Sukses

Unjuk Rasa Peringatan 2 Tahun Kematian Randi dan Yusuf Berbuntut Ricuh

Unjuk rasa peringatan dua tahun kematian Randi dan Muhammad Yusuf Kardawi di simpang empat Mapolda Sultra, Senin (27/9/2021), berlangsung ricuh.

Liputan6.com, Kendari - Unjuk rasa peringatan dua tahun kematian Randi dan Muhammad Yusuf Kardawi di simpang empat Mapolda Sultra, Senin (27/9/2021), berlangsung ricuh. Pihak aparat mengamankan seorang pengunjuk rasa situasi mulai memanas, dan massa aksi melempar ke arah kepolisian sedangkan kepolisian menembakkan gas air mata.

Pengunjuk rasa itu diamankan lalu digiring ke dalam Mako Polda Sultra oleh Provos.

Melihat salah satu teman mereka diamankan kepolisian, maka melalui perwakilan pengunjuk rasa bertemu aparat kepolisian meminta teman mereka segera dibebaskan.

Setelah berkomunikasi dengan kepolisian, perwakilan pengunjuk rasa di bawah ke dalam Mapolda Sultra untuk untuk menjemput mahasiswa yang diamankan tersebut.

Informasi yang dihimpun, mahasiswa yang diamankan itu merupakan Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Sultra, atas nama Marsono.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ketidakjelasan Kasus

Para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, berunjuk rasa memperingati dua tahun kematian dua mahasiawa Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari pada 26 September 2019.

Massa aksi mempertanyakan perkembangan kasus kematian Yusuf. Mereka menuntut titik terang kasus itu karena sudah terjadi dua tahun namun belum ada tersangka.

Hingga berita ini diturunkan, situasi demo dua tahun peringatan kematian Randi-Yusuf mulai resah, mahasiswa kembali ke simpang empat Jalan Haluoleo, Kelurahan Mokoau, Kecamatan Anduonohu, Kota Kendari, tepatnya disimpang Polda Sultra

Mereka kembali melakukan orasi yang sebelumnya berhamburan ketika situasi sempat memanas sembari menunggu teman mereka agar dikeluarkan dari Mapolda Sultra.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.