Sukses

Indeks IDX Sektor Keuangan Menguat, Apa Pemicunya?

Indeks sektor saham keuangan menguat pada pekan ini, apa sentimen yang pengaruhinya?

Liputan6.com, Jakarta - Mengalahkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks IDX Sector Financials melonjak hingga 15,96 persen sejak awal 2021 atau secara year-to-date (ytd). Sedangkan IHSG naik 6,36 persen sejak awal tahun.

Kenaikan yang terjadi sejalan dengan kenaikan pada bank-bank kecil beberapa waktu belakangan. Melihat hal ini, Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee menyebut bila faktor tersebut hanya pendorong kecil yang bisa terjadi.

"Ada pengaruh, tapi enggak besar-besar amat, sebenarnya dia positif karena pemulihan ekonomi yang terjadi akan membuat sektor perbankan mengalami kenaikan," ujar dia kepada Liputan6.com, Selasa (2/3/2021).

Saat disinggung investasi di sektor saham keuangan apakah masih cukup menjanjikan Hans menyebut bila investor bisa memperhatikan perkembangan untuk jangka menengah.

"Investasi untuk jangka menengah mungkin masih baik ya, tapi untuk tahun depan harus lebih hati-hati. Karena setelah insentif pemerintah habis, mungkin mereka akan mencatatkan NPL yang meningkat. Hampir semua bank bisa terjadi," ujarnya.

Sektor financialIndeks IDX Sector Financials  menjadi indeks sektoral dengan penguatan kedua tertinggi setelah sektor teknologi.

Menjadi yang pertama, sektor ini berhasil meningkat hingga 184,13 persen hingga 2 Maret 2021. Selain itu, IDX sector basic materials atau sektor barang baku juga melonjak naik cukup signifikan.

Khusus sektor yang menjual produk dan jasa untuk produksi barang final mengalami kenaikan hingga 9,75 persen sejak awal tahun.

Sedangkan, indeks IDX Sector Consumers Non-cyclical justru mengalami penurunan paling besar. Untuk indeks dengan perusahaan barang konsumsi primer turun hingga  3,48 persen sejak awal tahun.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penutupan IHSG pada 2 Februari 2021

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung bergerak terbatas pada perdagangan saham Selasa, 2 Maret 2021. Hal itu terjadi di tengah aksi jual investor asing.

Mengutip data RTI, IHSG naik 0,33 persen atau 20,69 poin ke posisi 6.359,20. Indeks saham LQ45 melemah tipis 0,01 persen ke posisi 967,65. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Sebanyak 225 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Sementara itu, 253 saham melemah sehingga menahan penguatan IHSG. 162 saham diam di tempat. IHSG sempat berada di level tertinggi 6.388,12 dan terendah 6.329,49.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 1.510.306 kali dengan volume perdagangan 21,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 14,2 triliun. Sebagian besar sektor saham menghijau yang dipimpin sektor industri dasar naik 2,22 persen. Diikuti sektor saham barang konsumsi menguat 2,02 persen dan saham manufaktur mendaki 1,76 persen.

Sedangkan sektor tambang melemah 2,2 persen, dan catat penurunan terbesar. Diikuti sektor saham infrastruktur susut 0,66 persen dan sektor saham pertanian turun 0,60 persen.

Saham-saham yang catat top gainers atau melonjak tajam antara lain saham IKAN naik 34,88 persen, saham MPPA melonjak 34,81 persen, saham MLPL mendaki 34,72 persen, saham ERTX menguat 34,69 persen dan saham BKSW naik 34,62 persen.

Sedangkan saham-saham yang melemah antara lain saham PGJO turun 9,23 persen, saham EDGE merosot 6,97 persen, saham OPMS turun 6,94 persen, saham INPS susut 6,86 persen dan saham PBSA turun 6,84 persen ke posisi Rp 545 per saham.

Saham-saham yang diburu investor asing antara lain saham BBCA sebanyak Rp 73,6 miliar, saham BBRI sebanyak Rp 67,9 miliar, saham BMRI sebanyak Rp 61,5 miliar, saham SMGR sebanyak Rp 49,3 miliar, dan saham INTP sebanyak Rp 44,5 miliar.

Sedangkan saham-saham yang dilepas investor asing antara lain saham GGRM sebanyak Rp 55,2 miliar, saham MDKA sebanyak Rp 45 miliar, saham ADRO sebanyak Rp 31,1 miliar, saham ICBP sebanyak Rp 23,4 miliar dan saham NFCX sebanyak Rp 22,2 miliar.

Bursa saham Asia bervariasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 1,21 persen, indeks saham Shanghai turun 1,21 persen, dan indeks saham Taiwan susut 0,04 persen.

Sementara itu, indeks saham Korea Selatan Kospi menguat 1,03 persen, indeks saham Thailand menanjak 0,34 persen, dan indeks saham Singapura mendaki 0,31 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.