Sukses

Dapat Dukungan Investor Global hingga SWF, Begini Gerak Saham AVIA saat Perdagangan Perdana

Pencatatan saham PT Avia Avian Tbk (AVIA) mendapat dukungan yang kuat dari investor institusi domestik, asing maupun investor ritel.

Liputan6.com, Jakarta - Gerak saham PT Avia Avian Tbk (AVIA) terpantau tersungkur pada perdagangan perdana Rabu (8/12/2021). Pada sesi pertama perdagangan, saham AVIA ditutup turun 65 poin atau 6,99 persen atau auto reject bawah (ARB) ke level Rp 865 per lembar.

Saham AVIA sempat mencatatkan kenaikan tertinggi di level 970 pada awal perdagangan dan terendah di posisi 865 per saham. Merujuk dara RTI, total frekuensi perdagangan saham 35.084 kali dengan volume perdagangan 668,31 juta. Nilai transaksi Rp 598,38 miliar.

Pada Rabu 8 Desember 2021 PT Avia Avian Tbk resmi mencatatkan sahamnya di bursa dengan kode perdagangan AVIA.

Presiden Direktur Avian, Wijono Tanoko mengungkapkan, pencatatan saham perusahaan mendapat dukungan yang kuat dari investor institusi domestik, asing maupun investor ritel. Ia menambahkan, penawaran umum perdana saham ini diminati berbagai investor ternama dari investor jangka panjang global, sovereign wealth fund, dan institusi domestik, dan sempat mengalami beberapa kali oversubscription.

"Dengan jumlah penawaran sebesar Rp 10,95 triliun, pencatatan ini merupakan IPO terbesar yang pernah ada di Asia untuk sektor cat, IPO kedua terbesar untuk sektor cat secara global, dan IPO ketiga terbesar di Indonesia sejak 2008,” kata dia, Rbau (8/12/2021).

Adapun total dana raihan tersebut berasal dari IPO, di mana perusahaan melepas 6.200.000.000 saham dengan harga perdana Rp 930 per saham atau total senilai Rp 5,77 triliun.

Pada saat bersamaan, pemegang saham penjual selaku pemegang saham perseroan juga melakukan private placement dengan total 5.575.355.600 lembar saham biasa dengan harga penawaran sama dengan harga IPO, yakni Rp 930 per lembar. Dengan demikian, Perseroan meraup total dana segar mencapai Rp 10,95 triliun. 

Adapun mengutip prospektus perseroan, pemegang saham Avia Avian setelah IPO, ESA dan Private Placement antara lain PT Tancorp Surya Sentosa sebesar 36,60 persen, PT Wahana Lancar Rejeki sebesar 32,49 persen, Archipelago Investment Private Limited sebesar 6,3 persen, Robert Christian Tanoko sebesar 2,24 persen, Rudi Tanoko 1,68 persen, Rony Tanoko sebesar 1,68 persen, masyarakat sebesar 19 persen dan ESA sebesar 0,01 persen.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Transaksi Saham AVIA di Pasar Negosiasi

Sebelumnya, transaksi saham PT Avia Avian Tbk (AVIA) signifikan di pasar negosiasi. Tercatat transaksi saham AVIA sentuh Rp 5,2 triliun pada perdagangan perdana Rabu, 8 Desember 2021.

Mengutip data RTI, transaksi saham AVIA mencapai Rp 5,2 triliun di pasar negosiasi. Saham AVIA stagnan di posisi Rp 930 per saham. Total volume perdaganagn 56.345.315 dengan total frekuensi perdagangan 29 kali.  Di pasar negosiasi, saham AVIA di posisi tertinggi Rp 1.020 dan terendah Rp 930 per saham.

Sementara itu, di pasar regular, saham AVIA turun 6,99 persen ke posisi Rp 865 per saham. Saham AVIA dibuka stagnan di posisi Rp 930 per saham. Saham AVIA berada di level tertinggi Rp 970 dan terendah Rp 865 per saham. Total frekuensi perdagangan 35.114 kali dengan volume perdagangan 63.028.418. Nilai transaksi Rp 5,8 triliun.

PT Avia Avian Tbk mencatatkan saham perdana dengan kode saham AVIA pada perdagangan perdana Rabu, 8 Desember 2021.

Sebelumnya perseroan menawarkan saham perdana 6,2 miliar saham ke publik dalam rangka IPO. Harga pelaksanaan IPO Rp 930 per saham dengan nilai nominal Rp 10 per saham. Dengan demikian, perseroan memperoleh dana IPO Rp 5,76 triliun.

Perseroan akan menggunakan dana IPO antara lain sekitar 52,77 persen untuk modal kerja, 16,82 persen untuk anak perusahaan PT Tirtakencana Tatawarna (TKTW) yang akan digunakan untuk modal kerja, sekitar 13,94 persen untuk belanja modal perseroan pada 2022-2024,dan sisanya 16,47 persen untuk melunasi pokok utang bank perseroan dan TKTW.

Perseroan juga menggelar program alokasi saham kepada karyawan atau ESA sebanyak 3.099.300 saham dengan harga pelaksanaan ESA yang sama dengan harga penawaran.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.