Sukses

Saham Apple Bawa Wall Street Melemah

Volume perdagangan Wall Street sekitar 5,52 miliar saham, di antara yang terendah tahun ini.

Liputan6.com, New York Wall Street melemah pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta) terpicu penurunan saham Apple yang mengimbangi kenaikan saham energi dan keuangan, yang menjadi sektor dengan kinerja terburuk sepanjang tahun ini.

Melansir laman Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 22,25 poin atau 0,1 persen menjadi 21.184,04. Sementara indeks S&P 500 kehilangan 2,97 poin atau 0,12 persen menjadi 2.436,1 dan Nasdaq Composite .turun 10,11 poin atau 0,16 persen menjadi 6.295,68.

Energi, pada indeks S&P 500 mencatatkan performa terburuk sejauh ini di 2017. Demikian pula pada sektor perbankan, meskipun terjadi penurunan harga minyak mentah dan kurva imbal hasil yang mendekati level terendah dalam delapan bulan.

Sektor perbankan diharapkan dapat tampil lebih baik, dimana obligasi dengan jangka waktu yang lebih lama memerlukan tingkat bunga yang lebih tinggi untuk menarik investor.

Data menunjukkan aktivitas sektor jasa melambat pada bulan Mei karena pesanan baru yang berkurang. Seiring turunnya pesanan barang jadi dan produktivitas pekerja pada April atau di kuartal pertama, menunjukkan adanya cakupan terbatas untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.

Meski angka ekonomi melunak, para pedagang masih bertaruh Federal Reserve akan tetap menaikkan suku bunganya pada pertemuan di 13-14 Juni. Data Reuters menunjukkan peluang kenaikan suku bunga yang lebih tinggi akan memberi tekanan pada harga emas.

"Dengan imbal hasil treasury 10 tahunan AS yang mendekati level terendah dalam tujuh bulan, para pedagang akan mencari lonjakan kenaikan dan melihat sektor mana yang dapat memperoleh keuntungan dari tingkat yang lebih tinggi," kata Brian Jacobsen, Kepala Strategi portofolio Wells Fargo Funds Management di Menomonee Falls, Wisconsin.

Saham energi naik meski terjadi penurunan harga minyak mentah. Minyak mentah turun karena kekhawatiran bahwa putusnya hubungan Arab Saudi dengan Qatar dapat menghambat kesepakatan global untuk mengurangi produksi minyak.

Pedagang juga terus mengawasi perkembangan politik lain yang terjadi termasuk pemilihan Inggris, kesaksian dari mantan direktur FBI James Comey mengenai kemungkinan kolusi kemungkinan kampanye Trump dengan Rusia, dan suara legislatif Prancis.

Adapun saham yang turun antara lain milik Apple (AAPL.O) yang susut 1,0 persen menjadi US$ 153,93, karena produsen iPhone ini meluncurkan produk dan layanan dalam konferensi pengembang tahunannya.

Volume perdagangan Wall Street sekitar 5,52 miliar saham, di antara yang terendah tahun ini, di bawah rata-rata 6,6 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham

  • Wall Street