkapnya.

 

 

4 dari 4 halaman

Bisa Lebih Besar

Erick menjelaskan laba konsolidasi BUMN pada triwulan III 2022 sejatinya lebih besar, yakni mencapai Rp209 triliun karena adanya laba hasil restrukturisasi Garuda Indonesia yang mencapai Rp54 triliun.

"Kita hanya bicara laba yang cash, karena kalau yang cash dan non cash digabungkan jadi tinggi sekali padahal tahun depan belum tentu ada yang non cash sebesar ini," ujarnya.

Erick menambahkan, kinerja BUMN juga terlihat dari performa BUMN di Bursa Efek Indonesia (BEI). Ia menyebut jika dibandingkan dengan sektor swasta, capital gain emiten BUMN mencapai 8,2 persen dengan cummulative dividend mencapai 9,8 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.