Sukses

Syarat Berat Umrah di Tengah Pandemi Bikin Jemaah Gorontalo Urung Berangkat

Meski telah dibuka secara nasional, calon jemaah umrah Gorontalo memilih untuk mengurungkan niatnya untuk berangkat. Mereka memilih menunda keberangkatan ke tanah suci sampai kondisi benar-benar pulih dan kembali normal.

Liputan6.com, Gorontalo - Melalui surat Keputusan Menteri Agama (KMA) nomor 719 tahun 2020 yang terbit pada 1 November kemarin, akhirnya pemberangkatan jemaah umrah resmi dibuka kembali.

Meski telah dibuka secara nasional, calon jemaah umrah Gorontalo memilih untuk mengurungkan niatnya untuk berangkat. Mereka memilih menunda keberangkatan ke tanah suci sampai kondisi benar-benar pulih dan kembali normal.

Selain itu, penundaan tersebut bukan tanpa alasan, pandemi yang hingga kini belum berakhir menjadi salah satu alasan mereka belum melaksanakan ibadah umrah. Terlebih banyaknya syarat yang harus dipenuhi oleh calon jemaah membuat mereka enggan mengurungkan niatnya.

"Kami menunggu sampai situasi sampai pulih total, sebab usia yang sudah tua membuat saya takut berangkat saat pandemi," kata Aisa Tune Abdullah salah satu jemaah umrah Gorontalo.

"Belum lagi banyaknya syarat yang harus dipenuhi, sementara saya juga sudah usia lanjut," ucapnya lagi.

Semantara Kepala Bidang Haji dan Umrah, Kementerian Agama Provinsi Gorontalo, Mahmud Bobihu mengatakan, sebagian besar alasan calon jemaah umrah Gorontalo memilih menunda keberangkatan karena perjalanan umrah di masa pandemi harus memenuhi syarat yang ada dalam KMA nomor 719.

“Lewat KMA nomor 719 tahun 2020 ini, jemaah diberi syarat dalam melaksanakan perjalanan ibadah umrah. Di antaranya berumur 18 sampai 50 terus bebas dari Covid-19. Jadi sebelum berangkat karantina dulu kemudian diswab,” ungkap Mahmud.

Mahmud menjelaskan, dari persyaratan tersebut calon jemaah umrah akan kembali mengeluarkan biaya tambahan, seperti untuk biaya swab test. Faktor ini kata Mahmud menjadi pertimbangan kenapa jemaah memilih untuk menunda keberangkatan.

“Pelayanan kita sudah siap, dari segi asrama dan pelayanan lainnya. Hanya orang yang mau dilayani belum ada,” dia menandaskan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.