Sukses

Ini Penyebab Ledakan Kilang Minyak Pertamina Dumai yang Timbulkan Dentuman Dahsyat

Polda Riau telah menurunkan tim laboratorium forensik untuk mengusut ledakan di Pertamina Dumai yang terjadi pada Sabtu malam pekan lalu.

Liputan6.com, Pekanbaru - Kepolisian Daerah (Polda) Riau telah menurunkan tim laboratorium forensik untuk mengusut ledakan di Pertamina Dumai. Olah tempat kejadian perkara sudah dilakukan untuk penyelidikan mendalam.

Kepala Polda Riau Inspektur Jenderal Mohammad Iqbal juga sudah memantau lokasi ledakan kilang minyak Pertamina itu. Termasuk menggelar pertemuan dengan petinggi Pertamina Dumai untuk mengetahui penyebab ledakan Minggu siang, 2 April 2023.

Iqbal setelah mendapat penjelasan dari petinggi Pertamina mengatakan, ledakan terjadi karena kebocoran hidrogen di area pipa suction discharge. Hal ini menimbulkan ledakan dan terbakarnya unit hydro cracker.

"Semua itu memicu kebakaran di pipa tapi dapat dikendalikan dan dilokalisir dalam waktu 9 menit," kata Iqbal.

Terkait suara dahsyat atau dentuman yang terdengar hingga berkilometer dari kilang di Kota Dumai itu, Iqbal menyebut itu terjadi karena karakteristik api.

"Kebakaran adalah hidrogen sehingga menghasilkan gelombang udara dan suara yang dahsyat yang berdampak pada lingkungan sekitar," ujar Iqbal.

Pertamina sudah mematikan dan melakukan perbaikan di unit hydro cracker yang terbakar. Sementara lokasi lain pada kilang tetap berjalan seperti biasa.

 

*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pasokan Aman

Iqbal menyatakan, ledakan di kilang Pertamina Dumai tidak mengganggu pasokan minyak di Riau dan daerah Sumatra lainnya. Untuk pertalite disebut masih aman hingga 18 hari ke depan.

"Berikutnya solar 17 hari, avtur 60 hari dan pertadex hingga 66 hari," ungkap Iqbal.

Peristiwa ini membuat 9 orang menjadi korban. Iqbal tidak menyebut siapa saja yang menjadi korban, apakah pekerja atau masyarakat sekitar.

"Nanti diinformasikan lengkapnya, alhamdulillah sampai detik ini tidak ada korban jiwa," tegas Iqbal.

Adapun 9 korban dimaksud mengalami luka ringan. Semuanya sudah mendapatkan pelayanan kesehatan.

"Sudah diperbolehkan pulang," imbuh Iqbal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini