Sukses

3 Jenis Budidaya Ikan yang Cocok di Yogyakarta

Bisnis budidaya ikan saat ini terlihat menguntungkan dan menjanjikan.

Liputan6.com, Yogyakarta- Bisnis budidaya ikan saat ini terlihat menguntungkan dan menjanjikan. Hal tersebut dikarenakan meningkatnya kebutuhan akan konsumsi ikan. Dikutip dari kkp.go.id, pada 2019 angka konsumsi ikan di Indonesia mencapai 55,95 kg/kapita yang bersumber dari kegiatan penangkapan ataupun budidaya ikan di Indonesia.

Sedangkan target angka konsumsi ikan pada 2020 sebesar 56,39/kg/kapita. Dengan jumlah tersebut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merencanakan adanya pengadaan ikan dari produksi budidaya hasil perikanan sebesar 4,5 juta ton.

Negara melalui KKP menggencarkan upaya pembangkitan sektor kelautan dan perikanan melalui produksi penangkapan maupun budidaya ikan dengan memastikan asupan gizi masyarakat tercukupi melalui pengonsumsian ikan. Sehingga hal tersebut dapat menyejahterakan kelompok nelayan maupun pembudidaya ikan, hingga masyarakat pada umumnya.

Selain itu, pasar dan peminat dari bisnis budidaya ikan ini pun tidak perlu diragukan.

“Dijual ke tengkulak, ada (juga) yang (pesan secara) pribadi butuh berapa kilo,” kata Heri Bitoyo, Wakil Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan Gurame Mulyo, Sleman.

Selain itu hasil ikan dari bisnis budidaya ikan ini juga terbilang signifikan bagi orang yang konsisten dan sungguh-sungguh dalam menggeluti bisnis ini.

“Ini penebaran (per) kolam ikan 500 ekor, itu sekitar dua tahun rata-rata dapat empat kuintal. Tinggal kalau besar-besar (bisa) lebih,” kata Heri Bitoyo.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ikan Air Tawar Jadi Primadona

Ada beberapa jenis ikan air tawar yang menjadi primadona para pembudidaya ikan. Berikut budidaya ikan yang cocok di Yogyakarta

1. Gurami

Ikan tawar ini seringkali dijumpai di rumah makan. Dagingnya yang tebal memberikan kelezatan sempurna saat dipadukan dengan bumbu yang menambahkan nilai kenikmatan. Saat ini satu kilogram gurami dihargai sekitar Rp 30.000. Sedangkan, bibit ikan gurami hanya dihargai sekitar Rp 500. Dengan bermodal Rp 500.000 kamu sudah mengantongi 1000 bibit ikan gurami. Jika konsisten dan telaten, maka bisa memanen sebanyak 1000 ekor ikan gurami. Anggap saja 1000 ekor sama dengan 300 kilogram, maka bisa mendapatkan omzet Rp 9 juta sekali panen.

2. Nila

Ikan nila terbilang mudah untuk dibudidaya. Pasalnya, benih ikan nila ini mudah ditemukan dan daya tahan tubuhnya yang kebal dari berbagai penyakit yang biasanya mudah menyerang ikan jenis lain. Selain itu, ikan nila juga akan membenihkan ribuan butir telur pasca masa panen ikan ini. Hanya perlu menunggu sekitar tiga hingga empat bulan sampai nila benar-benar bisa dipanen. Harga bibit nila hanya dibanderol sekitar Rp 100-200 per ekor. Lalu, harga jual ikan nila juga cukup stabil. Jadi, bagi orang yang ingin budidaya ikan jangan khawatir untuk berinvestasi awal dengan membeli bibit nila ini.

3. Lele

Ikan dengan rasa yang relatif enak dengan nutrisi yang berlimpah. Tidak heran mengapa para penjual pinggir jalan hingga restoran memilih ikan lele sebagai menu andalannya. Pasalnya, ikan lele sangat mudah ditemui. Salah satu alasannya karena mudahnya pengembangbiakan ikan lele. Hanya dengan waktu tiga bulan, ikan lele sudah siap dipanen. Ikan ini termasuk jenis yang mudah beradaptasi dengan lingkungannya.

Selain itu, ikan ini juga dikenal mampu bertahan hidup dengan baik. Lendir yang ada di bagian tubuhnya berfungsi sebagai pelindung ikan lele dari segala macam penyakit. Tidak perlu pusing memikirkan fasilitas kolam untuk budidaya ikan ini. Lele mampu beradaptasi baik di kolam dengan tanah, semen, terpal, maupun lingkungan dengan berbagai kondisi yang bersih maupun kotor. Daya tahan yang kuat tersebut dapat meminimalisir resiko kerugian.

Jadi ikan jenis ini sangat cocok buat orang yang sedang ingin memulai bisnis budidaya ikan!. Tentunya kebersihan dan kesehatan ikan perlu diperhatikan jika hasil budidaya ikan tersebut hendak dipasarkan kepada masyarakat umum sebagai komoditas pangan.

(Nurul Fajri Kusumastuti)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.