Sukses

Mengenal Sungai-Sungai di Solo, Ada yang Sengaja Dibuat untuk Cegah Banjir

Salah satu pesona alam yang dimiliki Kota Solo adalah deretan sungainya. Selain indah, sungai-sungai ini juga memiliki sejarah tersendiri.

Liputan6.com, Solo - Kota Solo tak hanya populer dengan kesenian, budaya, dan sejarahnya. Pesona alam juga menjadi salah satu hal yang menjadi daya tarik Kota Budaya ini.

Salah satu pesona alam yang dimiliki Kota Solo adalah deretan sungainya. Selain indah, sungai-sungai ini juga memiliki sejarah tersendiri.

Mengutip dari surakarta.go.id, berikut sejarah beberapa sungai di Solo:

1. Sungai Bengawan Solo

Sungai terbesar dan terpanjang di Pulau Jawa ini memiliki peran penting dalam perekonomian dan sejarah di Solo. Sungai Bengawan Solo mengalirkan air dari daerah aliran sungai seluas kurang lebih 16.100 km.

Aliran sungai ini bermula dari Pegunungan Sewu di barat daya Surakarta dan berakhir di Laut Jawa utara Surabaya. Sungai Bengawan Solo membentang sepanjang lebih dari 600 km.

Nama Bengawan Solo berasal dari kata bengawan dan Solo. Dalam bahasa Jawa Klasik, bengawan artinya sungai besar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sungai Gajah Putih

2. Sungai Gajah Putih

Sungai Gajah Putih adalah anak sungai dari Sungai Bengawan Solo. Sungai ini memiliki lebar sekitar 8 meter dengan panjang sekitar 2,85 km. Sungai Gajah Putih mengalir di tepi utara Kota Solo.

3. Kali Pepe

Pada masa dahulu, Kali Pepe menjadi jalur transportasi air yang cukup penting. Kali Pepe menghubungkan Bandar Beton, Semanggi, dan Pasar Gede.

Dahulu, terdapat bandar di kawasan Kali Pepe yang dikenal sebagai Bandar Pecinan. Saat ini, sungai sepanjang 8.01 km ini berfungsi sebagai saluran utama untuk mengalirkan air dari tengah Kota Solo ke laut.

4. Kali Anyar

Kali Anyar mengalihkan aliran air dari pusat kota ke luar kota, hingga bermuara di Sungai Bengawan Solo. Dahulu, Kali Antar dibuat untuk mengatasi masalah banjir di Kota Solo.

Kota Solo yang terletak di kawasan lembah dan persilangan sungai memang kerap mengalami banjir. Hingga akhirnya, Belanda, Kasunanan, dan Mangkunegaran bekerja sama untuk proyek besar penanggulangan banjir dengan membuat sungai baru yang dinamakan Kali Anyar.

Selain menjadi benteng pertahanan terhadap banjir, Kali Anyar juga memberikan ruang hijau untuk masyarakat setempat. Sungai sepanjang 6,33 km ini juga berperan sebagai jalur alternatif pelayaran perahu.

 

3 dari 3 halaman

Sungai Brojo

5. Sungai Brojo

Sungai Brojo berlokasi di Kelurahan Panjang, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. Meski hanya memiliki panjang 0,98 km, sungai ini memiliki peran penting dalam membagi wilayah Kota Surakarta, khususnya Kelurahan Pajang.

6. Sungai Bhayangkara

Sungai Bhayangkara sebagian besar melintasi Jalan Bhayangkara di Kota Surakarta. Daerah aliran sungai ini mencakup Kelurahan Sriwedari, Kelurahan Panularan, dan Kelurahan Tipes.

Sungai Bhayangkara memiliki panjang sekitar 1,50 km. Sama seperti sungai-sungai lainnya, salah satu sungai di Kota Solo ini memiliki peran penting dalam drainase dan lanskap Kota Surakarta.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini