Gedung Perawatan dan Penunjang TBC Paru BBKPM Makassar Resmi Dibuka dan Digunakan

Pembukaan dan penggunaan gedung baru perawatan BBKPM Makassar (Liputan6.com/Fauzan)

Liputan6.com, Makassar - Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat (BBKPM) Makassar menggelar kegiatan syukuran dalam rangka pembukaan penggunaan gedung perawatan dan parkiran pada Selasa (17/1/2023). Kegiatan itu menandai rampungnya pekerjaan tahap kedua proyek tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BBKPM Makassar Angriany Rauf mengatakan bahwa pembangunan gedung perawatan dan penunjang ini merupakan upaya Kementerian Kesehatan untuk memberikan pelayanan yang baik dan komperhensif bagi masyarakat.

"Ini salah satu upaya Kementerian Kesehatan untuk memberikan pelayanan kesehatan paru yang baik dan komperhensif untuk masyarakat, sehingga dibangunlah gedung perawatan ini, agar BBKPM Makassar juga bisa berkontribusi untuk pengingkatan indikator kesehatan paru di Indonesia," kata penjabat yang akrab disapa Anggi itu, Selasa (17/1/2023).

Dalam perencanaan gedung perawatan dan penunjang BBKPM Makassar ini direncanakan akan dibangun 8 lantai. Hingga saat ini, terang Anggi, telah dibangun 5 lantai yang terdiri dari 4 lantai untuk parkir dan 1 lantai untuk perawatan.

"Gedung perawatan kita itu ada nantinya ada 31 tempat tidur yang akan digunakan untuk perawatan pasien-pasien TBC," imbuhnya.

2 dari 2 halaman

Memisahkan Pasien TBC dan Non-TBC

Saat ini, lanjutnya, BBKPM Makassar sejatinya telah memiliki gedung perawatan. Gedung yang baru ini nantinya akan digunakan khusus untuk pasien-pasien yang menjalani perawatan tuberkulosis.

"Nah gedung yang baru ini kita adakan untuk dilakukan pemisahan perawatan antara pasien TBC dan non-TBC," sebut Anggi.

Dalam waktu dekat, pihak BBKPM Makassar akan segera melengkapi fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan agar gedung perawatan yang baru saja kelar dibangun itu bisa segera dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat umum.

"Jadi yang gedung baru ini akan segera kita fungsikan. Dalam waktu dekat kita akan siapkan bed-nya dan alat-alat kesehatan yang diperlukan," Anggi memungkasi.

Simaklah video pilihan berikut ini:

Santri yang berada di pesantren sebaiknya di cek kesehatannya untuk mencegah penularan penyakit termasuk tuberkulosis (TBC). Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang rentan terjadi di pesantren.Karena itu, Menteri Kesehatan Terawan Agus menega...