Sukses

Laba Bersih Adira Finance Tumbuh 52 Persen hingga Kuartal III 2022

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) membukukan pertumbuhan pembiayaan baru sebesar 21 persen menjadi Rp 21,9 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Sejalan dengan pemulihan ekonomi domestik yang terus berlanjut, industri otomotif mencatatkan pertumbuhan penjualan ritel mobil baru domestik sebesar 22 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dari 600 ribu unit menjadi 732 ribu unit. 

Sementara penjualan ritel motor baru domestik meningkat 2 persen yoy menjadi 3,8 juta unit pada sembilan bulan pertama 2022. Penjualan industri otomotif diperkirakan dapat terus bertumbuh didukung faktor ekonomi domestik yang solid, dan membaiknya daya beli konsumen, serta meningkatnya pasokan produksi otomotif. 

Direktur Utama PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), I Dewa Made Susila mengatakan, pencapaian kinerja industri otomotif yang cukup baik hingga September 2022 memberikan dampak positif terhadap kinerja bisnis Adira Finance. Pembiayaan baru perusahaan tercatat tumbuh sebesar 21 persen yoy menjadi Rp 21,9 triliun. 

"Pembiayaan baru pada segmen mobil dan sepeda motor masing-masing meningkat sebesar 37 persen yoy dan 2 persen yoy. Sejalan dengan peningkatan pembiayaan baru, per September 2022 total piutang yang dikelola (termasuk porsi pembiayaan bersama) berhasil tumbuh sebesar 5 persen yoy menjadi sebesar Rp 41,8 triliun jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.” Kata I Dewa Made Susila dalam keterangan resminya, Rabu (2/11/2022)

Dari sisi keuangan, pendapatan bunga Adira Finance meningkat sebesar 2 persen yoy menjadi Rp 6,7 triliun, sementara beban bunga turun 5 persen yoy menjadi Rp 2,3 triliun yang sejalan dengan adanya penurunan pada jumlah pinjaman dan biaya bunga. 

Sehingga, pendapatan bunga bersih meningkat sebesar 6 persen yoy menjadi Rp4,4 triliun dan margin bunga bersih meningkat dari 13,1 persen menjadi 18,1 persen di hingga kuartal III 2022.

Kemudian, beban operasional relatif stabil menjadi Rp 2,7 triliun, sementara cost of credit terus mengalami penurunan sebesar 39 persen yoy menjadi Rp 683 miliar hingga September 2022. 

Dengan demikian, Adira Finance berhasil membukukan peningkatan laba bersih sebesar 52 persen yoy menjadi Rp 1,1 triliun. Sehingga Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) perusahaan masing-masing meningkat menjadi 6,3 persen dan 17,3 persen dari sebelumnya sebesar 3,7 persen dan 12,6 persen hingga kuartal III 2021. 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pendanaan

Per posisi September 2022, rasio gross NPL konsolidasi menunjukkan tren yang membaik dan dikelola di level 1,9 persen, turun dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 3,2 persen. Penurunan ini didukung aktivitas ekonomi yang berangsur pulih sehingga mempengaruhi kapasitas pembayaran konsumen. 

Dari sisi pendanaan, ADMF terus melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui dukungan berkelanjutan dari pembiayaan bersama dengan perusahaan induknya, Bank Danamon dan memperoleh pinjaman eksternal yang meliputi pinjaman bank dan obligasi. Per posisi September 2022, pembiayaan bersama mewakili 47 persen dari piutang yang dikelola. 

Sementara itu, total pinjaman eksternal perusahaan pada September 2022 tercatat turun 9 persen yoy menjadi Rp 10,8 triliun, terdiri dari pinjaman bank baik dalam negeri dan luar negeri dan obligasi, masing-masing memberikan kontribusi 42 persen:58 persen. 

Maka sebab itu, gearing ratio turun menjadi 1,1 kali dari sebelumnya 1,4 kali hingga kuartal III 2022, sehingga perusahaan masih memiliki ruang gerak yang cukup besar untuk melakukan ekspansi bisnis ke depannya.

3 dari 4 halaman

Adira Finance Optimistis Target Penjualan Sentuh Rp 30 Triliun pada 2022

Sebelumnya, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) optimistis capai target penjualan pada 2022 mendekati di atas Rp 30 triliun. 

Direktur Utama Adira Finance, I Dewa Made Susila mengatakan, Adira Finance tidak akan revisi target penjualan pada 2022, mengingat perlu melakukan sejumlah hal sebelum melakukan revisi tersebut. Namun, ia optimistis target penjualan sentuh Rp 30 triliun.

"Revisi target, coverage kita 300 persenan cukup punya pencadangan yang bagus, mengenai target tadi memang waktu ini kita bilang target range antara  15-25 persen, memang  kita kasih rate tinggi karena kondisi penjualan otomotif, pada awal kita proyeksikan kendaraan roda dua dan roda empat, penjualan tumbuh sekitar 5 persen dibandingkan tahun lalu,” kata Dewa dalam konferensi pers Adira Finance, Jumat (29/7/2022).

 

4 dari 4 halaman

Selanjutnya

Namun, melihat kondisi penjualan pada semester I 2022, penjualan kendaraan roda dua kemungkinan akan tumbuh lebih rendah atau datar. 

"Target awal agak lebar karena salah satu men-driver industrinya, waktu itu kita bilang tumbuh 15-25  persen, 16-24 persen atau 30-32 triliun, kelihatannya kita akan ada di 30-32 triliun. Waktu awal diharapkan tumbuh 4-5 persen, per hari ini ada kecenderungan lebih rendah dari 5 persen,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan, penjualan secara setahun penuh bisa berada di kisaran Rp 30-32 triliun.

"Itu mempengaruhi situasi target penjualan kita, tapi sejauh ini kami tidak merevisi target, karena kami perlu melakukan banyak hal sebelum melakukan revisi itu. Penjualan full year bisa di range 30-32 triliun,” ujar dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.