Liputan6.com, Padang - Seekor sapi seberat 1,1 ton disumbangkan Presiden Joko Widodo pada perayaan Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah di Sumatera Barat (Sumbar).
Sapi kurban jenis Limosin sumbangan presiden tersebut berasal dari Kota Solok, sapi itu dijual oleh pemiliknya seharga Rp72 juta.
Hewan kurban ini milik peternak di Solok yang bernama Hendrikson. Selain ukuran dan beratnya yang fantastis, ternyata sapi ini juga memiliki nama, yakni Adang.
Hendrikson menyebut pemberian nama itu sudah lama dilakukan. Menurutnya, ia sengaja memberi nama hewan ternaknya karena akan memperkuat hubungan antara pemilik dan ternak.
Baca Juga
"Iya namanya Adang, saya beli dulu di Pasar Muara Panas, Kabupaten Solok. Ketika saya beli beratnya sekitar 600 kilogram," kata Hendrikson, Kamis (30/7/2020).
Menurutnya, sapi yang kini dibeli untuk hewan kurban Presiden Jokowi tersebut, pemeliharaannya tidak diperlakukan khusus dibanding ternaknya yang lain.
Semua hewan ternak yang ada di sini, jelasnya diperlakukan sama, baik dari pakan hingga vitamin. Semua sapi milik Hendrikson juga diberi nama.
"Pakannya memanfaatkan jerami padi, ampas tahu dan vitamin," ujarnya.
Â
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Sapi-sapi kurban milik Presiden Jokowi dan Gubernur Anies Baswedan dikirim ke Kepulauan Seribu. Warga kepulauan tersebut senang karena pertama kalinya Presiden Jokowi mengirimkan hewan kurban ke wilayahnya.
* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini
Syarat Khusus Sapi Presiden
Sementara Sekretaris Dinas Peternakan Sumbar, M Kamil mengatakan, pemilihan sapi kurban presiden ini telah melalui seleksi ketat.
"Survei dilakukan di Kota Solok, Tanah Datar dan Padang Panjang," jelasnya.
Ia menjelaskan syarat utama hewan kurban yang diminta presiden adalah sehat, kemudian kondisi fisiknya bagus serta beratnya maksimal.
"Presiden meminta sapinya harus dari peternak Sumbar, bukan dari perusahaan," katanya.
Sapi kurban ini akan diserahkan langsung oleh Gubernur Sumbar kepada pengurus Masjid Raya Sumbar. Rencananya akan dipotong pada Sabtu, 1 Agustus 2020.
Daging sapi akan dibagikan oleh panitia kurban pada masyarakat sekitar, panti asuhan, pondok pesantren, dan warga di daerah sudut kota Padang yang minim pemotongan kurban di daerah tersebut.
"Kami perkirakan dari sapi kurban Presiden, bisa menghasilkan 750 paket," ia menambahkan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Advertisement