Sukses

150 Turis China Mondar-Mandir di Sumbar, Warga Ketakutan Tertular Virus Corona

Netizen di sejumlah sosial media juga terang-terangan menolak kedatangan turis tersebut karena berpotensi meningkatkan risiko terjangkit virus Corona

Liputan6.com, Padang - Mendaratnya 150 wisatawan asal China di Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Sumatera Barat pada Minggu (26/1/2020) pagi membuat masyarakat khawatir terhadap penyebaran virus Corona yang sedang mewabah di negeri tirai bambu itu.

Tidak hanya masyarakat yang ditemui liputan6.com di lapangan, namun netizen di sejumlah sosial media juga terang-terangan menolak kedatangan turis tersebut karena berpotensi meningkatkan risiko terjangkit virus Corona.

Seorang warga Pariaman, Yanti (30) mengaku takut dengan kedatangan turis asal China itu. Sebab, penyakit mematikan itu edang mewabah di negara asal turis tersebut.

"Kalau tidak ada masalah virus itu ya tidak apa-apa, untuk apa juga ditolak atau merasa takut," katanya.

Menurut dia kedatangan wisatawan ini seharusnya ditunda hingga kondisi memungkinkan sehingga tidak membuat masyarakat ketakutan ketika ada yang berkunjung ke daerahnya.

Dia menilai kedatangan wisatawan dalam jumlah banyak pasti akan memberikan keuntungan, namun kali ini waktunya tidak tepat. Kota Pariaman adalah daerah pertama yang dikunjungi wisatawan setelah mendarat di BIM.

Tidak hanya itu, kedatangan wisatawan China ini juga menjadi topik hangat netizen di Twitter. Pantauan liputan6.com tagar #viruscorona menjadi trending topic. Kemudian tagar #tolaksementaraturischina berada di nomor enam terpopuler.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Respons Warganet Perihal Kedatangan Turis China

Berbagai macam komentar maupun postingan terkait kedatangan wisatawan ini menggema di media sosial tersebut.

Akun @dedetsaugia menulis "Kalau sampai ada turis dari china yg bawa virus itu dan menyebar di Sumbar, saya seumur hidup tidak akan memaafkan @irwanprayitno dan @nasrul_abitt".

Kemudian akun lainnya @mas__piyuu juga menulis cuitan "DUH! Bukannya Ditolak, Kedatangan Turis China Malah Disambut Langsung Gubernur Sumbar,"

Kehebohan jagat Twitter tersebut tidak terlepas dari ketakutan masyarakat Ranah Minang terhadap potensi penyebaran virus Corona yang kini sedang mewabah di Tiongkok dan sejumlah negara lain.

Kendati isu virus corona sedang menjadi perbincangan hangat, namun Pemerintah Provinsi Sumbar tetap mendukung kedatangan para wisatawan. Bahkan rombongan yang mendarat di BIM mendapat sambutan langsung dari Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno.

Menurut Irwan kedatangan turis ini akan menggenjot pendatang ke daerah Sumatera Barat. Ia juga mengklaim turis China itu terbukti tidak terpapar virus Corona, usai pemeriksaan yang ketat di bandara.

Kesehatan para turis telah diuji dan diperiksa secara ketat namun tidak ada satu pun yang terindikasi terjangkit virus Corona.

3 dari 3 halaman

Rute Wisata Turis China di Sumbar

Ia menyebut kedatangan para turis ini telah dijadwalkan jauh hari sebelumnya sebelum virus Corona mewabah di China. Karenanya, kedatangannya tidak bisa ditunda maupun dibatalkan.

Dia pun mengklaim, kedatangan turis China itu Ini juga hasil kunjungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat ke Tiongkok untuk mengajak wisatawan beberapa waktu lalu.

“Kementerian Luar Negeri atau dubes terkait tidak akan memberikan visa untuk masuk ke Indonesia jika mereka dinyatakan tidak sehat," ujarnya.

Menurutnya, pariwisata sangat penting. Apalagi, Sumbar hanya memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang terbatas. Mendatangkan para wisatawan mancanegara negara, menjadi salah satu upaya mensejahterakan masyarakat.

"Pariwisata cukup penting untuk digerakkan di Sumbar, sehingga kota-kota dan kabupaten di mana pun pariwisata yang tinggi, kemiskinan akan berkurang," dia menjelaskan.

Wisatawan tersebut akan mengunjungi sejumlah daerah di Sumatera Barat seperti Bukittinggi, Tanah Datar dan Pariaman. Mereka berada di Ranah Minang sampai 31 Januari 2020.

Sebelumnya diberitakan wisatawan yang akan mendarat berjumlah 174 orang, namun saat kedatangan berkurang menjadi 150 orang karena beberapa di antaranya memilih tidak ikut ke Indonesia.

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.