Sukses

Saham Apple Angkat Dow Jones Sentuh Rekor Baru

Saham Apple menguat 4,73 persen sehingga picu indeks saham Dow Jones sentuh level di atas 22.000.

Liputan6.com, New York - Indeks saham Dow Jones sentuh level di atas 22.000 untuk pertama kali. Kenaikan indeks saham Dow Jones tersebut dibantu saham Apple. Penguatan saham Apple didorong penjualan iPhone cukup baik, sementara itu, sektor saham teknologi melemah sehingga menekan indeks saham Nasdaq dan S&P 500.

Saham Apple naik 4,73 persen ke level tertinggi usai perseroan melaporkan kinerja cukup bagus. Ada kenaikan sekitar 36 persen pada 2017.

Produsen iPhone itu mendorong indeks saham Dow Jones sentuh level tertinggi. Meski pun sejumlah saham teknologi tertekan yakni Facebook, Microsoft, dan Alphabet usai cetak performa terbaik sepanjang 2017.

Sejumlah investor percaya, perseroan mesti mulai mengurangi buyback dan meningkatkan produktivitas sehingga mendorong kenaikan saham sektor teknologi. Seperti diketahui, indeks sektor saham teknologi S&P 500 naik 23 persen pada 2017.

"Apple kini jadi perhatian dan kesayangan, apalagi konsumsi saat ini masih bagus. Namun kami ingin melihat sejumlah belanja modal," ujar Mike Baele, Direktur Pelaksana US Bank Private Client Wealth Management, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (3/8/2017).

Pada penutupan perdagangan saham Rabu, (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones naik 0,24 persen ke level 22.016,24. Indeks saham S&P 500 menguat tipis 0,05 persen ke level 2.477,57. Sedangkan indeks saham Nasdaq mendatar di posisi 6.362,65.

Adapun saham Microsoft turun 0,44 persen. Saham Facebook tergelincir 0,33 persen. Kedua saham tersebut bebani indeks saham S&P 500 dan Nasdaq. Sedangkan indeks saham Dow Jones naik 11 persen, dan sudah sebanyak enam kali catatkan rekor.

Kenaikan indeks saham Dow Jones itu di tengah wall street kehilangan kepercayaan terhadap Presiden AS Donald Trump dan Partai Republik yang akan memangkas pajak dan meningkatkan belanja infrastruktur pada tahun ini.
Indeks saham Dow Jones sempat sentuh level 20.000 pada Januari. Kemudian ke level 21.000 pada 1 Maret.

"Agenda Trump selesai atau tidak tidak ada perbedaan antara positif dan negatif produk domestik bruto (PDB). Saya percaya Trump akan mengubah kebijakan pajak yang dapat meningkatkan ekonomi," kata Brent Schutte, Chief Investment Strategist Northwestern Mutual Wealth Management Company.

Data ekonomi AS keluar antara lain tenaga kerja sektor swasta bertambah 178 ribu pada Juli. Angka ini lebih sedikit dibandingkan Juni 2017 sekitar 191 ribu. Ekonom perkirakan data tenaga kerja mencapai 185 ribu.

Volume perdagangan saham tercatat 6,5 miliar saham di bursa saham AS. Angka ini di atas rata-rata 20 harian sekitar 6,1 miliar saham.

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.