Sukses

Heboh Ritual Tolak Bala Dua Emak-Emak di Jembatan Kembar Gowa

Banjir bandang melanda sejumlah kabupaten di Sualwesi Selatan. Kabupaten Gowa menjadi salah satu kabupaten terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor yang paling parah.

Liputan6.com, Gowa - Warga yang melintasi jembatan kembar di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dibuat heboh siang kemarin. Bagaimana tidak, menjelang salat Jumat, tiba- tiba dua emak-emak terlihat melakukan ritual di tengah jembatan tersebut, Jumat (25/1/2019).

Dua emak-emak yang tidak diketahui identitasnya ini terlihat bak sedang melakukan ritual, membaca jampi-jampi ke dalam dua buah gelah berisi air. Tak pelak aksi keduanya membuat arus lalu lintas menjadi terganggu.

Aksi dua emak-emak ini pun langsung menjadi buah bibir, apalagi setelah foto dan video mereka diunggah ke media sosial. Dalam video berdurasi 2 menit 19 detik itu terlihat dua orang pria meminum air yang sudah dibacakan jampi-jampi oleh emak-emak tersebut.

Dua emak-emak itu mengaku bahwa aksinya tersebut merupakan aksi tolak bala pascabanjir dan tanah longsor yang melanda Kabupaten Gowa dan sekitarnya. Ia meyakini setelah aksi tolak bala yang mereka lakukan, banjir di Kabupaten Gowa akan segera berhenti.

"Sebenarnya sudah sejak tiga hari lalu saya mau ke sini tapi tidak sempat karena tidak enak badan. Semalam saya mau singgah tapi banyak orang, makanya tidak jadi karena tidak baik," kata emak-emak tersebut dalam bahasa Bugis-Makassar. 

Sebelum melakukan aksinya di jembatan kembar, emak-emak ini mengaku terlebih dahulu telah mendatangi bendungan Bili-Bili Gowa. Mereka kesana untuk melakukan ritual yang sama.

"Saya sudah dari Bili-Bili, makanya ini air sudah pelan-pelan surut. Seandainya saya tidak kesana bersama Karaeng (Raja), air tidak akan surut," ucapnya.

Sebelumnya, pada Selasa, 22 Januari 2019, banjir bandang melanda sejumlah kabupaten di Sualwesi Selatan. Kabupaten Gowa menjadi salah satu kabupaten terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor yang paling parah.

Banjir bandang itu berasal dari luapan air sungai Jeneberang setelah pintu air bendungan Bili-Bili dibuka. Pintu air itu terpaksa dibuka karena tidak mampu lagi menampung debit air setelah mencapai titik maksimal akibat guyuran hujan.

Saksikan video menarik pilihan berikut:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.