Sukses

Banjir Bandang Melanda Mamuju, Seorang Warga Tewas Terseret Arus Sungai

Banjir bandang menimpa sejumlah wilayah di Mamuju setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi selama 3 jam.

Liputan6.com, Mamuju - Bencana alam banjir bandang melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat pada Senin (4/10/2021) setalah diguyur hujan deras selama 3 jam. Bencana ini memakan korban jiwa, seorang warga dilaporkan meninggal dunia akibat terseret arus saat aliran sungai meluap.

AG (74) warga Kelurahan Simboro, Kecamatan Simboro, Mamuju ditemukan meninggal dunia terseret arus deras sungai Simbuang sejauh 500 meter. Saat kejadian sekitar pukul 15.00 Wita, dia hendak menyeberangi sungai setelah menanam pohon di kebunnya.

"Kebunnya ada di seberang sungai, waktu menyeberangi sungai arus sungai kencang. Korban tidak bisa menahan derasnya arus, lalu terseret," kata Sudirman salah seorang warga kepada wartawan.

Sudirman menambahkan, kabar korban terseret arus sungai diketahui saat anak dan keponakan korban memberitahu warga yang saat itu tengah mengungsi di ketinggian untuk menghindari banjir. Sejumlah warga kemudian meninggalkan lokasi pengungsian untuk melakukan pencarian.

"Korban ditemukan sudah meninggal dunia sekitar pukul 16.30 tadi dan langsung dibawa ke rumah duka," ujar Sudirman.

Sedangkan, Kepala BPBD Mamuju, Muhammad Taslim membenarkan peristiwa itu. Dia pun mengimbau agar masyarakat berhati-hati dalam melakukan aktivitas, di tengah curah hujan yang sangat tinggi, terutama warga yang berada di pinggiran sungai.

"Kami sudah ke lokasi tadi dan korban sudah ditemukan. Kami turut prihatan atas musibah yang menimpa salah satu warga kami," kata Taslim.

Taslim mengungkapkan, bencana banjir ini menimpa dua daerah, yakni Kecamatan Mamuju dan Simboro akibat meluapnya sungai Simbuang dan Karema. Untuk Kecamatan Mamuju atau pusat kota banjir tidak terlalu parah, hanya genangan yang masih bisa diatasi warga secara mandiri.

"Di Kecamatan Simboro, ada banjir yang merendam perkampungan dan tanah longsor. Saat ini tim sudah bergerak untuk mengevakuasi sejak tadi sore," tutup Taslim.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Simak juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.