Sukses

Balada Aldi Ebong, Penipu Wanita Lintas Provinsi Berbekal Seragam TNI-Polri

Seorang pemuda di Kendari ditangkap usai menipu sejumlah wanita berbekal seragam anggota TNI-Polri.

Liputan6.com, Kendari - Sekilas menatap Aldi Hidayat alias Ebong (21), orang akan berpikir dia adalah seorang anggota bintara polisi atau TNI yang baru saja keluar pendidikan. Ternyata, dia hanya tukang bengkel motor yang menipu banyak perempuan dengan menjadi oknum anggota TNI gadungan.

Saat aksinya terbongkar, Ebong masih terlihat memiliki cukuran cepak ala anggota. Setelah dikorek informasi, ada empat orang perempuan yang berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara yang masuk dalam jebakannya.

Tamat SMA tahun 2016 di Raha, Kabupaten Muna, Ebong awalnya berniat mengikuti tes menjadi anggota TNI. Namun, karena nilai tak cukup saat tes, dia gagal diterima.

Padahal, usahanya cukup keras agar supaya resmi menjalani tugas kemiliteran. Beberapa bulan sebelum tes, dia rutin joging dan latihan fisik.

"Ebong itu memang bercita-cita menjadi tentara, jadi anggota-lah pokoknya. Tapi, tidak tahu bagaimana, dia tak lolos," ujar rekan Ebong semasa sekolah, Boni, Minggu (22/9/2019).

Boni mengatakan, sejak sebelum tertangkap menjadi anggota TNI gadungan, sikap Ebong sudah kelihatan sejak sekolah. Sering bolos dan jahil pada rekan-rekannya.

"Suka cerita tinggi-tinggi, tapi kita tidak hiraukan dia," katanya.

Terakhir, sebelum keluar merantau, Ebong diketahui bekerja pada sebuah bengkel motor dekat rumahnya. Jarang berkabar, ternyata dia sudah sering mengaku sebagai anggota TNI gadungan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Korbannya PNS

Saat berhasil ditangkap Buser77 Satreskrim Polres Kendari, Ebong mengaku sudah hampir setahun berpura-pura menjadi anggota TNI dan polisi. Polisi juga menemukan seragam anggota polisi dan TNI lengkap di kamar kosnya.

Selain itu, polisi juga menemukan sepatu laras dan aksesoris lain. Selain itu, ada uang ratusan ribu yang diduga hasilnya menjual handphone milik para korban.

Setelah polisi mencari informasi, ternyata korban Ebong berasal dari kalangan PNS, pegawai honorer dan pekerja swasta. Rata-rata korban mengaku tertipu karena penampilan luar pelaku.

Malahan, salah seorang PNS asal Bulukumba diduga sudah melakukan foto persiapan pra-wedding. Keduanya terlihat berfoto di studio dengan ekspresi gembira.

Ebong terlihat duduk mengenakan seragam anggota TNI dengan pangkat sersan dua. Sedangkan korbannya mengenakan seragam PNS warna cokelat.

"Pelaku sudah kami amankan. Kalau ada korban lain, silahkan menghubungi anggota Polres atau datang langsung melapor," ujar Kapolres.

Kapolres Kendari, AKBP Jemi Junaidi, mengatakan keempat orang korban berasal dari lokasi berbeda-beda. Ada yang berasal dari Bulukumba Sulawesi Selatan, Kota Kendari, dan Kota Bau-bau.

"Bisa jadi lebih banyak, tapi yang melapor baru dua orang. Mungkin yang lain enggan," ujar Kapolres.

3 dari 3 halaman

Detik-detik Ebong Ditangkap

Saat polisi mendapat informasi dari salah satu korbannya, Ebong dicurigai mencuri handphone. Korban yang berkenalan dengan pelaku langsung diajak jalan-jalan di pantai Kendari.

Saat itu, pelaku memaksa korban menuju penginapan untuk berhubungan badan. Namun, korban menolak dan terjadilah pertengkaran.

Kapolres Kendari, AKBP Jemi Junaidi, mengatakan pelaku ternyata mencuri handphone yang berada di baju korban. Korban lalu melapor dan polisi mulai menyelidiki.

"Saat hendak ditangkap, pelaku berada di Lapangan sepak bola Lakidende Kendari. Kami duga dia juga hendak mencuri handphone orang yang sementara berolahraga," ujar Kapolres.

Saat ditangkap, Ebong tak mengaku dan berusaha mengelak. Namun, setelkah diinterogasi, terungkap jika pelaku sudah berkali-kali menipu para korban.

"Dari tangannya, ada sejumlah uang diamankan juga seragam yang dibeli pada salah satu toko penjual seragam anggota di Kota Kendari," kata Jemi Junaidi.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.