Sukses

3 Imbauan Pemda Garut Saat Merayakan Pergantian Tahun

Ada tiga poin himbauan yang disampaikan pemda kepada masyarakat Garut menjelang pergantian tahun.

Liputan6.com, Garut - Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan menjelang pergantian tahun, Pemerintah Daerah (Pemda) Garut, Jawa Barat mengeluarkan sejumlah imbauan kepada masyarakat, agar tidak merayakan pergantian tahun secara berlebihan.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, imbauan ini perlu untuk memberikan rasa aman sekaligus menciptakan situasi dan kondisi yang kondusif di tengah masyarakat. Rencana ini akan di sampaikan kepada masyarakat melalui media massa.

"Termasuk secara berjenjang melalui kepala desa, RW, RT, DKM dan komponen masyarakat lainnya," ujar Rudy dalam keterangan tertulis lainnya yang diterima Liputan6.com.

Ada tiga poin imbauan yang disampaikan pemda kepada masyarakat Garut menjelang pergantian tahun.

Pertama, tidak merayakan pergantian tahun dengan pesta kembang api, meniup terompet, dan lain-lain yang dapat mengganggu kenyamanan masyarakat secara umum.

Kedua, mengisi malam pergantian tahun dengan shalat berjamaah, pengajian berdzikir, dan ibadah lainnya.

Ketiga, bersimpati untuk korban bencana di Indonesia, agar warga masyarakat mengalihkan biaya pada malam tahun baru menjadi biaya untuk sumbangan kepapa korban bencana.

Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna mengatakan, sebaiknya masyarakat merayakan pergantian tahun dengan berdoa. "Daripada euforia tanpa manfaat, mending berdoa dan mendoakan keselamatan bangsa agar tahun 2019 sukses," ujarnya.

Untuk menciptakan situasi yang kondusif saat pergantian tahun, Polri-TNI telah mengumpulkan sejumlah pengusaha hotel, dan tempat hiburan untuk tidak menggelar pesta berlebihan.

"Seperti joget-joget, mabuk-mabukan, perzinahan dengan melibatkan PSK, hindari hal yang menimbulkan keresahan masyarakat," kata dia.

Selain itu, agar cipta kondisi bisa terjaga di masyarakat, pihaknya menggelar razia pekat seperti miras, psk secara berkala dan masif. "Jika menemukan ada informasi soal miras oplosan segera laporkan kepada kami," pinta Budi.

Dandim 0611 Garut Letkol Asyraf Aziz menambahkan, untuk membantu patroli polisi, pihaknya mengintruksikan seluruh koramil agar intensif melakukan pengawasan kepada masyarakat, menjelang pergantian tahun berlangsung. "Kita berdoa semoga kondisi kondusif ini tetap terjaga," kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penjagaan Ketat Kawasan Wisata

Selain melakukan pengawasan dan pengamanan di lingkungan masyarakat, Budi telah mengintruksikan anggotanya untuk melakukan pengamanan di sejumlah kawasan lokasi wisata Garut, yang selalu digunakan saat perayaan tahun baru. "Semuanya (diawasi) mulai pantai, cipanas dan wisata lainnya," ujarnya.

Khusus kawasan pantai selatan Garut yang selalu dikeluhkan pengunjung saat pergantian tahun berlangsung, lembaganya telah menyiapkan hingga 100 orang anggota brimob untuk mengamankan wilayah pantai.

"Kami pun mengimbau masyarakat tidak mendekati bibir pantai saat perayaan mengingat cuaca tidak bersahabat," pinta Budi.

Untuk itu, sebagai bentuk persiapan, lembaganya telah melengkapi seluruh anggota yang diterjunkan dengan peralatan lengkap. "Kita juga melengkapi dengan sarana SAR, kita juga dibantu dengan 3 koramil di sana," kata dia.

Tidak hanya itu, untuk menciptakan kenyamanan pengunjung, terutama soal pungutan liar pihaknya berkoordinasi dengan sejumlah tokoh pemuda dan lembaga masyarakat setempat, untuk menciptakan kondisi kondusif.

"Pokoknya yang ngeyel-ngeyel kita amankan, kita jaga agar kenyamanan terjaga," ujar dia.

Budi mencontohkan kawasan wisata Cipanas yang selalu dikeluhkan pengunjung, akibat ulah oknum warga yang melakukan pungutan liar kepada pengunjung.

"Misalnya modusnya nyuci mobil dia minta Rp 20 ribu padahal tidak disuruh, atau parkir yang sampai Rp 10 ribu," kata dia.

Budi memastikan pengunjung dan warga bisa menikmati liburan pergantian tahun dengan tenang. "Soal petugas kita all out di sejumlah titik, Insyaalloh aman, berdoa saja," ungkap Budi.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.