Bursa AS Melemah di Akhir Pekan

Liputan6.com, New York - Pasar saham Amerika Serikat (AS) melemah untuk hari kedua berturut-turut di akhir pekan ini, dipicu kekhawatiran tentang kondisi ekonomi global, referendum Inggris tentang pilihan berpisah atau tetap tergabung pada Uni Eropa serta dampak dari penurunan harga minyak.

Melansir laman CNBC, Dow Jones industrial average turun 119,37 poin atau 0,66 persen menjadi 17.865,82. Kemudian indeks S&P 500 kehilangan 35 poin atau 0,91 persen menjadi 2.096,13 dan Nasdaq Composite turun 64,07 poin atau 1,29 persen ke 4,894.55.

Bursa AS jatuh ke posisi terendah setelah jajak pendapat Brexit menunjukkan adanya kenaikan besar pada yang memilih Inggris untuk keluar ketimbang tetap di Uni Eropa. "Ini menekan pasar," kata Andres Jaime, ahli strategi Barclays.

"Jajak pendapat ini khususnya, itu tidak ada yang spesifik dibandingkan dengan yang lain. Ini hanya satu hal yang terbaru dan kami mendekati hal tersebut," dia menjelaskan.

Warga Inggris rencananya pada 23 Juni setelah pertemuan The Fed akan memilih untuk meninggalkan Uni Eropa atau tetap bertahan.

Dow Jones Industrial Average diperdagangkan lebih dari 150 poin lebih rendah, mendekati posisi terendah selama sesi.

Saham juga tertekan penurunan lebih lanjut pada harga minyak dan saham keuangan karena imbal hasil patokan global memperpanjang penurunan terbarunya.

"Saya pikir semua orang ketakutan akan saham Eropa, terutama DAX, akan terpelanting pada hari ini. Semua orang benar-benar gugup, sehingga mengacaukan hari ini. Jika imbal hasil obligasi Jerman 10 tahunan akan di bawah 0, investor hanya ketakutan dengan itu," Jeremy Klein, Kepala Strategi Pasar FBN Securities.

Sementara harga minyak berjangka AS turun US$ 1,49 atau 2,95 persen menjadi US$ 49,07 per barel. "Saya pikir kami sudah kembali ke harga minyak berikutnya," kata Dan Veru, Kepala Investasi Palisade Capital Management.

Rata-rata indeks utama Eropa turun lebih dari 2 persen, dengan indeks DAX turun 2,5 persen dan Indeks Stoxx 600 Eropa Bank lebih dari 3,5 persen.