Sukses

Ketersediaan Bahan Pokok di Sumut Jelang Idul Fitri Dipastikan Cukup

Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah, ketersediaan bahan pokok di Sumatera Utara (Sumut) dipastikan cukup.

Liputan6.com, Medan - Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah, ketersediaan bahan pokok di Sumatera Utara (Sumut) dipastikan cukup. Meski ada kenaikan, harga sejumlah bahan pokok relatif terkendali. Masyarakat Sumut diminta tidak khawatir.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut, Zonny Waldi mengatakan, beras saat ini tersedia 609.384 ton dengan kebutuhan per bulan rata-rata 159.809 ton, daging sapi 1.350 ton dengan kebutuhan rata-rata per bulan 1.128 ton.

"Daging sapi mengalami kenaikan dari harga rata-rata Rp 110.000 menjadi Rp 111.000," kata Zonny, Kamis (14/5/2020).

Untuk ayam ras saat ini tersedia 12.164 ton dengan kebutuhan rata-rata 6.982 ton per bulan. Sedangkan beras surplus, cukup untuk tiga hingga empat bulan ke depan. Begitu juga dengan daging sapi serta ayam ras.

"Untuk daging sapi ada kenaikan Rp 1.000 dari harga rata-ratanya di banding sebelum Ramadan," ujarnya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut memberikan perhatian khusus untuk gula dan bawang merah.

Kedua komoditas ini mengalami lonjakan harga yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Kenaikan harga gula dari Rp 12.500/Kilogram menjadi Rp 19.000/Kilogram.

Pemprov Sumut dengan penugasan PT Medan Sugar Indonesia akan mengelola gula rafinasi menjadi gula konsumsi 15.000 ton/bulan untuk membantu kebutuhan gula di Aceh, Sumut, dan Bangka Belitung. Ditambah produksi gula dari PTPN II yang mampu memproduksi 5.000 ton/bulan.

"Operasi pasar juga kita lakukan, sehingga terjadi penurunan harga gula yang cukup signifikan," sebut Zonny.

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan juga video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bawang Merah

Bawang merah lebih drastis kenaikan harganya. Dari Rp 30.000/Kilogram menjadi Rp 60.000/Kilogram. Ini terjadi karena terbatasnya stok di pasaran. Sumut hanya mampu memenuhi 40 persen kebutuhan, saat ini distribusi barang antar provinsi di Indonesia mengalami kendala.

Pemprov Sumut memutuskan akan membeli bawang merah dari Brebes, Jawa Tengah, agar kebutuhan terpenuhi dan harga bisa ditekan ke level Rp 40.000/Kilogram. Ini terjadi di seluruh Indonesia, kecuali Jawa Tengah.

Tidak semua bahan pokok mengalami kenaikan harga jelang Idul Fitri, salah satunya yang mengalami penurunan harga signifikan adalah cabai merah. Pada bulan April harga rata-rata cabai merah Rp 24.900, saat ini menjadi Rp 19.600.

"Dikarenakan stok cabai yang melimpah di Sumut, yakni mencapai 55.613 ton dengan kebutuhan 4.371 ton per bulan," ungkap Zonny.

Sebagai upaya mendongkrak harga cabai petani, Pemprov Sumut memutuskan akan menawarkan cabai ke provinsi lain. Bahan pokok lainnya seperti telur, garam, minyak goreng, jagung, tepung terigu, bawang putih dipastikan tetap stabil.

"Untuk pahan pokok lainnya stabil, baik harga dan juga ketersedian," Zonny menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.